Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Jumat, 28 Maret 2014

APAKAH POLITIK ITU? APAKAH KAPITALISME ITU? Seorarang anak kecil bertanya pada ayahnya. Ayah, dapatkah kamu jelaskan apakah politik itu? Ayah berkata "Nak, aku akan menjelaskan ibarat ini. Aku yakni pencari nafkah bagi keluarga ini, jadi sebutlah saya KAPITALISME. Ibumu,dia yakni pengatur keuangan, sehingga kita sebut beliau PEMERINTAH. Kami di sini untuk memenuhi kebutuhanmu sehingga kamu disebut RAKYAT. Bibi pembantu kita anggap sebagai BURUH. Sekarang adikmu yang masih bayi disebut MASA DEPAN. Sekarang pikirkanlah hal ini dan pertimbangkanlah apakah ini masuk nalar bagimu.

Anak tersebut masuk ke kamarnya dan memikirkan apa yang gres saja ayahnya katakan. Tengah malam, dia mendengar adiknya menangis kemudian beliau berdiri dan memeriksanya, dan beliau menemukan adiknya lembap kuyup dan kotor sebab adiknya pipis dan buang air besar. Anak itu lantas pergi ke kamar orang tuanya dan melihat ibunya sedang tidur nyenyak sambil mendengkur. Dia tak ingin membangunkan ibunya, karenanya, ia pergi ke kamar pembantu. Pintunya terkunci, dan beliau mengintip dari lubang kunci dan alamaaakk dia melihat ayahnya sedang bercinta dengan pembantunya. Dia mengalah dan kembali ke kamarnya.  Pagi berikutnya, anak kecil itu berkata pada ayahnya "Kurasa kini saya sudah mengerti POLITIK." Ayah menjawab, "Bagus nak, ceritakan padaku pendapatmu wacana POLITIK!"
Si anak segera menjawab, "Ketika KAPITALISME sedang memanfaatkan BURUH, PEMERINTAH tidur, RAKYAT hanya sanggup menonton dan resah melihat MASADEPAN berada dalam kesulitan besar. Maaf ayah ...aku terpaksa menggunakan "BAHASA POLITIK"  karena tidak ingin mengecewakan pemerintah ?!?!?!
Sumber : Dari sebuah status di facebook Nur Saman.

Kamis, 27 Maret 2014

Monyet Besar Menumpang Truk . Pada suatu sore seorang ayah sedang santai di teras rumah iseng-iseng menguji IQ anaknya yang gres kelas lima SD. Sebelum mengajukan pertanyaan, sang ayah memperlihatkan dongeng dulu sebagai pengantar soal. “Simak baik-baik yah!” Kata sang ayah kepada anaknya. “Siap!” sang anak menjawab dengan semangat. “Pada suatu hari seorang pengusaha kayu mengirim kayu gelondongan sebanyak satu truk. Kayu tersebut dikirim dari wilayah lereng Gunung Karang ke Jakarta. Setelah masuk ke penimbangan, ternyata truk tersebut muatannya sudah maksimal, yaitu 8 ton. Artinya kalau truk tersebut ditambah beban lagi, walaupun hanya 2 kg, maka ban truk tersebut akan meledak.” Sang ayah menarik nafas.
Baru setengah perjalanan menuju Jakarta, tiba-tiba ada bunyi jatuh ke atas mobil. Supir dan kenek kaget. Kemudian truknya dilarang di pinggir jalan. Setelah diperiksa, ternyata ada seekor simpanse besar di atas truk, kira-kira beratnya 5 kg. Anehnya simpanse itu tidak mau turun. Dibawalah simpanse itu hingga ke daerah tujuan, bersama supir dan keneknya. Dan ban kendaraan beroda empat truk ternyata tidak meledak. “Nanti dulu yah, simpanse itu dari mana datangnya? Perjalanan antara Pandeglang Jakarta kan tidak ada hutan?” Tanya sang anak penasaran. “Zaman dulu perjalanan antara Pandeglang Jakarta masih melewati banyak hutan. Bahkan di Jakarta sendiri menyerupai Kampung Angke dan kampung Duri, dulunya hutan yang penuh dengan binatang, termasuk simpanse banyak di situ.” Sang ayah menambahkan klarifikasi pengetahuan sejarah. “Ooooh gitu yah!”
Ayah
:
“Coba jelaskan mengapa ban truk tersebut tidak meledak?”
Anak
:
“Kan muatannya engga ditambah!” (Asal menjawab alasannya yaitu belum sempat berpikir)
Ayah
:
“Sebelum menjawab, coba dipikirkan dulu!” (Sang ayah membimbing)
Anak
:
“Ooh… iya iya, iya… (Sang anak kegiarangan menyerupai telah tahu jawabannya)
Ayah
:
“Coba bagaimana jawabannya?” (Berharap balasan anaknya benar)
Anak
:
“Kayunya diturunkan sepro yah!” (Lagi-lagi balasan sang anak tidak mengarah)
Ayah
:
“Kan tadi dalam penjelasannya ga ada kayu yang diturunkan!”
Anak
:
“Kenapa yah, simpanse besar kan berat, mungkin ada 5 kg. Tapi ko, ban kendaraan beroda empat ga meledak? (Sang anak bertanya sendiri sambil memegang pelipisnya)
Ayah
:
“Bagaimana, susah yah? Kalau pertanyaan ini terjawab, ayah kasih hadiah!”
Ibu
:
“Ini kopinya yah! Kayanya ibu tahu jawabannya tuh!”
Anak
:
“Gimana mah?!?” (Sang anak penasaran)
Ayah
:
“Kalau dibantu, hadiahnya gimannna?”
Anak
:
“Emang ayah mau ngasih hadiah apa, kalau jawabannya benar?”
Ayah
:
“Bagaimana kalau sepeda baru, mau?”
Anak
:
“Mau, mau, mau…. Horeee saya bakal punya sepeda baru!”
Ayah
:
“Nanti dulu…. Jawabannya gimana?”
Anak
:
(Mendadak membisu memikirkan jawaban)
Anak
:
“Keneknya ketinggalan waktu istirahat di rumah makan.”
Ayah
:
“Kan tadi udah dikasih tahu semuanya ikut hingga di daerah tujuan, termasuk dengan monyetnya!”
Ayah
:
“Gimana……. mau nyerah?” (Sang ayah berusaha memberi motivasi)
Anak
:
“Supir dengan kenek muntah dua-duanya, kan kalau mintah bebannya berkurang tuh.” (Senang, alasannya yaitu menganggap jawbannya benar)
Ayah
:
“Supir dan kenek itu muntahnya kan habis makan waktu istirahat. Mereka makan tidak akan menghabiskan 2 kg kan? Kemudian muntah lagi, ya tetap segitu lah!”
Anak
:
(Bingung alasannya yaitu semua balasan ternyata salah)
Ayah
:
“Gimana… mau nyerah?”
Anak
:
“Nyerah lah ayah, tapi sepedanya?????”
Ayah
:
“Kalau nyerah, ya ga jadi!”
Anak
:
“Usul!” (Sambil mengacungkan tangan)
Ayah
:
“Usul apa!”
Anak
:
“Gimana kalau begini…. nyerah…. tapi…… sepeda tetap beli!”
Ayah
:
“Itu, maumu! Sebenarnya balasan pertanyaan itu gampang!”
Anak
:
“Gampang gimana” (Penasaran)
Ayah
:
“Ayah tanya nih, kira-kira dari Pandeglang hingga Tangerang saja, materi bakarnya habis berapa liter yah?”
Anak
:
“Habis lah kira-kira 20 liter! Emang apa hubungannya?” (Belum paham)
Ayah
:
“Truk itu materi bakarnya solar kan? Solar 20 liter itu berapa kilo yah?”
Anak
:
“16 kg yah!”
Ayah
:
“Naaaah….. itu tahu!”
Anak
:
“Ooo iiiiiiiiyaaaah….. solar habis 16 kg, ditambah simpanse 5 kg malah berkurang.” (Sang anak gres ingat hal itu telah diajarkan dalam pelajaran IPA yang disampaikan oleh pak Ben Lantip)
           
Sang ayah merasa bahagia telah memberikan pengetahuan kepada anaknya, sedangkan sang anak menyesal tidak jadi mendapat hadiah sepeda baru. Demikian teka-teki ini, supaya bermanfaat bagi para pembaca. Dan terima kasih Anda telah mengapresiasinya.
Sumber : Karya Aosin Suwadi di Kompasiana
Memahami Kepiluan Keluarga Korban Pesawat Malaysia Airlines MH370. Sebagaimana diberitakan, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan, Senin 24/3/2014, pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang selama lebih dari dua minggu, jatuh di Samudera Hindia bab selatan.

gambar diambil dari merdeka.com
Analisa satelit yang gres dari Inggris memperlihatkan bahwa Penerbangan MH370 yang membawa 239 orang, terakhir kali terlihat di tengah antara Samudera Hindia di sebelah barat Perth, Australia.
Pengumuman tersebut sontak menerima reaksi negative dan menciptakan semua keluarga korban, sock dan emosi. Pasalnya, selama ini pemerintah Malaysia memperlihatkan cita-cita kepada semua keluarga korban selama lebih dari dua minggu, namun kesudahannya mengumumkan secara resmi bahwa pesawat dinyatakan jatuh dengan para penumpang tak satu pun yang selamat. Padahal, pengumuman tersebut didasarkan pada analisa satelit Inggris yang tanpa bukti yang jelas. Tidak ada seorang pun yang sanggup menyatakan pesawat jatuh lantaran alasannya apa? Dan bukti puing-puing pesawat dari Samudra Hindia pun tidak ada. Maka masuk akal apabila semua keluarga korban masih berharap banyak bahwa pesawat masih berstatus misteri. Mereka lebih baik mendapatkan statement yang menyatakan pesawat masih dalam pencarian dan keberadaannya masih misteri.
Bagi orang yang belum pernah mengalami kehilangan anggota sanak saudara tersayang, tentu saja tidak akan ikut larut atau memahami bagaimana kondisi psikis para keluarga korban. Dan, sekalipun seseorang itu pernah mengalami hal serupa, tidak akan mengalami kepiluan yang luar biasa apabila tidak ada kedekatan emosional yang mendalam dengan saudara yang meninggal itu. Saya sendiri sudah dua kali mengalami kehilangan dua abang kandung yang sangat saya sayangi begitu cepat meninggalkan kami. Kami sangat mencintai mereka, namun mereka (kakakku) yang satu meninggal akhir kanker paru-paru ganas dalam waktu singkat. Dan yang satu lagi meninggal akhir penyakit asma akut. Berbulan-bulan saya merasa seolah-olah mereka masih hidup berada bersama kami. Bahkan sampai artikel ini ditulis, saya masih membayangkan bahwa abang saya masih utuh tidak hancur di dalam kubur. Kami sudah mencar ilmu banyak ihwal hidup dari mereka. Mereka sudah memperlihatkan contoh kepada kami dan keluarganya. Sudah 4 tahun yang kemudian mereka tiada, namun rindu kami masih terlalu dalam. Saya sendiri termasuk orang yang berpengaruh menahan tangis ketika keluarga ada yang meninggal, namun ternyata tak berpengaruh juga manakala si kecil anak almarhum menangis membangun-bangunkan ayahnya yang sudah terbujur kaku.
Begitu juga tentunya yang dirasakan saudara-saudara kita yang mengalami petaka hilangnya anggota keluarga bersama Pesawat Malaysia Airlines MH370. Saya sanggup mencicipi kesedihan dari mereka. Bahkan mungkin ada yang lebih pilu dari apa yang pernah saya alami dulu. Maka, masuk akal pula apabila di setiap info di dunia maya, ada komentar yang menyatakan kurang simpatik eksklusif menerima hujatan dari mereka yang simpatik. Spekulasi dari pakar pesawat sekelas BJ. Habibie sekalipun tetap menerima penyangkalan yang berisi spekulasi sebaliknya. Habibie pernah menyatakan bahwa Malaysia Airlines MH370 meledak di ketinggian 10 km dengan alasannya entah lantaran apa. Mereka para keluarga korban seakan tidak tulus kalau Malaysia Airlines MH370 sudah benar-benar meledak. Pentolan Malaysia pun pernah berucap sembarangan bahwa Samudra Hindia ialah Segitiga Bermuda 2. Pernyataan itu dianggap kelakar yang tidak pada tempatnya. Memang, ya demikian. Lalu, ada juga seorang gadis Malaysia menulis dan mengunggah foto ibunya di twitter sebagai korban pesawat Malaysia Airlines MH370, namun ternyata HOAX. Ini tentu saja yang lebih parah dihujat dan diperingatkan oleh banyak orang di dumay.
Ketika saya membaca info di situs Antaranews.com yang melansir nasib salah satu pramugara Malaysia Airlines MH370, hati ini semakin terenyuh. Cerita nasib pramugara yang dituturkan oleh isterinya yang tengah mengandung (hamil) itu cukup memperlihatkan banyak hikmah.  "I love you" menjadi kalimat terakhir paling indah yang diterima Intan Maizura Othaman dari suaminya Mohamad Hazrin Hasnan yang ialah pramugara pesawat Malaysia Airlines MH370.
Menurut Intan, suaminya sudah ketinggalan kendaraan penjemput awak Malaysia Airlines yang biasanya membawa ia ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), tetapi lantaran setia pada tugas, Hazrin meminta istrinya mengantarkan ia ke bandara.
"Intan antar ia ke KLIA dan kami bercengkerama ibarat biasa, tetapi sebelum keluar dari kendaraan ia telah mencium tangan saya, dan mengucapkan kata I love you. Itulah yang akan menjadi kenangan paling indah bersamanya," kata ia selepas pengajian yasinan dan salat hajat di kediamannya di Shah Alam, ibarat dikutip laman Utusan Malaysia.
Intan Maizura yang tengah mengandung enam bulan itu berkata, meskipun berat mendapatkan kenyataan orang paling dicintainya itu telah pergi selama-lamanya, ia berusaha tetap tenang.
"Saya amat merindukannya, tetapi saya tetap damai menghadapi apa yang sedang berlaku dan kalau benar suami saya sekarang ada di Samudera Hindia, biarlah ia beristirahat dengan tenang".
Intan terpaksa menghibur anaknya Iman yang gres berusia empat tahun yang sering menanyakan ayahnya.
Intan berkata, segera sesudah pesawat yang ditumpangi suaminya dinyatakan hilang 8 Maret lalu, anak perempuannya itu menjadi sering menanyakan keberadaan ayahnya.  Intan hanya menjawab sang ayah sedang pergi.
Namun sesudah pemerintah Malaysia menyatakan MH370 telah berakhir di Samudera Hinda, Intan tak sanggup lagi memperlihatkan cita-cita kepada anaknya itu. Dia pun memberitahu sang anak bahwa ayahnya telah pergi ke surga.
"Setelah itu Iman memahaminya dan (dia) akan memberi balasan 'Papa ke surga' kalau ia ditanyai (teman dan orang lain) di mana ayahnya.
"Dia sekarang juga tidak lagi menanyakan soal itu," kata Intan, air mata menetes dari wanita ini.
Kini Intan berharap membesarkan anak-anaknya dengan sumbangan saudara dan semua pihak. Dia akan terus bekerja demi menafkahi keluarganya, demikian laman Utusan Malaysia.
Pembaca, kalau benar pesawat Malaysia Airlines MH370 telah jatuh atau meledak tak satupun penumpang yang selamat, maka pramugara tersebut bekerjsama telah memperlihatkan aba-aba untuk isteri dan anaknya tercinta. Seandainya ia tetapkan untuk tidak masuk kerja lantaran kertinggalan, mungkin ia akan selamat. Akan tetapi, itulah diam-diam Tuhan ihwal semua umur manusia. Kita semua akan menemui-NYa. Hanya problem waktu.
Kita semua hanya sanggup berdoa untuk semua para korban. Semoga mereka semua arwahnya diterima di sisi Allah SWT, ditempatkan di kawasan yang diridhai Allah SWT. Dan, kepada para keluarga yang ditinggalkan, semoga berpengaruh dan tabah mendapatkan cobaan itu. Kita semua milik Allah SWT dan kepadaNYa pula kita akan kembali. Pesawat Malaysia Airlines MH730 hari ini (saat artikel ini ditulis, 27/3/2014) dinyatakan benar jatuh sesuai yang dijelaskan di atas. Berita terakhir hari ini baca di sini

Salam dari saya untuk keluarga korban Malaysia Airlines MH370.