Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 November 2018

Bung Tomo Saja Dipenjara, Mau Kembali ke Orde Baru? Ogah !.Titiek Soeharto ingin membawa kembali bangsa Indonesia ke masa orde baru. Masa di mana Soeharto berkuasa. Alasannya lantaran pada masa itu Soeharto memperlihatkan kemudahan kepada masyarakat mendapat materi pokok yang murah. BBM yang murah. Serta swasembada pangan. Begitu kata Titiek.
Waktu itu saya masih SD. Iya BBM murah, tapi buat apa? Wong se-Desa Cipete desa kawasan tinggalku saja yang punya motor cuma Uwak dan Bapakku saja kok. Apalagi TV, se-Desa Cipete yang punya cuma Kang Sedok saja tukang tempe. Sekarang, siapa yang tidak punya tivi?


Dan Titiek pun membandingkan dengan masa sekarang. Uang lima puluh ribu rupiah sanggup apa? Ya, kalau dibandingkan dengan zaman Soeharto, uang lima puluh ribu rupiah itu sudah sangat besar sekali artinya. BBM ketika itu saja harganya di bawah seribu rupiah. Tetapi apakah Titiek juga sadar bahwa honor pegawai ketika itu juga murah?
Uang lima puluh ribu rupiah kini sudah cukup buat makan sehari, dengan anggota keluarga sebanyak 3 orang. Suami-istri dengan satu anak. Mungkin uang lima puluh ribu rupiah itu sudah ada lebihnya. Tapi lantaran yang mengucapkannya yaitu Titiek Soeharto, yang kebutuhannya di atas rata- rata, maka uang lima puluh ribu rupiah itu niscaya tidak cukup.
Pertanyaannya kini yaitu apakah kehidupan di masa orde gres itu seenak apa yang digambarkan oleh Titiek Soeharto? Bagi kroni Soeharto, pada masa itu memang enak. Karena bagi belum dewasa Soeharto sangat simpel memperoleh proyek. Semua akomodasi disediakan oleh negara. Dan tak ada yang berani protes. Berani protes atau kritik kebijakan Soeharto, nasibnya bakalan tidak jelas. Entah hilang atau sudah mendekam di penjara.
Tak pandang siapa pun. Apakah itu orang populer dan kuat (seperti Gus Dur) atau pun tidak, kalau berani mengkritik Soeharto, maka kau akan dituduh telah melaksanakan subversi. Tanpa ada pengadilan lagi, kau akan dimasukkan ke dalam penjara. Tanpa proses hukum. Tanpa ada pembelaan. Itulah yang terjadi pada masa orde baru.
Harga yang murah yaitu sebuah kamuflase dari Soeharto. Dengan memperlihatkan harga murah, rakyat diperlukan tidak melaksanakan protes kepada pemerintah. Unjuk rasa atau demo pada ketika itu yaitu barang haram. Jangankan demo, gres rencana saja sudah diciduk BIN. Dengan memperlihatkan harga murah, padahal disubsidi dari pemberian luar negeri. Utang-utang luar negeri ini lebih banyak dikorupsi daripada dipakai untuk kesejahteraan rakyat. Kaprikornus jangan heran kalau Soeharto dinobatkan sebagai Presiden Terkorup.
Jangankan orang awam, seorang pendekar menyerupai Bung Tomo saja pernah dipenjara oleh Soeharto. Hanya lantaran Bung Tomo memprotes pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang diinisiasi oleh Bu Tien. Saat itu untuk membangun TMII Bu Tien menginstruksikan kepada setiap pengusaha untuk menyisihkan laba perusahaannya sebanyak 10 persen diberikan kepada proyek pembangunan TMII ini.
Siapa yang tidak kenal Bung Tomo? Seorang pendekar yang gagah perkasa mengusir Belanda di Surabaya? Peristiwa tersebut lalu dikenang sebagai hari Pahlawan, setiap tanggal 10 November. Seorang pendekar pun tak lepas dari kekuatan tangan Soeharto. Seorang pendekar yang seharusnya dihormati alasannya yaitu sudah memperjuangkan dan mempertahankan kemerderkaan Indonesia, malah dijebloskan ke penjara oleh Soeharto.
Bung Tomo yang cinta air itu mengkritik rencana Bu Tien membangun TMII dengan memanfaatkan pengusaha dan memaksa mereka semoga memperlihatkan laba mereka sebanyak 10 persen untuk pembangunan TMII yang lalu dikelola oleh yayasan Ibu Tien. Bung Tomo melaksanakan kritik di setiap pidatonya.
Pada 11 April 1978, Bung Tomo pun ditangkap dengan tuduhan melaksanakan tindakan subversif. Ia dikerangkeng tanpa proses pengadilan di Penjara Nirbaya, Pondok Gede. Turut mendekam dalam jeruji di sana, pakar aturan tata negara Ismail Sunny yang juga dikenal kritis terhadap Orde Baru.
"Bu Tien dan Pak Soeharto tampaknya tersinggung dan menangkap Bung Tomo," kata Sulistina, istri Bung Tomo.
Gara-gara TMII, Bung Tomo harus mendekam di dalam tahanan selama satu tahun, dari 1978-1979. Sulistina tentu saja tidak terima sang suami diperlakukan secara tidak adil oleh rezim Soeharto. Perempuan yang pada ketika perang kemerdekaan itu ikut aktif dalam Palang Merah Indonesia (PMI) itu murka dan mengirim surat protes kepada Soeharto. Dalam surat yang ditulis pada 6 Juli 1978 itu Sulistina menulis, orang yang sudah mempertaruhkan jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan negaranya mustahil mengkhianati bangsanya sendiri.
Coba bayangkan, seorang pendekar kemerdekaan saja dengan tidak berperikemanusiaan dipenjarakan oleh Soeharto hanya lantaran Soeharto tersinggung oleh kritikan Bung Tomo. Apalagi kita sebagai rakyat biasa? Hari ini kritik, mungkin besok sudah hilang dan tak pernah kembali lagi. Kalau sudah begitu apa masih mau kembali ke zaman orde baru? Masih mau kembali ke masa Soeharto memimpin? Kalau saya sih, ogah!!!

Kamis, 01 November 2018

Para Buruh Mendukung Jokowi-Amin, Ini Alasannya . Sejak peringatan Hari Buruh pada bulan Mei 2018 lalu, atau yang biasa disebut dengan May Day, banyak sekali organisasi buruh sudah menegaskan dukungannya terhadap Jokowi kembali menjadi Presiden RI di periode kedua. Misalnya Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). "Kami hargai dari teman-temabndi KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) ingin ganti presiden. Tapi dari kami tak ingin ganti presiden," kata Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea. Sebagai tanda bukti dukungannya terhadap Jokowi, KSPSI turut membawa banyak sekali atribut berupa poster-poster yang bertuliskan '2019 ogah ganti presiden' dengan gambar siluet wajah Jokowi pada peringatan May Day waktu itu.


Alasan mereka memperlihatkan sumbangan terhadap Jokowi ialah hasil dari pertimbangan beberapa hal yang fundamental. 
Pertama, Jokowi dinilai sebagai pemimpin yang bersih, merakyat dan sederhana. 
Kedua, Jokowi ialah pemimpin yang tidak mendirikan dinasti keluarga dalam pemerintahan, dinasti kekuasaan ataupun dinasti ekonomi. 
Ketiga, Jokowi telah melaksanakan kerja yang positif dalam pembangunan di segala lini, khususnya pemerataan pembangunan infrastruktur terutama di tempat tertinggal di timur Indonesia. 
Keempat, Jokowi tidak tersandera dengan dosa-dosa masa kemudian serta mempunyai track record yang jelas. 
Kelima, Jokowi telah berhasil membuat perekonomian dan keamanan Indonesia yang cukup stabil, sehingga iklim investasi setiap tahunnya semakin meningkat.
Pastinya, perilaku buruh ini bikin kubu sebelah kepanasan. Gak tahu, akh !!

Sumber : viva.co.id 

Selasa, 15 Agustus 2017

Pernak-Pernik Makam Angga Derepa Kapal Bosok . Terlepas dari problem magnet supranatural apa yang terkandung di dalamnya, yang terang Makam Kapal Bosok ini tengah booming di Kota Serang bahkan hingga keluar Kota Serang. Entah apa motivasi mereka yang tiba ke sana, yang terang pengunjung tak surut-surutnya ramai di sana. Dan, sesudah berada di sana sangat sanggup dipastikan mereka dari golongan mana pun, tak akan terpikirkan lagi yang namanya sengkarut apa yang terjadi di negeri ini. Tentang mega korupsi e-KTP, wacana Prabowo akur-akuran dengan SBY, kasus beras oplosan, impor garam, pinjaman banyak partai ke Jokowi, pembakaran pencuri ampli, PKS tak memandang lagi Prabowo, semuanya terlupakan. Atau malah mereka berada pada rasa terasing dari kemungkinan partisipasi apa pun di negeri ini karena banyaomong melihat teladan pikir, teladan ucap dan teladan tindak para politisi anjrit di sana.
Namun saya sendiri tak sanggup memprediksi secara akurat, seberapa usang keramaian pengunjung itu akan bertahan. Tapi bahwa akan lebih usang bertahan ketimbang kesolidan Koalisi Merah Putih di DPR RI, saya hakul yakin. Makam Kapal Bosok jauh akan lebih lama, atau mungkin saja ramai pengunjung selama-lamanya. Maka tak berlebihan jikalau Wali Kota Serang Tb. Haerul Jaman pada pelantikan Makam Kapal Bosok ini menyampaikan bahwa Makam Kapal Bosok akan menjadi salah satu Destinasi Wisata gres di Kota Serang, khususnya wisata religi.
Agar diketahui, bahwa di Lingkungan Darangong Kelurahan Curugmanis Kecamatan Curug Kota Serang, Provinsi Banten, terdapat sebuah makam yang populer dengan sebutan Makam Kapal Bosok. Sebelumnya makam ini berupa hutan gambut, tak satupun ada bangunan. Kini, makam itu disulap menjadi sebuah makam yang unik. Sesuai sebutan yang disandang semenjak dulu, kapal bososk, di areal makam ini juga telah didirikan bangunan cukup besar berbentuk kapal laut. Kapal atau makam ini dikelilingi pagar sederhana dan di dalamnya juga terdapat mushala, menara dan gazebo-gazebo tempat pengunjung nonob dan lesehan. Tidak jauh dari letak kapal, kuburan Abdullah Angga Derepa pun dilindungi dengan pondasi permanen setinggi lebih kurang 1,5 meter dengan dibungkus kain bendera merah putih. Letaknya sempurna di bawah pohon serut yang besar dan rindang dengan dikelilingi kamar-kamar penziarahan. Konon katanya, pemugaran ini dilakukan atas dasar isyarah dari Ki Angga Derepa (sebutan Syekh Abdullah Angga Derepa) kepada Ustadz Muhamad Nur.
Infrastruktur Butuh Perhatian Pemerintah
Kini, munculnya fenomena Makam Kapal Bosok telah menyedot perhatian banyak orang. Dari sebelum diresmikan hingga dikala ini, Makam Kapal Bosok selalu ramai dikunjungi orang dari aneka macam daerah. Sehingga susukan jalan di beberapa penjuru menuju lokasi ini kerap dibentuk macet. Tentu saja hal ini perlu menerima perhatian yang serius dari pihak pemerintah khususnya Pemkot Serang untuk membenahi infrastruktur yang menunjang kelancaran dan kenyamanan susukan menuju ke sana. Apa pentingnya sehingga perhatian Pemkot mesti serius? Ya, terang penting ! Menciptakan masyarakat sejahtera dan gampang berusaha demi sesuap nasi ialah kewajiban pemerintah. Sementara di sana telah tercipta acara ekonomi masyarakat cukup signifikan. Wasilah Makam Kapal Bosok ini menciptakan warga sekitar bahkan luar warga sekitar berkesempatan untuk berdagang, yang tidak tertutup kemungkinan dari sinilah kesejahteraan masyarakat sekitar akan terangkat. Dan, dari para pedagang dan parkiran itu ternyata ada salaran rutin untuk santunan anak yatim yang akan disalurkan setahun sekali oleh Pengelola.
Para Pedagang Terus Bermunculan
Seperti yang dikatakan di atas, destinasi wisata gres makam kapal bosok ini telah menyedot banyak pengunjung. Kondisi itu tentu tak disia-siakan oleh warga setempat. Mereka secara mendadak menciptakan warung-warung atau kios sederhana untuk berjualan. Berbagai macam dagangan ada di sana, dari minuman, makanan hingga pada barang cinderamata. Kebanyakan dari mereka menciptakan kios bukan di tanah sendiri, akan tetapi menyewa dari tanah wakaf dan tanah orang lain. Awalnya para pedagang terbatas berasal dari warga sekitar, namun selanjutnya banyak bermunculan pedagang dari luar warga sekitar bahkan ada juga pedagang yang sudah mangkal di Penziarahan Banten (makam Sultan Banten) pindah ke situ sebab berdasarkan mereka di situ lebih ramai.
Tempat Parkiran Merajalela
Saya menulis ini bukan cuma ngarang, tapi kasatmata hasil uji mata dulu alias penjelasan sebagaimana kata metroTivu, ups, MetroTv. Makara pribadi melihat sendiri betapa macetnya kendaraan kendaraan beroda empat dan motor di titik-titik  dekat lokasi. Dari aneka macam arah yang ditempuh pengunjung semuanya mengalami macet. Hal ini bukan saja sebab saking padatnya pengunjung, namun juga sebab susukan jalan yang dilalui kurang memadai. Pun, tempat parkir yang disediakan pihak pengelola sangat terbatas bahkan sangat tidak memadai dibandingkan dengan banyaknya kendaraan pengunjung. Dampak daripada ini, maka parkiran-parkiran liar banyak bermunculan jauh dari lokasi makam. Ada yang memakai lahan lapangan, pinggir rumah dan halaman rumah. Dikatakan liar, sebab parkiran mereka bukan mutlak resmi punya pengelola, tetapi milik pribadi. Tetapi mereka memperlihatkan bantuan dari hasil jasa parkirnya 30% masuk ke kas Pengelola. Luar biasa !
Maslahat Makam Kapal Bosok ternyata tidak hanya buat warga setempat. Akan tetapi menular hingga kepada warga di beberapa kampung yang lain khususnya kampung di luar kelurahan Curugmanis yang dilalui kendaraan pengunjung. Seperti tempat Ciwiru, Cigoong, Gadaraha, Prapatan dan Pasar Tinggar. Setiap titik pertigaan atau perempatan jalan, kendaraan mengalami macet. Dan di situlah butuh pengaturan kemudian lintas. Sehingga para warga setempat ikut mengatur kemudian lintas dengan cara tidak gratis walaupun tidak juga memaksa. Biasa, Indonesia menyerupai itu. Menurut kisah salah satu orang yang berasal dari Cigoong, penghasilan tukang parkir di Cigoong hingga menghasilkan 700 ribu rupiah sehari (hari minggu). Satu oranggg...? Ya, bukanlah...itu  jumlahnya yang dibagi-bagi.
Aji Mumpung Para Pedagang
Saya ingat waktu jaman Sekolah Menengah Pertama ada pelajaran EKOP (ekonomi koperasi). Hukum ekonomi menyampaikan bahwa konsumen banyak, maka harga barang naik. Atau barang sedikit konsumen banyak, maka harga naik. Maka pedagang meraup untung jauh lebih besar.
Saya yakin para pedagang di Makam Kapal Bosok itu 90 % tak mengenyam EKOP. Beberapa dari mereka saya kenal kok. Tapi kok, ngono ya ! Saya yang tahu teorinya tak pernah mengimplementasikannya, mereka malah mengaplikasikannya. Wah, ini bukti bahwa teori ditulis berdasarkan hasil pengalaman di lapangan, walaupun nyatanya tidak semua teori sesuai dengan prakteknya. Aji mumpung memang bukan dituntun oleh teori, akan tetapi ditentukan oleh situasi pasar di mana daripada pasar itu telah menciptakan konsumen mau tak mau harus membeli walaupun dengan harga melambung. Namanya terjebak !
Di Makam Kapal Bosok ini juga para pedagang memanfaatkan elmu aji mumpung. Mumpung laris, mumpung payu, mumpung wong sing tukune wakeh. Kopi kapal api racikan saja dibandrol satu gelas Rp5000,-. Air mineral brand Aqua dijual Rp6000,- Jadi, saya harus mengeluarkan kocek Rp16.000 untuk membayar 2 gelas kopi dan 1 botol aqua. Pikirku : “Caah...sira mah kebina-bina, kaya ning Betawi bae !” Padahal, mungkin mereka termasuk orang yang pernah menggerutu ketika berkunjung ke obyek serupa ketika jajan harganya mahal. Tapi, kok, niru ya ! Padahal, (padahal melulu - ini imbas ngarang waktu SD) saya yakin para pengunjung itu sebagian besar dari kalangan menengah ke bawah, artinya bukan orang-orang berduit. Tapi ya, gk papa, itu hak pedagang, kita gk usah ikut campur, suka beli gk suka ya jangan beli. Dan, mereka juga mungkin gk bakalan kena UU KPPU kok, sebab mereka bukan pelaku kartel. Begitu aja kok, repot ! Lah, bagaimana kalau para pembeli pada kapok semua?  Ya, paling gulung tikar ! Itu juga urusan mereka, salimaha gk konsisten hidupnya. Suka menggerutu ketika belum kebagian aja! Giliran ada kesempatan tabe’atnya sama saja ! Banyak kan, orang yang menghujat mati-matian koruptor, tapi pas ada giliran mengurus proyek PMPN aja sibuk berpikir bagaimana caranya sanggup untung? Berarti Ente belum teruji, Tong !! Yang sudah teruji itu ya, saya !. Pernah saya disogok 1 miliar untuk menjatuhkan diri dari pohon kelapa, saya tolak ! Kalau Anda saya yakin nerima, 500 juta masuk saku, 500 jutanya lagi buat nyogok yang nyuruh semoga boleh pake payung parasut.
Pokoknya berkunjunglah ke Makam Kapal Bosok pada hari Minggu atau malam Jum’at apabila ingin mengalami macet dan ramai pengunjung.
Sekian, permisi mau ngabisin kopi dulu. Terima kasih atas kunjungannya.

Kamis, 03 Agustus 2017

Pendiri Makam Abdullah Angga Derepa Kapal Bosok. Makam Kapal Bosok sudah ada jauh sebelum kakek dan buyut saya pun lahir. Maka bersama-sama tidaklah sempurna apabila saya menciptakan judul goresan pena ini menyerupai di atas. Makam kok, didirikan ! Tapi tak apalah, yang terpenting Anda dikala ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Makam itu daerah dikuburnya orang yang telah meninggal. Jadi, jikalau ada nama Makam Abdullah Angga Derepa, berarti di situ ada kuburan seseorang yang namanya Abdullah Angga Derepa. Lalu, emebel-embel “Kapal Bosok” itu artinya apa? Kapal Bosok itu artinya kapal busuk atau kapal yang telah membusuk dan tertimbun di dalam tanah di mana di situ juga terdapat kuburan Abdullah Angga Derepa.
Gambar ketika Penulis bincang-bincang dengan Ustadz Nur (kaos hitam)

Pendiri Bangunan Berbentuk Kapal di Makam Kapal Bosok
Sejak tahun 2010 makam kapal bosok ini dipugar menjadi sedemikian rupa oleh seseorang yang konon katanya inisiatifnya itu atas dasar isyarah dari Ki Angga Derepa lewat mimpi atau apalah namanya saya sendiri belum begitu paham secara detail. Tapi isu ini saya sanggup eksklusif dari yang bersangkutan. Beliau yakni Ustadz Madnur, akrab disapa dengan panggilan Ustadz Nur. Alamat Ustadz Nur yakni di Kampung Purut, Kelurahan Sukawana Kecamatan Curug Kota Serang – Banten. Ustadz Nur bekerja dan berpikir tidak sendirian, dia dibantu oleh kolega-koleganya yang sekampung, menyerupai Ustadz Entus, Ustadz Wardi, dan kakaknya Sardi. Sementara yang dikerahkan untuk bekerja menjadi petukang yakni para santrinya dan saudara-saudaranya serta orang-orang yang siap membantu secara sukarela (tanpa dibayar selama 7 tahun).
Biaya Pemugaran Makam Kapal Bosok
Menurut penuturan Ustadz Nur dan teman-temannya, biaya untuk membangun atau memugar makam kapal bosok ini berasal dari uang pribadi dan para donator (teman-temannya dan peziarah yang tiba ke situ). Sama sekali tidak ada dana yang berasal dari pemerintah atau institusi lainnya baik eksklusif maupun melalui proposal. Oleh karean itu waktu yang diharapkan begitu usang untuk menuntaskan proyek ini ( 7 tahun ), bukan sebab proyek ini glamor dan luas, namun sebab dilakukan sedikit demi sedikit.
Menurut pantauan Penulis ketika berkunjung pada tanggal 30 Juli 2017, daerah ini masih membutuhkan ekspansi daerah untuk duduk peziarah. Satu daerah ruang inti ziarah ditambah 2 lorong samping kanan dan belakang makam, belum bisa menampung peziarah yang begitu banyak terutama pada hari ahad dan malam Jum’at. Sehingga cukup memakan waktu untuk antree menunggu giliran. Memang ada alternatif dari mujawir, yakni menggelar karpet di alam terbuka biar mereka tidak terlalu usang mengantree. Namun hal ini berdasarkan saya kurang nyaman, apalagi dalam keadaan hujan atau habis turun hujan.
Demikian semoga bermanfaat.

Sabtu, 15 Juli 2017

Makam Penziarahan Ki Angga Derpa Kapal Bosok Curug . Sebelumnya aku pernah menulis artikel di blog ini pada Januari 2013 dengan judul “ Asal-Usul Nama Makam Kapal Bosok ”. Namun dongeng itu tidak sanggup sepenuhnya dipercaya atau dijadikan rujukan, alasannya yaitu sumbernya dari lisan ke lisan dan terdapat beberapa versi. Saya berjanji jikalau sudah menemukan sumber yang sanggup bertanggungjawabkan keabsahannya, aku akan posting ulang di sini (Insya Allah).

Saat dongeng itu ditulis, lahan makam kapal bosok yang diyakini di dalamnya terdapat kuburan seorang tokoh besar itu, masih berbentuk lahan lapang yang lebat dengan pohon semak-semaknya. Namun kini, 4 tahun lalu area makam kapal bosok ini sudah jauh berbeda. Di atas kuburan Syekh Abdullah Angga Derpa (Ki Angga Derpa) sudah diberi ciri permanen berbentuk dinding dan ditutup dengan kain merah putih dengan ukuran kurang lebih tinggi 1,5 m x lebar 2,5 meter. Bukan hanya itu, ternyata area yang termasuk tanah wakaf itu sudah dibatasi dengan pagar permanen, dan di dalamnya terdapat macam-macam bangunan salah satunya yaitu bangunan berbentuk kapal maritim yang cukup unik. 

Terang saja, tempat ini seketika pribadi menjadi viral di medsos sehingga ramai dikunjungi orang dari banyak sekali daerah. Nah, postingan ini tidak akan membahas lagi apa sih Kapal Bosok itu, namun hanya akan mengatakan bagaimana pemandangan yang ada sekarang. Berikut gambar-gambar yang sempat aku jepret di sore hari itu, 15 Juli 2017.

Jalan dari Kampung menuju lokasi diperbaiki

Tempat penziarahan

 

Bangunan berbentuk kapal, dilihat dari depan
Bagi aku tidak begitu kesulitan untuk mengorek warta apa pun terkait dengan pembangunan makam ini, alasannya yaitu beberapa dari pengelolanya sudah kenal betul. Salah satunya yang berfoto bareng dengan aku di atas.
Bagian depan Kapal
 
Pemandangan di depan kapal
Di luar pagar terdapat tempat parkir dan para pedagang















Gambar Kapal dilihat dari jarak agak jauh
Kuburan Ki Angga Derpa

  
Bagian-Bagian lantai kapal dijadikan tempat shalat khusus laki-laki
Kapal Bosok, dilihat dari samping   



Senin, 23 Januari 2017

Tips Tepat Kredit Mobil dari Hasil Tunjangan Sertifikasi Guru . Siapa sih, orangnya yang tidak mengidamkan punya mobil? Ya, memang ada, tapi terbatas pada kalangan sufi dan itu rasa-rasanya bisa diitung dengan jari. Seorang sufi – salah satunya paku Banten, Abuya Mumfasir Padarincang malah belum usang ini diberitakan telah wafat. Makin mengurang saja jumlahnya kan?

Yang namanya sertifikasi guru, ya niscaya guru yang mendapatkannya. Dosen juga dong..! Emang dosen bukan guru? Ya, guru juga. Cuma bedanya, bila dosen ialah insan biasa, sedangkan guru sekolah, insan amat biasa. Amat biasa dengan kesederhanaannya, apa adanya, gak cukup dicukup-cukupin dan jarang mengeluh tapi aduh-aduhan ! Namun di balik semua itu, tentu sebagai insan guru niscaya mempunyai keinginan untuk hidup layak dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satunya keinginan untuk mempunyai mobil. Sebab di jaman kini ini kendaraan beroda empat bukan lagi termasuk barang glamor (lux). Tetapi sudah menjadi kebutuhan setiap orang, kecuali para sufi tadi. Dulu, waktu penak jamanku toh, eh...jaman saya sekolah, kendaraan beroda empat dinyatakan sebagai barang glamor dalam pelajaran Ekop (Ekonomi dan Koperasi). Sekarang tidak.
Nah, ngomong-ngomong ihwal mobil, saya punya pengalaman ngobrol dengan teman seprofesi. Ndilalah dia juga guru SD, sama dengan Anda (eh, maaf Bu Pipit dosen ya! Dan Pak Almasis guru SMA, hehe...). Begini ceritanya:
Sepulang sekolah saya mampir ke rumah teman sebut saja Munawar (kalau mawar untuk perempuan). Saya agak terkejut campur bangga, lebih-lebih iri. La gimana gak iri, wong kemarin-kemarinnya saya mampir belum ada itu mobil, kini nongkrong sebuah kendaraan beroda empat gres Honda JAZZ, belum ada pelat nomornya. Kepada guru, otak saya tidak ngeres, tidak ada prasangka hasil korupsi, mustahil ! Kalau Kepala Sekolah, ya masih mungkin-mungkin saja. Tapi jangan disuudzonilah, bila terjadi kepada Kepala Sekolah punya kendaraan beroda empat Jazz, harus tetap tabayyun dulu. Kalau hasil tabayyun ternyata benar suka main serong sama guru, ya doakan saja supaya beliau bisa lari dari hisaban akhirat. Kalau bisa sabetan malaikat suruh dilawan saja. Kalau seseorang itu sadar, kelakuannya kini itu ya, lagi melawan Allah dan malaikat toh ! Cuma tidak berhadapan !
Setelah saya berpikir dari mana harus memulai pertanyaan, lalu saya bertanya kepada Munawar. “Ngomong-ngomong DP-nya berapa kendaraan beroda empat ini?” Tanpa babibu dan merasa dijebak, beliau eksklusif jawab, “65 juta ditambah dari cash back 22 juta, jadi jumlahnya 87 juta”. “Angsurannya berapa 5 tahun?”.  “Heee, gak lima tahunlah...cuma 4 tahun, angsurannya 5 juta 200 ribu”. “Busyet, perbulan 5 juta lebih, emang gajimu berapa, dibanding honor gua aja masih gedean gua Luh”. “Iya....tapi sisa honor Lu berapa?, katanya. “Lima ratus ribu !” jawabku sekenanya, emang nyatanya juga segitu, hehe.  “Udah, ngopi dulu akh, ngobrolnya sambil ngopi ni di dalem !”
“Begini Joy, Honda Jazz itu ialah idaman saya semenjak sekolah, yang lain no !”
“Ngehe, Luh, idaman semenjak sekolah, emang Honda Jazz diproduksi tahun 80 hingga sekarang?  Jaman kita sekolah Honda Jazz belum ada, kampret. Mobil Jazz itu generasi pertamanya diproduksi pada tahun 2001, generasi kedua tahun 2007-2014 dan yang kini ini termasuk generasi ketiga”.
“Heheh....ngenak-enak ngomong doang Joy...!! Cita-citanya kan semenjak sekolah. Tapi kok, dewek apal sih generasi-generasi kendaraan beroda empat Honda Jazz? Dasar, kau mah dari semenjak sekolah juga jenius sih !!
“Lu yang dasar, guru muda tapi gaptek, kan informasi apa saja ada di Wikipedia War ! Udah, cepetan bagaimana ceritanya bisa ngembat Jazz nih?”
“Gini Joy, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Makara semenjak saya sanggup proteksi sertifikasi sebesar 8 jutaan selama 8 tahun ini, paling yang saya ambil 4 juta untuk resiko hidup. Sisanya saya tabung untuk DP, sehabis saya itung-itung ternyata cukup untuk DP 65 juta bahkan masih gede sisanya. Nah, sisa DP ini dipakai untuk cadangan angsuran selama 4 bulan sebelum sertifikasi cair. Makara berdasarkan perhitungan, nanti bentar lagi serti cair, tapi angsuran pertama sudah ada, termasuk angsuran kedua dan ketiga. Makara tidak ada resiko bakal ngubeng sudug sana, sudug sini cari duit buat storan, puas? Tapi off the record Joy !”
Saya cuma manggut-manggut kagum dan salut atas kesabarannya. 8 Tahu boo...hasilnya Honda Jazz. Persyetan juga dengan pesan off the recordnya, boro-boro off the record, malah saya jadikan kisah di sini ! Hahah.....
“Ohh....begitu ! Syukurlah War, kau andal bisa sabar dalam meraih cita-cita. Berkah buat kamulah, saya ikut bangga. Mudah-mudahan saya bisa mengikuti tips jitu kau ini. Tapi ya, sudah terlambat ya buat saya !”
“Lo kok, terlambat? Kalau mau mengikuti caraku, mending mulai semenjak sekarang, daripada tidak sama sekali !”
“Maksudku, emh, emh, emh...sertiku udah coceng separo, digadaikan ke BPR War !”
Munawar galau rupanya, tanpa solusi tapi kopi habis ditegot lagi.

Senin, 21 November 2016

4G Akan Dikembangkan Menjadi 5G, Ini 7 Keistimewaannya . Sahabat dumay, ada gosip gres nih, bahwa 4G akan beralih menjadi 5G. Jangan-jangan di antara sahabat dumay ketika membaca artikel ini 4G pun belum menikmatinya, malah sebentar lagi mau ganti, hehe. Berikut ini ulasannya, cekidot !

Teknologi jaringan 4G yang kini sedang kita nikmati, tak usang lagi akan dikembangkan secara masif menjadi teknologi 5G. Hal ini menjanjikan konektivitas mobile lebih baik untuk banyak sekali tujuan kita, serta akan menciptakan tren Virtual Reality dan Augmented Reality akan makin mainstream.
Jika beberapa hal tersebut bekerjsama sudah kita nikmati semenjak kurun 4G, berikut ada beberapa hal istimewa yang akan terjadi kalau koneksi 5G telah tersedia. Berikut ulasannya.
1. Internet yang lebih cepat dan insan akan lebih terkoneksi secara 'real-time'
Makin cepat internet makin banyak hal yang bisa dilakukan dengan itu. Para pengguna bisa melaksanakan live video dengan perbedaan waktu yang presisi, untuk banyak sekali hal ibarat meeting, pitching ilham ke pemilik dana, dan berkomunikasi dengan orang terdekat yang sedang berjauhan.
2. Dunia akan didominasi mobile
DIprediksi pada tahun 2020, 90 persen masyarakat global berumur di atas 6 tahun akan mempunyai ponsel. Hal ini berarti kalau para pengusaha bisnis tidak berkembang ke arah mobile, maka bisnisnya akan sedikit tertinggal. Terlebih lagi para millennials, atau mereka yang berumur di bawah 25 tahun. sangat aktif untuk mencoba hal baru.
3. Konektivitas internet akan lebih banyak nirkabel
5G akan membawa teknologi menjadi makin tidak berkabel. Hal ini memang sudah sedikit banyak terjadi sekarang, namun di kurun 5G nanti, cakupan bisnis akan makin luas dengan kemampuan 5G tanpa kabel dan juga bisa diakses di mana pun. Terlebih lagi 5G mengatakan internet yang jauh lebih cepat, dan Anda bisa menyebarkan bisnis di mana pun Anda mau.
4. 5G akan membawa konten digital ke dunia nyata
Di kurun 5G nanti, mobile tentu sudah menguasai banyak sekali cakupan teknologi. Hal ini akan menciptakan Augmented Reality dan Virtual Reality jadi lebih 'mainstream.' Hal ini akan mengubah banyak sekali sikap digital manusia.
Jika dulu Anda memahami Augemented Reality yaitu teknologi yang dipakai di Pokemon Go. Di Pokemon Go, nanti hal ini akan berbeda. Konsepnya yaitu kita tinggal mengarahkan kamera kita ke sebuah lokasi tertentu, kemudian akan muncul informasi wacana daerah tersebut.
Aplikasi ibarat Google Translate telah bekerja sama dengan beberapa pengembang aplikasi untuk menerjemahkan secara real-time banyak sekali hal yang kita sorot lewat augmented reality. Hal ini tentu akan makin tepat di masa depan dan kita akan lebih gampang menerima informasi dari teknologi ini.
5. Banyak bisnis bergerak secara mobile, lapangan pekerjaan makin luas
Ketika kecepatan internet jadi lebih cepat, akan ada beberapa perusahaan yang akan jadi perusahaan berbasis mobile. Salah satu yang sudah terlihat kini yaitu bisnis travel online. Dengan kesuksesan banyak sekali startup perusahaan travel ibarat HotelTonight yang semenjak ketika ini pun sudah bergerak secara mobile, semua hal tentu akan lebih efisien kalau dikerjakan dengan mobile. Bayangkan, Anda bisa menjalankan sebuah perusahaan tanpa harus berkantor yang tentu menyita banyak uang.
6. Aplikasi gres yang tak terduga akan muncul
Dengan internet yang lebih cepat, tentu kita tidak tahu apa inovasi-inovasi para developer untuk menyebarkan aplikasi canggih terbaru. Jika berdasarkan prediksi yang meramal bahwa di kurun 5G konten live video akan makin marak, tentu area virtual reality dan augmented reality akan dikembangkan dengan lebih canggih lagi.
Berbagai data akan bisa dikirimkan di live video, mulai dari rekam medis secara jarak jauh, mengirim beberapa konten secara bersamaan dan real-time, serta banyak sekali fasilitas lain.
7. Dunia akan lebih interaktif dengan banyaknya konten video
Saat ini, konten video di YouTube sudah sangat disukai. Diprediksi dengan makin kencangnya koneksi internet, tentu banyak sekali konten video akan makin laku cantik jadi media apapun: mulai dari hiburan sampai bisnis.
Tanpa adanya permasalahan koneksi ketika 5G datang, bahkan konten 3D dan banyak sekali perluasan konten interaktif lainnya akan lebih aktual terjadi ketika dunia sudah dicakup oleh jaringan 5G.
Sumber : https://www.merdeka.com/teknologi/7-hal-istimewa-yang-akan-terjadi-jika-koneksi-5g-telah-tersedia.html.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Percakapan Singkatku Bersama Rano Karno . Sebulan yang kemudian saya mengikuti training (diklat) perihal pembelajaran berbasis ICT di Hotel Sol Elite Marbella Anyer Kabupaten Serang. Diklat diselenggarakan oleh LPMP Banten bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten, jadi otomatis diklat ini pun berkelas provinsi. Pesertanya dari seluruh guru kelas tinggi seprovinsi Banten. Bukan hanya guru, tetapi Kepala Sekolah SD juga ikut. Diklat dibuka oleh Gubernur provinsi Banten Rano Karno.

Pemateri/widyaiswara diklat tentu saja dari orang-orang LPMP Banten, yang tentu saja dari mereka secara bahan dan pengalaman bisa disebut expert. Oh, ya, ada satu orang dari pusat, dia dari Ditjen PMPTK Kemdiknas, lebih expert.
Peserta yang begitu banyaknya, ruangan aula hotel Marbella bisa menampungnya, bahkan masih ada sekian meter luasnya yang tak terisi penerima diklat. Dan hotel ini juga pantas disebut hotel bintang 5, alasannya ruangan aula yang luas dengan penerima yang begitu banyak, AC-nya tetap bikin tubuh menggigil, tidak menyerupai hotel-hotel lainnya yang pernah saya singgahi.
Ada perkataan widyaiswara yang masih terngiang-ngiang di pendengaran saya adalah, kalimat motivasi untuk para guru. Widyaiswara dari Ditjen itu berkata “Bapak Ibu guru, pekerjaan guru itu amat mulia, oleh lantaran itu guru semuanya insya Allah masuk surga”. Ruangan dipenuhi gelak tawa ketika ada seorang penerima nyeletuk: “Pak, Kepala Sekolah juga masuk nirwana kan?”. “Waduh, jikalau kepala sekolaaahh.....(sambil meraba jidat, pandangan agak ke atas) saya ragu deh, soalnya kini ada dana Bos”, katanya. Sontak balasan itu disambut dengan tawa terbahak-bahak dari peserta. Sepertinya tak satupun dari penerima yang tak ketawa, kecuali guru yang lola atau tak pernah menaruh shuudzon sedikitpun terhadap para kepala sekolah.
Jam dua belas tepat, penerima keluar untuk istirahat - isoma (istirahat, sholat dan makan). Istilah isoma yang gak universal inilah (peserta non Islam kan gak sholat) yang selalu ditunggu-tunggu oleh peserta, terutama perokok berat menyerupai saya. Baru nongol pintu keluar eksklusif nyulut rokok.
Acara isoma dimanfaatkan oleh kebanyakan penerima untuk jalan-jalan di luar pagar hotel Marbella. Tentu saja jalan-jalan dilakukan seberes makan dan sholat. Pagar yang membatasi area Marbella dan pantai ini setiap hari ramai dengan pedagang majemuk dagangan.  Jangan heran jikalau Anda direpotkan dengan pedagang belekan ikan Pe yang gede-gede itu, mereka ngedih gigih menawarkannya tak henti-hentinya.
Saya sebagai penerima yang gres kali itu mengenal Marbella, merasa ingin menelusuri setiap selokmek-selokmek Marbella dan pantainya. Oleh lantaran itu, saya mungkin termasuk penerima yang nampak paling katro dan ndeso, alasannya selain memandangi ombak air laut, juga sibuk memelototi yang ngambang di atasnya dengan hanya bertutupkan cangcut dan BH, siapa lagi jikalau bukan bule. Aduh, dilihat iman, tak dilihat eman. Akhirnya dinikmatin sajalah, toh saya menggunakan beling mata hitam.
Perjalananku menelusuri sisi pantai tak kusadari ternyata sudah jauh dari pintu masuk pantai tadi. Saya sudah hingga pada satu warung yang agak terpisah dari warung-warung yang lainnya. Agak sepi, hanya ada beberapa orang yang bertampang wibawa duduk jaraknya dari warung itu sepelemparan puntung rokok yang disentil. Kaget, bukan kepalang, ketika saya masuk ke warung tersebut hendak membeli kratingdeng, ada seseorang berkaca mata hitam menyerupai punya saya (warnanya aja, harganya punya saya cuma 4 ribu), duduk santai dan itu ternyata Rano Karno. Iyya, Rano Karno gubernur Banten !. Hampir tidak masuk nalar Rano yang gubernur nongkrong di warung pantai yang ndilalah kondisinya semrawut itu.  
“Eh, Bapak, nyantai Pak?” Tanya saya memberanikan diri menyapa sambil menyalami tanpa cium tangan. Maaf, saya tidak biasa mencium tangan pejabat, jikalau mau hormat, cukup dengan perilaku merendahkan tubuh sambil senyum kerendahan hati saja. Berbeda dengan salaman dengan Kyai atau ustadz, saya juga suka mencium tangannya lantaran tujuan tabaruk dan memuliakan lantaran ilmunya. Itu pun masih pilih-pilih, jikalau ustadznya masih muda dan kelihatannya masih napsu curi-curi pandang bokong wanita bahenol, jangan harap saya mau mencium tangannya.
Pemirsa, bahwasanya saya kagok rasanya harus menggunakan sapaan apa kepada gubernur Banten itu. Di mataku, Rano masih serasa artis sinetron si doel anak sekolahan kaya dulu. Kayaknya lebih pas jikalau saya tetap memanggil Bang Rano. Tapi ya, masa begitu ya, blio kan kini gubernur.
“Oh, ya nih, sambil ngobrol-ngobrol ni, sama ibu warung ini. Dengan bapak siapa?” “Saya Johari Pak, penerima diklat dari Curug Kota Serang”. “Oh, silahkan duduk !”
Selanjutnya berikut ini kurang lebih percakapan singkat saya dengan Bapak Rano Karno:
Saya : “Maaf, Pak, apa Bapak sedang blusukan?”
Rano : “Oh, bisa aja kamu, gak cuma memanfaatkan waktu aja ni, tanya-tanya Ibu ini kenapa berjualan di sini, begitu. Bapak kan tadi sesudah membuka program gak eksklusif pulang, ngajak teman-teman itu ke sini. Bapak ngajar di mana?”
Rupanya 4 orang yang di belakang dan samping warung itu ialah pengawal belio. Pemirsa, untung saya tadi menyapanya dengan sapaan Bapak. Ternyata Rano juga sudah terbiasa membapakan orang-orang yang dianggap anak buahnya. Persis kaya guru SD jikalau sudah jadi kepala sekolah rupanya anti menyebut diri “saya” ketika ngobrol dengan anak buahnya walaupun anak buahnya itu usianya di atas dia. “Ibu mau rapat dulu ya” atau “Bapak mau rapat dulu ya”. Begitu biasanya para kepala sekolah kepada bawahannya.
Saya : “Di SD Tinggar 2 Pak, Kecamatan Curug Kota Serang”
Rano : “Bagaimana tadi, apakah sudah pada bahan pembelajara ICT? Ikuti dengan baik ya, cuma dua hari ini !”
Saya : “Insya Allah, Pak, saya juga suka kok dengan ICT”
Rano : “Penting ya, guru wajib bisa computer jangan TBC dan mengenal internet tuh. Apalagi sebentar lagi akan diterapkan moda daring untuk guru-guru terkait follow up hasil UKG.
Saya : “Betul, Pak, saya setuju”.
Tiba-tiba saya kebelet pengen berak, eh, pengen mengalihkan topik pembicaraan yang sedikit rada amis pulitik. Saya hasilnya memberanikan diri, biarin pikirku sok akrab. Dan memang saya terbawa arus keakraban Bang Rano (tuh, kan enakan pake Bang..). Seolah tak ada jurang pemisah, tak ada bedanya antara saya dan Mukidi.
Saya : “Maaf, Pak, bagaimana rencana Bapak tahun 2017 mendatang. Apakah Bapak masih siap memimpin Banten?” Jieleehh...gayanya pertanyaanku, kaya jurnalis aja.
Rano : “Insya Allah, jikalau rakyat Banten masih mempercayai saya. Di kalangan Bapak sendiri guru-guru bagaimana masih siap dipimpin saya?”
Kelenger aku, ora selampak, pertanyaan Pak Gubernur sungguh mojokaken. Seandainya kami guru sudah gak mendukung, siapa yang berani togmol jawab tidak. Apalagi cecindul model saya. Lha saya itu orangnya paling gak bisaan jikalau nyekak di hadapan yang bersangkutan, wong cewek buruk aja saya bilang bagus jikalau ada temen mosting foto di fesbuk.
Saya : “Oh, terang Pak, kami masih mendukung. Asal Bapak jangan mengikuti yang sudah-sudah ya, Pak. Heheheh...”
Rano : “Maksudnya?. Korupsi?”
Saya : “Bukan, Pak, masuk KPK maksud saya”
Rano : “Oh, ya, sama aja itu. Dijamin saya tidak akan melaksanakan itu. Oleh lantaran itu saya tidak akan mengambil wakil dari kalangan dinasti. Bukan artinya saya takut dia korupsi, tapi saya membaca bahwa rakyat Banten ini sudah kehilangan kepercayaan terhadap keluarga itu. Tentu saja hal itu akan sangat merugikan saya. Dan, ingat, saya ini masih ingat sosok si Doel Anak Sekolahan yang saya perankan dulu. Saya ingin menerapkannya dalam dunia nyata, baik sebagai pejabat maupun jadi rakyat biasa”.
Saya : “Aduh, Pak, jikalau ngomong-ngomong si Doel Anak Sekolahan, saya ingat jaman dulu. Saya gak pernah ketinggalan nonton sinetron itu Pak. Sepertinya si Doel itu menjadi idola semua penontonnya. Saking senenngnya sinetron itu, saya mau saja nganterin accu tv tetangga di bawa ke tukang setrum. Maklum Pak, waktu itu di kampung saya belum ada listrik. Oh, ya Pak, ngomong-ngomong kini mereka di mana Pak?”
Rano : “Mereka siapa, Pak?”
Saya : “Oh, maksud saya temen-temen Bapak di sinetron itu, Pak. Sarah, Zaenab, Hans, Roy, Sabeni, Atun, Karyo, Mandra, Rohim, Bendot, William dan Engkong Ali”.
Rano : “Ooh.....itu kami namainya sebagai keluarga Doel. Mereka sebagian besar masih ada, ada beberapa yang sudah meninggal”.
Saya : “Teru....(sebelum hingga pada abjad S, klepak !!, terasa kaki saya ada yang mukul). Saya sangat terkejut dan eksklusif membaca: Alhamdulillahiladzi ahyana ba’da ma amattana wailaihinnusuur. Rupanya saya tadi itu mimpi, dan istri membangunkan saya lantaran belum dewasa perlu uang jajan dan ongkos sekolah.

Jumat, 21 Oktober 2016

YANG UNIK DARI PILKADA BANTEN 2017. Semua rakyat Banten tahu, bahkan mungkin seluruh rakyat Indonesia, bahwa Rano Karno yang dulu dikenal hingga Arab itu sebagai Si Doel Anak Sekolahan, menjadi wakil gubernur Banten kemudian naik menjadi gubernur Banten lantaran sang gubernur Ratu Atut Chosiyah dicokok KPK lantaran kasus suap di Pilkada kabupaten Lebak. Yang disuap ialah Ketua MK Akhil Mochtar. Kasus Atut akhirny menjalar ke banyak sekali kasus lainnya, korupsi dan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang).
Dalam perjalanannya, gubernur Banten Ratu Atut dikala itu, dicurigai sebagian besar rakyat Banten. Pasalnya, ia berkuasa di bawah bayang-bayang kepentingan keluarga yang koruptif. Bahkan gosip yang beredar, semua pejabat pemprov Banten yang atur ialah Wawan si adik kandung gubernur. Semua proyek dan tender harus keluarga gubernur yang menang. Lantas APBD diatur sedemikian rupa melalui gratifikasi orang-orang Banggar di DPRD Banten. Lalu apakah rakyat Banten cuma shuudzon belaka? Ternyata tidak. Terbukti, Wawan ditangkap dan menyusul berikutnya ialah gubernur. Sampai artikel ini ditulis, mereka masih berada di kamar prodeo untuk mempertanggungjawabkan lampah lakunya selama 7 tahun khusus untuk kasus Pilkada Lebak. Hukuman pelengkap untuk kasus korupsi dan TPPU, entahlah terkesan terlupakan oleh semua orang.


Roda berputar, wakil gubernur Rano Karno naik menjadi gubernur Banten tanpa wakil. Kini sudah heboh di seantero Indonesia akan diselenggarakan pilkada serentak di beberapa tempat termasuk Banten. Petahana Rano Karno mencalonkan diri menjadi cagub Banten diusung oleh PDIP, PPP dan Nasdem. Sementara dari luar bulat kekuasaan kini, yang berdagang diri untuk nyalon atau dilamar calon besar lengan berkuasa sungguhlah banyak. Baleho gambar balon terpampang di mana-mana, termasuk Andika Hazrumy dan Haerul Jaman. Andika Hazrumy ialah anak kandung Atut (berarti keponakan Haerul Jaman) dan Haerul Jaman ialah adik tiri Atut yang kini menjabat sebagai Walikota Serang. Rontok sudahlah mereka yang fotonya eksis di mana-mana itu, sesudah tahapan pilkada mendekati masanya. Calon besar lengan berkuasa yang bakal melenggang bertarung di arena pilkada ialah Wahidin Halim dan Rano Karno. Wahidin Halim positif menggandeng Andika Hazrumy sebagai wakilnya (WH - Andika) dan Rano Karno menggapit H. Embay Mulya Syarif.
Padahal jauh sebelumnya, Walikota Serang Haerul Jaman, sudah mengadakan pendekatan kepada pihak Rano untuk menjadi wakilnya. Dengan sangat percaya diri, Jaman pun menyebar baliho dan foto di seluruh wilayah Banten. Namun apa boleh bikin, Rano tidak merekrut Jaman malah milih H. Embay sebagai wakilnya. Ah, dasar politik, bodo amat dengan orang lain yang dianggap kurang menguntungkan dirinya (partai).
Lalu apa yang dianggap kurang menguntungkan dari Jaman berdasarkan kubu Rano?
Begini. Sebenarnya masyarakat Banten yang berpendidikan sudah jengah dengan pemimpin yang korupsinya luar biasa itu. Pemimpin Banten dengan nuansa jawaranya yang amat kental ialah sudah medapat banyak cap negatif dari masyarakat yang menyadari akan hal tersebut. Kecuali mereka yang merasa diuntungkan dengan situasi tersebut. Tentakel namanya. Mereka tidak peduli dengan halal dan haram yang penting jabatan aman, banyak duit dan hidup terhormat di tengah-tengah masyarakat. Mereka juga ikut korupsi. Dan, Wawanlah alat pengeruk APBD Provinsi Banten. Ingat, membisu bukan berarti tidak tahu. Rakyat Banten ini sebetulnya tahu, tapi dibentuk tidak berdaya. Tapi adakah rakyat normal yang mendoakan pemimpinnya hidup mujur terus walaupun korupsi? Singkatnya tulus begitu? Tuolol kalau ada ! Yang ada hakul yakin ialah mendoakan semoga pemimpinnya jujur bebas dari laris lampah koruptif. Jikapun terus korupsi sehingga rakyat cape pikir, ya, yang ada rakyat mendoakan semoga aturan bertindak tegas terhadap pemimpinnya. Doa rakyat Banten saya rasa dikabul Tuhan, dengan ditangkapnya Wawan dan Atut.
Nah, bagi rakyat Banten dengan kondisi Banten yang terus membangun namun sambil digerogoti sebagian itu, bukan tidak tahu. Bahkan orang luar provinsi Banten pun sudah banyak tahu kondisi Banten menyerupai itu.
Peristiwa ditangkapnya gubernur Banten dan Wawan lantaran kasus korupsi ini, sontak menerima reaksi suka cita dari rakyat Banten terutama kalangan yang berpendidikan dan masih punya secuil idealisme. Duh, ironis, pemimpinnya ditangkap KPK malah bangga bukannya sedih. Tapi perilaku antagonis rakyat Banten itu terbilang masuk akal kan, lantaran mereka merasa telah terbebas dari kungkungan tirani yang selalu menghambat lajukembangnya kesejahteraan mereka. Sudah barang tentu suasana kebatinan rakyat Banten itu gampang terbaca oleh siapa pun (baca: partai).
Semua orang yang anti dinasti selanjutnya mengatakan: jangan pilih calon pemimpin yang masih ada bau-bau dinasti. Bahkan kaukus dosen Banten sempat menciptakan petisi tolak dinasti dan viral di sosmed pada waktu itu. Silahkan baca BUTIR-BUTIR PETISI TERSEBUT DI SINI.
Itulah hubungannya Rano menentukan Embay ketimbang Jaman. Embay bukan sosok dari kalangan dinasti dan ndilalah blio mantan anggota pendiri Banten. Sedangkan Jaman ialah adik tiri mantan gubernur Banten Atut Chosiyah. Sebagai orang yang mengikuti perkembangan ambisi Pak Jaman dalam arena meraih kekuasaan ini, saya menduga Jaman sakit hati kepada Rano. Tapi juga kecewa terhadap Andika sang keponakan. Apa pasal? Karena Rano menolak blio menjadi pasangannya, dan Andika semenjak awal telah menyalip kehendak Jaman. Betulkah begitu, menyalip sungguhan? Atau hanya politik tingkat tinggi? Bodo amatlah.
Loooo...lantas apa yang unik? Ya, sebetulnya kalau Jaman gak jadi nyalon ya, gk ada yang unik. Manakala unik jikalau Jaman nyalon, lantaran akan berhadapan dengan Andika yang notabene keponakannya yang sama-sama masih kuren dinasti.
Sekarang bukan unik, tapi asing bin embuh temen artine. Yaitu Wahidin Halim, yang dulu anti dinasti dan seperti musuh bebuyutannya, malah kini menggandeng Andika. Bingung? Kalau saya sih, bingung, soalnya gak ngerti pulitik. Tapi kalau dipikir-pikir ternyata dalam politik itu tidak ada yang namanya benar, yang ada pembenaran. Jangan tanya artinya, saya sendiri gak ngerti. Pokoknya pulitik itu begitu aja ! Lho, kalau begitu kita rakyat pemilih boleh dong milih siapa pun dengan DP mie instan 2 bungkus? Ya, boleh aja kalau anak istrimu gak makan kalau gak terima DP itu. Asal kau tahu aja, Allah tidak meridoimu.
DP 2 bungkus mie instan, dengan impian dilunasi nanti dengan program-program abstrak itu akan mengubah nasib si calon manakala calon lain sama sekali tidak ngasih DP. Duh, nyesek banget dengan kondisi masyarakat menyerupai itu.
Yang jelas, tentu saja berdasarkan kaukuas dosen Banten, Petisi Bersih dari Korupsi dan Tolak Dinasti itu sekaranglah berlakunya.