![]() |
Subro (dok. pribadi) |
Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!
jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..
karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir ☺️☺️☺️☺️
Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900
caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas↑↑
tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya
Sabtu, 15 Maret 2014


Belajar dari Subro Dangdut Akademi . Pada malam Sabtu kemarin (14/3/2014) jujur saya gres kali itu melihat penampilan SUBRO asal Banten, pada ajang kontes nyanyi dangdut di Dangdut Akademi program milik Indosiar. Bukan alasannya saya tidak bahagia dangdut, justru saya termasuk insan kolot yang hobi dangdut. Saya sanggup melihat penampilan Subro tersebut di rumah teman yang jauh dari kampung saya. Di rumah, saya sudah hampir setahun tidak sanggup menyetel TV lewat dari jam 21.00 karena orang renta sedang sakit dan anti bising bunyi TV walaupun volume TV alakadarnya.
Menyaksikan penampilan Subro, bagi saya menimbulkan ide dan penghayatan tersendiri. Subro yakni satu-satunya kontestan yang bermata buta, namun talentanya luar biasa di kancah tarik bunyi khususnya jenis dangdut. Karenanya, dari semua dewan juri waktu itu, tak satu pun melontarkan kekurangan Subro, bahkan semuanya menyatakan penampilan Subro yakni perfect. Apa yang sanggup kita petik dari seorang Subro yang kata orang mempunyai kekurangan? Betulkah Subro mempunyai kekurangan, atau malah mempunyai kelebihan? Menurut saya Subro mempunyai banyak kelebihan dari satu kekurangannya itu. Dengan kekurangannya itu, maka goresan pena ini pun tak akan dibaca oleh Subro hingga kapan pun. Di sinilah Subro butuh dukungan orang lain. Berarti usaha hidup Subro jauh lebih berat daripada kita yang normal tanpa kekurangan fisik. Namun kita tidak tahu, apa tujuan Tuhan di balik semua yang kita pandang sebagai kekurangan itu. Setidaknya kita sanggup berguru berlatih menemukan ide gres dari sikap orang lain semacam Subro yang tak pernah tahu indah-buruknya dunia.
Dari satu kasus Subro tersebut, kita selayaknya sanggup mendapat ide kebaikan dari sikap dan kondisi orang lain, bagaimana pun keadaan mereka. Seluruh insiden dalam hidup ini bergotong-royong guru yang sanggup mengajarkan kita untuk menjadi insan yang lebih baik. Mungkin saja jalan hidup yang kita lalui tidak sama dengan orang lain, tapi sikap orang lain semestinya sanggup melahirkan imbas semangat baru pada hidup kita. Apalagi dari seseorang yang kita anggap mempunyai kekurangan. Segala keadaan harus sanggup menghasilkan sesuatu yang positif bagi diri kita. Di sini kearifan dan kebijakan kita diuji. Apakah kita tetap sanggup memelihara sikap positif dan melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan terhadap situasi yang jelek sekalipun. Apakah kita lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, lebih suka membicarakan kekurangan orang lain daripada mencari hikmah, dan lain sebagainya. Agar bisa menangkap hikmah, tentunya kita harus akrab dengan Allah. Karena kedekatan kepada Allah, akan banyak mensugesti kita dalam menilai sesuatu. Orang yang akrab dengan Allah akan lebih memakai beling mata hikmah, ketimbang beling mata tuduhan atau suudzon kepada Allah terhadap aneka macam insiden yang kita lihat dan alami. Kita akan lebih kokoh dan tidak terpengaruhi dengan fenomena lahir, pujian, pangkat, kedudukan dan semua label kehormatan dari manusia. Kita juga akan terhindar dari penialaian keliru terhadap orang lain, merasa lebih baik dari orang lain, dan lebih memperhatikan kekurangan diri daripada melihat kekurangan orang lain.
Banyak pelajaran yang besar yang kita petik dari seorang Subro. Benang merahnya adalah kondisi lahir ternyata sama sekali tidak mencerminkan kualitas dan keistimewaan seseorang. Maka sempurna apa yang dikatakan salah satu Juri Rita Sugiarto, bahwa untuk meraih sukses, seseorang tidak harus sanggup melihat. Subro tidak sanggup melihat, akan tetapi dia sanggup mencicipi apa-apa yang ada di sekitarnya. Dan, Subro, terhindar dari segala dosa maksiyat mata, sedangkan kita, astagfirullah!!?
*****15/3/2014*****
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar