Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Rabu, 26 Maret 2014

Membohongi KPK Untuk Kebaikan . Heheh….sebelum ngomong kok, saya geli duluan. Ceritanya soal bohong-membohongi sih. Kita semua tahu bahwa bangsa Indonesia hampir setiap hari bahkan jam selalu disuguhi info wacana korupsi di banyak sekali kawasan dan Ibu kota. 

Para penggerak Banten Aksi gunduli kepala sehabis Atut ditangkap
Di Banten, kasus korupsinya terbilang raksasa, alasannya dilakukan oleh dinasti dan para tentakel-tentakelnya yang hidup di ketek penguasa. Rakyat Banten bukan tidak tahu hal tersebut, namun mereka sangat tak berdaya melawan keadaan. Akan tetapi jangan anggap rakyat Banten melempem semua dan takut mati alasannya intimidasi pasukan nasi bungkus. Banyak bergotong-royong yang berani mengungkap praktek-praktek yang tidak bener di pemerintahan Banten. Hanya saja kelompok ini sulit menerima pertolongan dari banyak sekali elemen masyarakat secara terbuka. Bisa dimaklumi memang, alasannya di luar kelompok kontra tersebut merasa takut mendapatkan resiko. LSM dan kelompok wartawanlah yang gigih berjuang untuk mengungkap sekaligus menumbangkan kekuatan dinasti yang dianggapnya sudah di luar batas. Tak terkecuali, ialah rival politik yang terdholimi yang lebih berupaya menembus kanal ke KPK.
Alhasil, Wawan yang adik kandung Gubernur Banten, ditangkap KPK alasannya kasus penyuapan penyelesaian sengketa Pilkada Lebak kepada Ketua MK Akil Mochtar sebesar satu miliar. Ini ialah pintu masuk bagi penegak aturan setingkat KPK untuk memberangus penguasa Banten yang korup. Selanjutnya, sang Gubernur Banten pun ditangkap juga alasannya ikut terlibat. Sebenarnya, yang bikin geram seluruh warga Banten, bukanlah wacana penyuapan sengekta pilkadanya, tetapi praktek-praktek korupsinya yang hampir terjadi di segala sektor pembangunan selama ini.
Wawan dan Atut telah ditangkap dan ditahan KPK, puaskah mereka terhadap proses aturan yang bakal berjalan mengadili keduanya? Ternyata tidak, mereka (LSM, mahasisa, dan kelompok wartawan) terus memperlihatkan pertolongan dan meyakinkan KPK supaya berani memberantas korupsi Banten sampai tuntas. Tak ketinggalan para Kyai dan tokoh agama pun memperlihatkan pertolongan watak kepada KPK. Bahkan sekelompok ulama pernah tiba ke gedung KPK untuk yasinan mendoakan KPK.
Jangan disangka tak beresiko mereka yang memperjuangkan Banten higienis dari KKN, mereka yang jelas-jelas terang-terangan berani melawan kekuasaan tersebut tak jarang menerima bahaya akan dibunuh oleh puluhan pembunuh bayaran, sebut saja contohnya Uday Suhada  (Direktur Aliansi Lembaga Independen Peduli Publik). Beliau terpaksa pernah bersembunyi di Jakarta pindah-pindah tempat untuk bersembunyi dari kejaran para pengancam, informasi ini saya sanggup dari sobat saya yang bersahabat dengan Uday Suhada. Layak Uday Suhada disebut sebagai pejuang kebatilan di Banten.
Uday Suhada, Direktur ALIPP
Kemudian ada lagi kelompok lain, yang ini ialah dari kelompok wartawan. Pemimpin agresi demonya ialah pentolan wartawan dan atau Ketua Forum Wartawan. Mungkin Anda juga pernah lihat secara live di TV, ia berorasi di atas kendaraan beroda empat dengan semangat menggelora mendukung KPK untuk memeriksa semua kasus korupsi di Banten. Kelompok inilah yang pernah membohongi KPK. Mereka dari Serang tiba ke KPK memperlihatkan pertolongan dan tuntutan kepada KPK supaya segera mengungkap semua kasus korupsi di Banten tanpa ragu dan takut. Karena aroma santet di Banten cukup jadi polemik, maka khawatir KPK takut juga bergerak memberantas, maka kelompok ini terpaksa berinisiatif mengelabui KPK. Mereka bersepakat membeli jenis jamu di jalan, kemudian dikemas khusus seperti sudah dipersiapkan dari rumah. Jamu tersebut kemudian diberikan kepada KPK untuk diminum dan disimpan sebagai penangkal teluh atau santet. “Terimalah ramuan ini Pak, ramuan ini sudah diwirid dan dijampe-jampe oleh beberapa Kyai besar di Banten, untuk diberikan kepada KPK supaya kebal dari Santet. Oleh alasannya itu KPK jangan takut memberantas korupsi di Banten” begitu kata pemimpin agresi kepada KPK.
Di atas ialah sekedar kisah dari kisah yang menjadi pelaku cerita. Kebetulan saya mengenal yang punya kisah namun tidak saya sebut namanya.

0 komentar:

Posting Komentar