Gambar ketika Penulis bincang-bincang dengan Ustadz Nur (kaos hitam) |
Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!
jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..
karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir ☺️☺️☺️☺️
Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900
caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas↑↑
tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya
Kamis, 03 Agustus 2017


Pendiri Makam Abdullah Angga Derepa Kapal Bosok. Makam Kapal Bosok sudah ada jauh sebelum kakek dan buyut saya pun lahir. Maka bersama-sama tidaklah sempurna apabila saya menciptakan judul goresan pena ini menyerupai di atas. Makam kok, didirikan ! Tapi tak apalah, yang terpenting Anda dikala ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Makam itu daerah dikuburnya orang yang telah meninggal. Jadi, jikalau ada nama Makam Abdullah Angga Derepa, berarti di situ ada kuburan seseorang yang namanya Abdullah Angga Derepa. Lalu, emebel-embel “Kapal Bosok” itu artinya apa? Kapal Bosok itu artinya kapal busuk atau kapal yang telah membusuk dan tertimbun di dalam tanah di mana di situ juga terdapat kuburan Abdullah Angga Derepa.
Pendiri Bangunan Berbentuk Kapal di Makam Kapal Bosok
Sejak tahun 2010 makam kapal bosok ini dipugar menjadi sedemikian rupa oleh seseorang yang konon katanya inisiatifnya itu atas dasar isyarah dari Ki Angga Derepa lewat mimpi atau apalah namanya saya sendiri belum begitu paham secara detail. Tapi isu ini saya sanggup eksklusif dari yang bersangkutan. Beliau yakni Ustadz Madnur, akrab disapa dengan panggilan Ustadz Nur. Alamat Ustadz Nur yakni di Kampung Purut, Kelurahan Sukawana Kecamatan Curug Kota Serang – Banten. Ustadz Nur bekerja dan berpikir tidak sendirian, dia dibantu oleh kolega-koleganya yang sekampung, menyerupai Ustadz Entus, Ustadz Wardi, dan kakaknya Sardi. Sementara yang dikerahkan untuk bekerja menjadi petukang yakni para santrinya dan saudara-saudaranya serta orang-orang yang siap membantu secara sukarela (tanpa dibayar selama 7 tahun).
Biaya Pemugaran Makam Kapal Bosok
Menurut penuturan Ustadz Nur dan teman-temannya, biaya untuk membangun atau memugar makam kapal bosok ini berasal dari uang pribadi dan para donator (teman-temannya dan peziarah yang tiba ke situ). Sama sekali tidak ada dana yang berasal dari pemerintah atau institusi lainnya baik eksklusif maupun melalui proposal. Oleh karean itu waktu yang diharapkan begitu usang untuk menuntaskan proyek ini ( 7 tahun ), bukan sebab proyek ini glamor dan luas, namun sebab dilakukan sedikit demi sedikit.
Menurut pantauan Penulis ketika berkunjung pada tanggal 30 Juli 2017, daerah ini masih membutuhkan ekspansi daerah untuk duduk peziarah. Satu daerah ruang inti ziarah ditambah 2 lorong samping kanan dan belakang makam, belum bisa menampung peziarah yang begitu banyak terutama pada hari ahad dan malam Jum’at. Sehingga cukup memakan waktu untuk antree menunggu giliran. Memang ada alternatif dari mujawir, yakni menggelar karpet di alam terbuka biar mereka tidak terlalu usang mengantree. Namun hal ini berdasarkan saya kurang nyaman, apalagi dalam keadaan hujan atau habis turun hujan.
Demikian semoga bermanfaat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar