Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Selasa, 26 Agustus 2014

Bisa Kaya Melalui Air Mata Ibu . Tiga puluh tahun yang lalu, beliau ialah disebut anak seorang petani juga kurang tepat, walaupun ayahnya kadang bertani. Saya tahu persis waktu itu, ayahnya tukang penjual singkong yang dijual memakai gondeng diangkut memakai sepeda ontel. Ayahnya juga pernah menjadi orang pencari ijuk enau yang dijual kepada bos perajin tambang.

 
Gbr. ilustrasi dari google
Dia ialah sahabat saya ketika masa kecil. Di SD beliau satu kelas dengan saya. Ketika SD, beliau dikenal tukang ngantuk di kelas. Sampai-sampai suatu hari beliau ditinggalkan sendirian di dalam kelas alasannya tertidur, padahal jam berguru waktunya pulang. Selama saya kenal dia, seingat saya beliau orangnya baik. Selama di SD beliau belum pernah berulah macam-macam layaknya bawah umur nakal.
Dia ialah sahabat saya yang berjulukan H. Asnawi. Kini beliau sudah menyandang sebutan haji, mengambarkan sudah menunaikan rukun Islam yang kelima, yaitu naik haji.
Sejak lulus SD kami sudah berpisah dalam arti sudah tidak lagi berteman sebagaimana masih sama-sama sekolah di SD. Nasib kami memang waktu itu berbeda. Dia semenjak lulus SD lari ke kancah mencari uang, sedangkan saya melanjutkan sekolah ke SMP. Pasar Induk Kramat Jati Jakarta menjadi tidak aneh bagi beliau walaupun dalam usia anak-anak. Padahal bagi saya sendiri, kota kabupaten saja belum pernah tahu. Karena itulah kami putus hubungan.
Petualangannya sebagai anak yang mencari makan sendiri, membuatnya semakin sampaumur dan mengerti arti hidup. Namun menurutnya, usaha untuk meraih kesuksesan duniawi, sangatlah sulit dan selalu mengalami jatuh bangun. Berpuluh-puluh tahun di pasar induk tetap saja menjadi tukang kuli atau menjadi pedagang centeng (pedagang eceran modal kepercayaan). Seiring dengan bertambahnya usia, beliau pun menikah. Entah istri yang ke berapa kali beliau menikah dengan orang Sukabumi ini. Kini beliau jadi orang Sukabumi.
Pada suatu saat, rupanya kami sama-sama sedang berada di kampung kelahiran. Kebetulan hari itu hari Jum’at, jadi kami shalat Jum’at di Masjid yang sama. Rumah orang renta beliau dengan orang renta saya agak jauh, tapi jika saya pulang dari masjid, harus melewati rumah orang renta dia.
Sebentar yah, saya dongeng dulu. Makara terpaksa harus muter-muter dulu, heheh.
Ketika shalat Jumat tadi, saya tidak melihatnya padahal beliau duduk di sebelah kiri saya hanya terhalang oleh satu orang. Mata saya gotong royong kurang jelas melihatnya, namun saya tak mengenalinya dan hanya melihat sekilas alasannya maklum dalam kondisi shalat Jumat orang biasanya jarang memandang ke mana-mana. Dia terlihat dari pandangan samping mata saya mengenakan jubah serba putih dan udeng haji. Ternyata beliau sahabat kecil saya.
Ketika saya pulang, saya melewati rumah orang tuanya. Dari kejauhan saya sudah melihat sebuah kendaraan beroda empat avanza warna silver diparkir di pinggir rumah di bawah rimbunya pohon bambu. Pas di depan rumah tersebut terlihat beliau gres saja mau masuk rumah. Ketika mau melepas sandalnya ia menoleh ke belakang ke arah saya berada. Sontak beliau teriak “Joh, masya Allah……lawas temen kita ora kependak, mampir dikit wajib mampir, kita ngobrol sambil ngopi” (Joh, Masya Allah….lama amat kita ga ketemu, mampir dulu wajib mampir, kita ngobrol sambil minum kopi). Tentu saja tanpa disuruh mampir pun saya niscaya mampir jika yang saya lihat beliau sebagai H. Asnawi, alasannya sama saya juga kangen.
Kami berjabat tangan sambil berpelukan erat melepas rasa kangen. Ternyata beliau bersama istrinya dari Sukabumi. Kami masuk, kopi pun dihidangkan oleh istrinya berikut sepiring roti yang dibeli dari warung. Hehehe…kok jadinya kaya cerpen ni ya !!
Kami saling bertukar informasi wacana masing-masing lakon-lakon yang selama ini dijalani. Terlalu panjang jika saya harus uraikan semuanya di sini. Jadi, saya hanya akan mengutip isi dialog yang menyangkut beliau mengenai bagaimana kini beliau menjadi orang berpunya.
Dia kini menjadi orang yang punya di Sukabumi. Usahanya hebat, menjadi pengirim sayur-mayur dari Sukabumi ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta dalam skala berton-ton. Menjadi seorang pengirim sayuran modalnya tidak sedikit. Lalu dari mana beliau modalnya sehingga bisa merintis usahanya itu? Rupanya tumbal kesuksesan selama ini gres hari itu dibukakan kepada orang lain, yaitu saya. Sebelumnya, pernah dibuka kepada adik kandungnya yang juga kini sudah menemui fasilitas dalam usaha. Adiknya juga sudah bisa membeli avanza warna hitam dengan cara cash.
Sambil merendahkan nada suaranya beliau agak mendekati saya, kemudian menyampaikan dengan penuh khusu wacana tumbal tadi.
Dia merasa hidupnya selama ini tak pernah ringan. Suatu hari datanglah beliau ke kampung halaman menemui ibunya dengan tujuan curhat securhat-curhatnya. Dia memeluk ibunya curhat dengan penuh nrimo seraya mohon dimaafkan atas segala kesalahannya selama ini kepada ibunya. Tangis haru beliau bisa menciptakan ibunya itu berlinangan air mata. Dengan penuh nrimo dilaplah air mata ibunya dengan sapu tangan miliknya.
Singkat cerita, sapu tangan yang menyimpan air mata ibunya tadi tidak pernah dicuci, akan tetapi dimasukkan dengan rapi ke dalam dompet. Pikirnya, itu akan dijadikan tumbal hidup.
Tak usang sehabis kejadian itu, beliau kedatangan tamu bermobil mengaku dari Jakarta. Tamu suami istri tersebut meminta dicarikan tanah sekian hektar (saya lupa, tapi insya Allah dongeng ini valid) di mana saja terutama tempat Sukabumi. Sempat beliau bingung, alasannya merasa urusan tanah bukan keahliannya, itu urusan para anemer-anemer tanah yang biasanya dalam waktu singkat bisa kaya ketimbang penjual tanah itu sendiri. Dia hasilnya menyanggupi.
Ajaibnya, beliau menemukan fasilitas dalam mencari tanah yang akan dijual. Otomatis beliau pribadi konfirmasi kembali kepada calon pembeli tadi. Dia diberi modal untuk belanja tanah. Belajar bisnis tanah, beliau menerima untung tidak mengecewakan besar untuk ukuran waktu itu. Selain untung dari penjualan, beliau juga diberi pula uang jasa / komisi dari pembeli tersebut. Total jenderal beliau punya uang sebesar 700 juta rupiah.
Dari situ beliau membangun rumah yang cukup glamor untuk ukuran di sana. Sisanya, dipakai untuk bisnis. Menurutnya, mungkin para tetangga dan teman-teman seperjuangan di pasar, mengira bahwa beliau menjadi kaya dengan jalan ingkar (melakukan pesugihan keluar dari jalur agama Islam).
Kini beliau sudah naik haji, menjadi H. Asnawi. “Ya Allah, ampunilah segala dosa dan kekhilafan saya selama ini. Saya pasrah kepadaMu jiwa dan raga Ya Allah. Lancarkanlah perjalanan haji saya. Jadikanlah saya haji yang mambrur. Berilah saya jiwa yang insyaf alasannya Allah. Pulangkanlah saya ke tanah air apabila saya akan hidup lebih baik untukMu. Dan matikan saya di sini apabila saya hanya akan menambah dosa” itulah doa berdasarkan dongeng beliau ketika turun dari pesawat menyentuh tanah Mekah.***
Sahabat, selamat menjalani hari-hari yang penuh berkah. Saya ikut gembira dan bersykur atas karunia yang tercurah kepadamu. Jauh di mata, bersahabat di hati. Walau kita jauh, kita tetap saling do’akan. Semoga saya pun menyusul sepertimu. Bukan masalah sulit bagi Allah untuk mengangkat harkat dan derajat seseorang. Semoga suatu ketika goresan pena ini akan dibaca oleh anakmu yang katanya sudah melek internet itu. Sayang sekali, foto bersama waktu kau cerita, tersimpan di leptop yang sudah di tangan orang dan saya lupa mengambilnya****

Rabu, 20 Agustus 2014

Terlupa Diupdate Paska Pilpres . Seandainya penyelenggaraan Pilpres 2014 dilaksanakan bukan pada bulan pahala (Ramadhan 1435 H), maka mungkin tidak akan saya temukan gambar hasil pantauan di lapangan menyerupai di bawah ini. 

Ini Linmas TPS 1 Kp. Petir yang diketuai Itang Suprayogi, tepar ketika tugas
Pada tahun ini saya Alhamdulillah, mengemban kiprah sebagai staf sekretariat PPS Desa Mekar Baru Keamatan Petir pada Pemilu 2014. Sebagai petugas PPS, saya boleh berkeliling kampung mengunjungi di mana terdapat Tempat Pemungutan Suara (TPS). Mengunjungi lokasi-lokasi tersebut saya lakukan semenjak didirikannya gubuk TPS, untuk memantau dan memastikan TPS tersebut siap melakukan pemungutan bunyi esok harinya. Pada tahap ini yang dilihat di TPS-TPS hanya seorang petugas Linmas dan beberapa peugas TPS yang menemani Linmas. Linmas biasanya bertugas hingga pagi hingga dibukanya pemungutan suara, alasannya yaitu mereka harus mengamankan semua logistik keperluan Pemilu.

Bukan hanya Linmas, Petugas penjaga kotak bunyi pun tepar sehabis beres pencoblosan, di TPS 2
Sebenarnya bagi saya semenjak masih kelas 2 Sekolah Menengan Atas hingga sekarang, selalu menjadi petugas dalam Pemilu, menjadi anggota KPPS, Ketua KPPS, Kepala Sekretariat Panwascam, atau PPS. Namun belum pernah menemukan petugas KPPS tepar dengan bunyi ngorok yang nyaring, menyerupai yang terlihat dalam gambar.
Gambar di atas saya ambil ketika saya memantau pelaksanaan pilpres 9 Juli 2014 yang kemudian sekitar jam 11 siang. Gambar diambil dari dua TPS yang sempat saya pantau. Sedianya gambar tersebut akan dijadikan goresan pena artikel dengan inspirasi yang relevan. Namun ternyata saya lupa bahwa mempunyai koleksi gambar tersebut. Sehingga tak mungkin kini saya tulis artikel yang saya maksud alasannya yaitu sudah tidak kasatmata lagi. Namun kini gambar itu tetap ingin menjadi bahan posting walaupun terlupa diupdate kasatmata ketika itu juga.
Yang terperinci mereka yang tepar dalam kiprah tersebut tidak sanggup kita hujat dan salahkan mengingat mereka terlalu lelah karena harus bertugas siang dan malam tanpa tidur sementara dalam kondisi berpuasa. Untungnya, para pemilih yang tiba ke TPS berangsur bertahap sehingga tidak terlalu harus ada pengamanan dan pengaturan dari Linmas. Kondisinya pun amat kondusif.
Besok mari kita lihat pengumuman atau keputusan hasil sidang MK terkait somasi Capres Prabowo-Hatta sebagai pemohon dan KPU sebagai termohon. Ada Pemilu ulangkah?

Selasa, 19 Agustus 2014

Hukum Menggugurkan Kandungan . Materi postingan kali ini terinspirasi oleh kejadian yang gres saja menimpa saudara sepupuku. Ia sedang mengandung 7 bulan terkena kanker payudara ganas. Ia dirawat di Rumah Sakit Darmais Jakarta. Ada masalah yang bagi sang ibu dan suaminya tak bisa menyampaikan “ya” atau “tidak” saat dokter memperlihatkan 2 opsi, yakni pilih anak atau pilih ibunya. Saya sempat nimbrung bicara supaya pilih ibunya, lantaran keputusan itu mau tak mau harus dipastikan secepatnya diambil untuk tindakan operasi atau kemoterapi. Alhasil, anak dikeluarkan dalam keadaan tepat namun dalam keadaan tak bernyawa, namanya Darma Setia Bunda. Tinggal ibunya yang harus dikemo. 2 hari lalu beliau juga tak tertolong (meninggal). Semoga mereka hening di sana, Mari ikuti ulasan aturan menggugurkan kandungan ini sebagai berikut.

Ilustrasi pengguguran (gbr.www.zonaunik.com)
Yang dimaksud dengan menggugurkan kandungan dalam pembahasan ini ialah : menggugurkan secara paksa janin yang belum tepat penciptaannya atas seruan atau kerelaan ibu yang mengandungnya. Adapun dasar dari pembahasan ini ialah hadits yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud, sesungguhnya Rasulullah bersabda : ”Sesungguhnya seseorang dari kau dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari. Setelah genap 40 hari kedua, terbentuklah segumpal darah beku. Ketika genap 40 hari ketiga berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh, serta memerintahkan untuk menulis 4 perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia.” HR. Bukhari & Muslim.
Untuk memudahkan pemahaman, sebaiknya kita bagi pembahasan ini dalam beberapa kepingan sebagai berikut :
Menggugurkan Janin Sebelum Peniupan Ruh
Dalam hal ini, para ulama berselisih wacana hukumnya dan terbagi menjadi tiga pendapat :
Pendapat Pertama :
Menggugurkan janin sebelum peniupan ruh hukumnya boleh. Bahkan sebagian dari ulama membolehkan menggugurkan janin tersebut dengan obat. (Hasyiat Al Qalyubi : 3/159) pendapat ini dianut oleh para ulama dari madzhab Hanafi, Syafi’i dan Hambali. Tetapi kebolehan itu disyaratkan adanya ijin dari kedua orang tuanya, (Syareh Fathul Qadir : 2/495) adapun dalilnya ialah hadits Ibnu Mas’ud diatas yang menerangkan bahwa sebelum sebelum 4 bulan, ruh belum ditiup ke janin dan penciptaan belum sempurna, janin dianggap benda mati, sehingga boleh digugurkan.
Pendapat Kedua :
Menggugurkan janin sebelum peniupan ruh hukumnya makruh. Dan kalau hingga pada waktu peniupan ruh, maka hukumnya menjadi haram. Dalilnya bahwa waktu peniupan ruh tidak diketahui secara pasti, maka dihentikan menggugurkan janin kalau telah mendekati waktu peniupan ruh, demi untuk kehati-hatian. Pendapat ini dianut oleh sebagian ulama madzhab Hanafi, dan Imam Romli salah seorang ulama dari madzhab Syafi’i (Hasyiyah Ibnu Abidin : 6/591, Nihayatul Muhtaj : 7/416).
Pendapat Ketiga :
Menggugurkan janin sebelum peniupan ruh hukumnya haram. Dalilnya bahwa air mani sudah tertanam dalam rahim dan telah bercampur dengan ovum perempuan sehingga siap mendapatkan kehidupan, maka merusak wujud ini ialah tindakan kejahatan. Pendapat ini dianut oleh Ahmad Dardir, Imam Al Ghazali dan Ibnul Jauzi (Syareh Kabir : 2/267, Ihya Ulumuddin : 2/53, Inshof : 1/386).
Adapun status janin yang gugur sebelum ditiup ruhnya (4 bulan), telah dianggap benda mati, maka tidak perlu dimandikan, dikafani ataupun dishalati. Sehingga bisa dikatakan bahwa menggugurkan kandungan dalam fase ini tidak dikategorikan pembunuhan, tapi hanya dianggap merusak sesuatu yang bermanfaat.
Secara umum, para ulama telah setuju bahwa menggugurkan janin sehabis peniupan ruh hukumnya haram. Peniupan ruh terjadi saat janin sudah berumur 4 bulan dalam perut ibu. Ketentuan ini menurut hadits Ibnu Mas’ud diatas. Janin yang sudah ditiupkan ruh dalam dirinya beliau telah menjadi seorang manusia, sehingga haram untuk dibunuh. Hukum ini berlaku kalau pengguguran tersebut dilakukan tanpa ada lantaran yang darurat.
Namun kalau disana terdapat sebab-sebab darurat, menyerupai kalau sang janin nantinya akan membahayakan sang ibunya kalau lahir nanti, maka dalam hal ini, para ulama berbeda pandapat :

Pendapat Pertama :
Menggugurkan janin sehabis peniupan ruh hukumnya tetap haram, walaupun diperkirakan bahwa janin tersebut akan membahayakan keselamatan ibu yang mengandungnya. Pendapat ini dianut oleh para ulama. Allah berfirman : ”Dan janganlah kau membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah, melainkan dengan suatu alasan yang benar.” (QS. Al-Isra’).
Kelompok ini juga menyampaikan bahwa maut ibu masih diragukan, maka dihentikan membunuh janin yang sudah ditiup ruhnya, hanya suatu yang mewaspadai (Hasyiyah Ibnul Abidin : 1/602). Mereka juga memperlihatkan pemisalan bahwa kalau sebuah bahtera akan tenggelam, sedangkan keselamatan semua bahtera tersebut bisa terjadi kalau sebagian penumpang dilemparkan ke laut, maka hal ini juga tidak dibolehkan.

Pendapat Kedua :
Diperbolehkan menggugurkan janin walaupun sudah ditiupkan ruh kepadanya, kalau hal itu merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan ibu dari kematian, lantaran menjaga kehidupan ibu lebih diutamakan daripada menjaga kehidupan janin. Karena kehidupan ibu lebih dahulu dan ada secara yakin, sedangkan kehidupan janin belum yakin dan keberadaannya terakhir (Mausu’ah Fiqhiyah : 2/57). Prediksi keselamatan ibu dan janin dikembalikan kepada ilmu kedokteran, walaupun hal itu tidak mutlak benarnya. Wallahu A’lam.

Sumber : http://anyoel.mywapblog.com/hukum-menggugurkan-kandungan.xhtml

Senin, 11 Agustus 2014

Awas, ISIS Khalifah Palsu . Sebaiknya setiap orang Muslim bahkan wajib berbagi informasi palsunya Khalifah palsu ini. Sedari awal mendengar dan membaca aneka macam informasi perihal sepak terjang ISIS, aku sudah curiga terhadap keberadaan ISIS ini. Suatu ketika ISIS akan hancur oleh penciptanya sendiri. Dan otomatis yang akan lenyap yaitu mereka saudara muslim garis keras yang terjebak ikut bergabung di dalamnya, sementara pemimpinnya akan selamat memisahkan diri. Logikanya, ISIS hanya cara Yahudi (Israel) bekerja sama dengan AS, untuk mengumpulkan para muslim garis keras (mujahidin – teroris berdasarkan Yahudi dan AS). Dan, kecurigaan aku ternyata terbukti dengan terkuaknya diam-diam ‘siapakah ISIS’ ini melalui informasi yang dilansir merdeka.com (Senin, 11 Agustus 2014 : 08.48) berikut ini.

Abu Bakar al-Baghdadi
Merdeka.com. Bocoran dokumen diam-diam Badan Keamanan Nasional Amerika serikat (NSA) ini tentu sungguh mengejutkan. Menurut Edward Snowden, mantan pegawai NSA gres saja menerima perpanjangan tinggal di Rusia untuk tiga tahun, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yaitu bentukan dari dinas intelijen Amerika bersama Inggris, dan Israel.
Snowden bilang pihak intelijen dari ketiga negara itu membuat sebuah organisasi teroris untuk menarik perhatian kaum ekstremis dari seantero dunia ke satu tempat. Strategi ini disebut sarang langau.
Pembentukan ISIS ini merupakan siasat untuk melindungi rezim Zionis dengan membuat slogan-slogan agama dan islami. "Satu-satunya solusi untuk melindungi negara Yahudi yaitu membuat satu musuh bersama di sekitar Israel," tulis dokumen diam-diam NSA, ibarat dilansir situs Global Research pertengahan bulan lalu.
Bocoran dokumen NSA mengungkapkan pula pemimpin ISIS semenjak bulan berkat kemudian mengangkat dirinya sebagai khalifah (pemimpin kaum muslim sejagat) Abu Bakar al-Baghdadi menjalani training militer selama setahun digelar Mossad (dinas diam-diam luar negeri Israel). Dia diajarkan pula soal teologi Islam dan kemampuan berpidato.
Veterans Today melansir laporan lebih rinci lagi Senin pekan lalu. Jurnal bidang militer dan luar negeri ini menulis bekerjsama yaitu orang Yahudi dan merupakan biro Mossad.
Nama aslinya yaitu Emir Daash alias Simon Elliot alias Elliot Shimon. Dia lahir dari orang bau tanah Yahudi. Elliot direkrut dan dilatih oleh Mossad buat memata-matai dan melancarkan perang urat syaraf terhadap masyarakat Arab dan muslim.
Informasi sejatinya dari Edward Snowden itu mengungkapkan Elliot alias al-Baghdadi bekerja sama dengan pihak intelijen Amerika Serikat, Inggris, dan Israel. Mereka membuat sebuah organisasi disebut ISIS - sekarang mengklaim sebagai kekhalifahan Islam dengan Al-baghdadi sebagai khalifah - untuk menarik para teroris dari seluruh dunia.
ISIS sekarang telah menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak. Di Suriah mereka mendirikan sentra pemerintahan di Raqqa serta Mosul di Irak. Pengaruh mereka telah meluas sampai Indonesia.***
Reaksi AS atas gerakan ISIS yaitu pura-pura. Karena serangan ISIS terhadap Amerika pun yaitu pura-pura.

Jumat, 01 Agustus 2014

Revolusi Mental Itu Sudah Dimulai . Istilah revolusi mental yang dibesutkan oleh capres nomor urut 2 kemarin, Joko Widodo, gotong royong belum sepenuhnya dipahami oleh sebagian rakyat Indonesia terutama pada tataran arus bawah. Saya sendiri belum membaca isi artikel Jokowi yang berjudul “Revolusi Mental” yang pernah dimuat di media kompas yang menjadikan polemik itu. Wajar rakyat tidak serta merta mengerti maksud si penggagas, alasannya yaitu wangsit atau jadwal tersebut termasuk jadwal cerdas, yang membutuhkan kecerdasan. Berbeda dengan apabila capres menyampaikan bahwa ia akan menggratiskan biaya pendidikan dari SD hingga SMA. Tanpa makan dingklik sekolah pun orang akan pribadi mengerti.
Mengapa harus ada revolusi mental? Memangnya mental yang dimiliki bangsa Indonesia itu kini ini mental apa? Mental korup, nepotisme, mental kerupuk, mental tempe, mental santai, mental pesimis, atau mental apa? Ataukah malah sudah terjadi pemborongan kepemilikan semua mental-mental kerdil itu semua? Wah, bila ya, semua orang akan menyampaikan ini berbahaya. Ya, berbahaya. Mental Korupsi, Kolusi dan Nepotisme misalnya, apabila tidak diberantas, maka lama-lama akan merubah abjad bangsa pada sisi lain, contohnya menjadikan anak bangsa bermental pesimis dan lemah untuk berjuang alasannya yaitu kehilangan motivasi. Satu referensi nyata, adik aku sendiri. Dia lulus dari Sekolah Menengan Atas bergengsi di Banten yaitu Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Serang (SMANSA). Setelah lulus beliau nganggur 1 tahun alasannya yaitu orang bau tanah sudah tidak bisa membiayainya untuk melanjutkan kuliah. Dengan dorongan kami bersaudara, beliau akibatnya masuk kuliah di perguruan tinggi swasta di Serang. Adik aku gotong royong dalam menentukan belajar/kuliah sedikit idealis, beliau inginnya di perguruan tinggi negeri yang ternama. Namun alasannya yaitu pertimbangan segala hal keterbatasan, terpaksa beliau mau kuliah di perguruan tinggi yang berimej yang penting cepat lulus dan sanggup Ijazah. Mengapa demikian? Karena beliau sadar, sering menyaksikan bahwa siapa pun dan ijazah apa pun apabila punya duit untuk nyogok, maka jadilah ia seorang pegawai negeri (PNS). Satu tuh, abjad berubah. Karakter untuk menjadi anak bangsa yang cerdas dan potensial, bermetamorfosis abjad abal-abal. Tapi itu yaitu konsekwensi logis dari yang dipraktekan oleh pemerintah, terutama di Banten.
Adik aku kuliah sambil honor di instansi pemerintah dengan honor cukup untuk beli bensin sebulan. Dia kuliah alasannya yaitu ada keinginan sanggup diangkat menjadi PNS. S1 yaitu syarat bisa melamar menjadi PNS dikala ini. Namun fenomena selalu menunjukkan yang beruang yang menang. Bagi adik aku menurutnya tidak akan mungkin sanggup menembus PNS bila harus dengan cara sogokan duit ratusan juta. Kuliah saja sering nunggak, alasannya yaitu tergantung kami. Sementara beliau tetap menikah walaupun keinginan masa depan masih tak menentu. Menjadi honorer cukup lama, punya S1 pun belum tentu sukses alasannya yaitu KKN tadi. Lalu apa lagi yang terjadi? Dia berhenti kuliah seakan prustrasi, alasannya yaitu menganggap Ijazah akan percuma bila tidak punya uang, sementara usia terus bertambah. Usia yaitu salah satu syarat dalam melamar pekerjaan. Dua tuh, abjad anak bangsa berubah. Dalam satu perjuangan, 2 abjad berubah sekaligus. Dia sering mengatakan, zaman kini orang punya ijazah S1 didapat dari bawah pohon pisang pun bisa jadi PNS asal ada duit. Maka dalam kegalauannya, kami pun tak kuasa menahannya untuk tidak berhenti kuliah, alasannya yaitu memang beliau berada di persimpangan jalan. Dengan modal ijazah Sekolah Menengan Atas dan keahlian komputer, kini beliau menjadi karyawan di sebuah perusahaan finance sebagai kolektor (ARO).
Secuil referensi di atas, tidak tidak mungkin bila hal itu sudah menjangkiti jiwa jutaan anak bangsa. Bahkan penulis sering mendengar celotehan masyarakat di kampung, mereka menyekolahkan anak yang penting sanggup ijazah semoga bisa melamar ke pabrik. Banyak juga yang hanya tamat SMP, selanjutnya menentukan paket C. Lantas kapan bangsa ini akan melesat maju, bila prinsip masyarakatnya “yang penting sanggup ijazah”? Kenyataannya adalah, pelajar-pelajar zaman kini sudah sangat minim daya juangnya dalam meraih prestasi di dingklik sekolah. Sudah tidak ada lagi di kampung-kampung ada pelajar jadi kutu buku. Mereka yang penting pergi sekolah, pulang sekolah lempar tas dan kemudian main. Malamnya begadang dengan sahabat setetangga sambil nongkrong di pinggir jalan atau tempat-tempat tertentu, kemudian berangkat bareng sembari menggereng-gereng motor yang knalpotnya sebagian ada yang resing. Itulah trend dan lyfe style mereka. Penulis sangat tidak percaya bila gaya pelajar ibarat ini mempunyai potensi yang diperlukan secara akademik. Penulis sudah sering membuktikan. Belum pernah ada yang bisa menjawab setiap kali penulis menanyakan kepada mereka (keponakan dan teman-temannya, atau di luaran) wacana teori Darwin, teori Nebula, nama lambang unsur kimia, asal-usul rumus segitiga, dll, hingga perkalian pun kelas 3 Sekolah Menengah Pertama kebanyakan tidak hafal. Materi yang berkaiatan dengan pelajaran di sekolah nampaknya tetap aneh bagi mereka. Motivasi sudah tercabut dari mereka. Makanya, penulis termasuk orang yang sangat baiklah dengan tagline capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kala pada pilpres 9 Juli yang lalu, yaitu “Revolusi Mental”. Walaupun penulis tidak begitu mengerti akan dari mana dimulainya revolusi itu.
Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK sudah ditetapkan oleh KPU sebagai pemenang pada pilpres 9 Juli 2014. Rakyat akan segera menagih janji mereka ketika kampanye, termasuk implementasi revolusi mental tersebut. Secara otomatis, adanya revolusi mental berarti akan terjadi pula perubahan abjad bangsa yang lebih baik. Lantas kapan dimulainya revolusi mental tersebut? 

Perjalanan Karir Jokowi
Ketika Jokowi keluar sebagai pemenang pilpres yang akan menjadi presiden RI 2014-2019, sesungguhnya revolusi mental dan nuansa perubahan abjad itu sudah dimulai. Dengan terpilihnya Jokowi, seluruh rakyat Indonesia layak bermimpi menjadi presiden. Dan itu pernah dikatakan oleh Jokowi sebagaimana dilaansir di banyak sekali media online. Semua orang bisa bermimpi jadi presiden. Mengapa tidak, alasannya yaitu Jokowi berasal dari keluarga kalangan biasa, ekonomi orang tuanya pun tidak terlalu kaya. Perjalanan panjang Jokowilah yang menghantarkannya menjadi orang nomor 1 di negeri ini. Kesungguhan, kejujuran, dan bekerja untuk rakyat selama ini telah membuatnya dipercaya oleh 53 persen rakyat Indonesia yang memilih. Yang bau tanah boleh pesimis alasannya yaitu sudah kehilangan kesempatan bermimpi, tapi bagi ratusan juta anak bangsa yang masih muda yaitu jalan masih panjang untuk meneladani sosok Jokowi. Sehingga guru di sekolah-sekolah pun kini mempunyai materi untuk memotivasi siswanya dalam merubah abjad pesimis menjadi pejuang tangguh menatap masa depan tanpa memandang si kaya atau si miskin, alasannya yaitu prestasilah yang menjadi jaminan bukan uang.
Demikian, semoga.