![]() |
Sumber Gbr. (tribunnews.com) |
Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!
jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..
karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir ☺️☺️☺️☺️
Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900
caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas↑↑
tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya
Senin, 28 Juli 2014


Nabi Musa AS pun Kepo . Suatu hari, seorang perempuan berparas elok dengan berjalan terhuyung-huyung menuju kediaman Nabi Musa AS. Lewat pakaiannya sepintas terlihat mengambarkan bahwa perempuan itu tengah berada dalam murung cita yang mendalam.
Sesampainya di depan rumah Nabi Musa AS, diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Mendengar salam itu, Nabi Musa AS segera menyambutnya dengan memberi salam.
"Silakan masuk," kata Nabi Musa AS
Sambil menundukkan kepala, langkah kaki perempuan itu segera menghampiri Nabi Musa AS. Sembari menangis sedu, ia mencurahkan isi hatinya kepada Nabi Musa AS.
"Wahai Nabi Allah. Tolonglah aku. Do'akan saya semoga Tuhan mengampuni dosa keji saya."
"Apakah dosamu wahai perempuan ayu?" tanya Nabi Musa terkejut.
"Saya takut mengatakannya," jawab perempuan itu
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.
"Saya...telah berzina!"
Mendengar itu, Nabi Musa AS kaget, tetapi tetap mendengarkan kisah perempuan elok tersebut.
"Dari perzinaan itu saya pun...lantas hamil. Setelah anak itu lahir, eksklusif saya...cekik lehernya sampai...mati," ucap perempuan itu seraya menangis sejadi-jadinya.
Dengan raut muka yang sangat murka ia memukul perempuan itu, "Perempuan bejad, pergi kau dari sini! semoga siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku lantaran perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mukanya lantaran jijik melihat perempuan itu.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan beling membentur batu, hancur luluh lantak segera berdiri dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus ke mana lagi hendak mengadu.
Bahkan ia tak tahu mau ke mana lagi melangkahkan kakinya, kalau seorang Nabi saja sudah menolaknya bagaimana pula dengan insan lainnya yang bakal menolongnya.
Terbayang olehnya betapa besar dosanya, batapa keji perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa AS.
Sang Ruhul Amin Jibril bertanya kepada Nabi Musa AS:
"Mengapa engkau menolak seorang perempuan yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"
Nabi Musa terperanjat, "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian perempuan pezina itu?"
Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu (kepo) bertanya kepada Jibril.
"Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada dosa perempuan yang nista itu?"
"Ada!" jawab Jibril dengan tegas.
"Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran.
Jibril menjawab, "Orang yang meninggalkan salat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar daripada seribu kali berzina."
Mendengar klarifikasi ini Nabi Musa lalu memanggil perempuan tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.
Nabi Musa menyadari orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan yaitu sama saja ibarat beropini bahwa sholat itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seolah-olah menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah dirinya.
Sedang orang yang bertaubat dan meratapi dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih memiliki iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan niscaya mau mendapatkan kedatangannya.
Dalam hadits Nabi SAW, disebutkan: "Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang memperabukan 70 buah Alquran, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya didalam Kabah."
Dalam hadits lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, lalu ia mengqadhonya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub yaitu delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di darul abadi perbandingannya yaitu seribu tahun di dunia.
Sumber: merdeka.com (Judul oleh Admin).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar