![]() |
PSK Gang Dolly. (Gbr. merdeka.om) |
Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!
jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..
karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir ☺️☺️☺️☺️
Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900
caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas↑↑
tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya
Selasa, 29 Juli 2014


Gang Dolly Masih Milik Manusia, Bukan Syetan . Setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan di darul abadi nanti atas apa yang dipimpinnya. Pemimpin negeri tugasnya bukan hanya memberi makan kenyang (kesejahteraan) sandang, pangan dan papan saja untuk rakyatnya, namun termasuk moralnya, supaya menjadi insan yang bermartabat dan senang sejahtera dunia akhirat. Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menyadari sekali hal itu. Oleh alasannya itu, dia menutup total Gang Dolly sebagai kawasan aktivitas bisnis lendir terbesar se-Asia Tenggara.
Namun kebijakan mulia dari Tri Rismaharini, tak pelak menerima perlawanan dari penghuni Gang Dolly dan masyarakat sekitar Gang Dolly. Tentu saja reaksi tersebut menciptakan semua orang yang masih memiliki seuil kepercayaan sekalipun, beristigfar. Bagaimana tidak, alasannya mereka sungguh sudah tidak takut dengan Allah. Dengan terbuka dan tanpa malu-malu lagi para PSK dan masyarakat melaksanakan unjuk rasa menolak penutupan sumber rejeki haramnya.
Saya sangat salut dan angkat topi terhadap Ibu Tri Rismaharini yang telah berani dan tegas melawan kemungkaran yang sudah merajalela yang seperti sebelumnya mustahil untuk ditutup. Di sini, pentingnya kita menjadi penguasa, supaya sanggup merubah keadaan menjadi lebih baik. Revolusi mental. Mungkin kata “lebih baik” tidak atau belum sanggup diterima oleh yang berkepentingan dengan Dolly, alasannya mereka beralasan bahwa Dolly ialah kawasan mencari penghidupan. Karenanya apabila Gang Dolly ditutup maka mereka akan mengalami kemiskinan alasannya sulitnya mencari napkah. Betulkah hanya Dolly di kolong langit ini yang sanggup menghidupi saudara-saudara kita di sana? Dan apakah saudara-saudara kita yang menjadi PSK dan pedagang di Dolly benar-benar hatinya sudah tertutup? Saya yakin tidak, reaksi sementara ini mudah-mudah hanya alasannya napas-napas syetan saja yang masih menghembus berpengaruh di indera pendengaran mereka. Saya yakin bersama berjalannya waktu dan do’a dari kita semua, saudara-saudara kita di sana akan sadar dan alhasil Allah mengangkat derajat dan martabat mereka bertingkat-tingkat jauh lebih baik dan mulia.
Lanjutkan Bu Tri Rismaharini, mereka ialah insan bukan syetan. Maka manusiakan mereka. Tegakkan kebenaran (keadilan) itu walaupun langit harus runtuh, “Fiat Justitia Ruat caelum.” Mereka tidak akan sanggup menanggung dosa Ibu di darul abadi nanti apabila Ibu tidak tegas sebagai pemimpin. Tidak ada kata besar kepala dalam memerangi kemaksiatan dan kemungkaran, asal lakukan dengan memanusiakan manusia.
Selanjutnya kuncinya hanya satu, polisi mesti tegas. Penguasa di kepolisian harus berhenti dari beking-membeking bisnis lendir ini. Tidak ada lagi upeti menggiurkan diterima oleh polisi.
Di pagi hari ini, saya mulai mendoakan semoga Surabaya higienis dari praktek prostitusi dan menjadi kota terhormat di Indonesia, dan Bung Tomo berhenti menangis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar