Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Selasa, 20 November 2018

Bung Tomo Saja Dipenjara, Mau Kembali ke Orde Baru? Ogah !.Titiek Soeharto ingin membawa kembali bangsa Indonesia ke masa orde baru. Masa di mana Soeharto berkuasa. Alasannya lantaran pada masa itu Soeharto memperlihatkan kemudahan kepada masyarakat mendapat materi pokok yang murah. BBM yang murah. Serta swasembada pangan. Begitu kata Titiek.
Waktu itu saya masih SD. Iya BBM murah, tapi buat apa? Wong se-Desa Cipete desa kawasan tinggalku saja yang punya motor cuma Uwak dan Bapakku saja kok. Apalagi TV, se-Desa Cipete yang punya cuma Kang Sedok saja tukang tempe. Sekarang, siapa yang tidak punya tivi?


Dan Titiek pun membandingkan dengan masa sekarang. Uang lima puluh ribu rupiah sanggup apa? Ya, kalau dibandingkan dengan zaman Soeharto, uang lima puluh ribu rupiah itu sudah sangat besar sekali artinya. BBM ketika itu saja harganya di bawah seribu rupiah. Tetapi apakah Titiek juga sadar bahwa honor pegawai ketika itu juga murah?
Uang lima puluh ribu rupiah kini sudah cukup buat makan sehari, dengan anggota keluarga sebanyak 3 orang. Suami-istri dengan satu anak. Mungkin uang lima puluh ribu rupiah itu sudah ada lebihnya. Tapi lantaran yang mengucapkannya yaitu Titiek Soeharto, yang kebutuhannya di atas rata- rata, maka uang lima puluh ribu rupiah itu niscaya tidak cukup.
Pertanyaannya kini yaitu apakah kehidupan di masa orde gres itu seenak apa yang digambarkan oleh Titiek Soeharto? Bagi kroni Soeharto, pada masa itu memang enak. Karena bagi belum dewasa Soeharto sangat simpel memperoleh proyek. Semua akomodasi disediakan oleh negara. Dan tak ada yang berani protes. Berani protes atau kritik kebijakan Soeharto, nasibnya bakalan tidak jelas. Entah hilang atau sudah mendekam di penjara.
Tak pandang siapa pun. Apakah itu orang populer dan kuat (seperti Gus Dur) atau pun tidak, kalau berani mengkritik Soeharto, maka kau akan dituduh telah melaksanakan subversi. Tanpa ada pengadilan lagi, kau akan dimasukkan ke dalam penjara. Tanpa proses hukum. Tanpa ada pembelaan. Itulah yang terjadi pada masa orde baru.
Harga yang murah yaitu sebuah kamuflase dari Soeharto. Dengan memperlihatkan harga murah, rakyat diperlukan tidak melaksanakan protes kepada pemerintah. Unjuk rasa atau demo pada ketika itu yaitu barang haram. Jangankan demo, gres rencana saja sudah diciduk BIN. Dengan memperlihatkan harga murah, padahal disubsidi dari pemberian luar negeri. Utang-utang luar negeri ini lebih banyak dikorupsi daripada dipakai untuk kesejahteraan rakyat. Kaprikornus jangan heran kalau Soeharto dinobatkan sebagai Presiden Terkorup.
Jangankan orang awam, seorang pendekar menyerupai Bung Tomo saja pernah dipenjara oleh Soeharto. Hanya lantaran Bung Tomo memprotes pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang diinisiasi oleh Bu Tien. Saat itu untuk membangun TMII Bu Tien menginstruksikan kepada setiap pengusaha untuk menyisihkan laba perusahaannya sebanyak 10 persen diberikan kepada proyek pembangunan TMII ini.
Siapa yang tidak kenal Bung Tomo? Seorang pendekar yang gagah perkasa mengusir Belanda di Surabaya? Peristiwa tersebut lalu dikenang sebagai hari Pahlawan, setiap tanggal 10 November. Seorang pendekar pun tak lepas dari kekuatan tangan Soeharto. Seorang pendekar yang seharusnya dihormati alasannya yaitu sudah memperjuangkan dan mempertahankan kemerderkaan Indonesia, malah dijebloskan ke penjara oleh Soeharto.
Bung Tomo yang cinta air itu mengkritik rencana Bu Tien membangun TMII dengan memanfaatkan pengusaha dan memaksa mereka semoga memperlihatkan laba mereka sebanyak 10 persen untuk pembangunan TMII yang lalu dikelola oleh yayasan Ibu Tien. Bung Tomo melaksanakan kritik di setiap pidatonya.
Pada 11 April 1978, Bung Tomo pun ditangkap dengan tuduhan melaksanakan tindakan subversif. Ia dikerangkeng tanpa proses pengadilan di Penjara Nirbaya, Pondok Gede. Turut mendekam dalam jeruji di sana, pakar aturan tata negara Ismail Sunny yang juga dikenal kritis terhadap Orde Baru.
"Bu Tien dan Pak Soeharto tampaknya tersinggung dan menangkap Bung Tomo," kata Sulistina, istri Bung Tomo.
Gara-gara TMII, Bung Tomo harus mendekam di dalam tahanan selama satu tahun, dari 1978-1979. Sulistina tentu saja tidak terima sang suami diperlakukan secara tidak adil oleh rezim Soeharto. Perempuan yang pada ketika perang kemerdekaan itu ikut aktif dalam Palang Merah Indonesia (PMI) itu murka dan mengirim surat protes kepada Soeharto. Dalam surat yang ditulis pada 6 Juli 1978 itu Sulistina menulis, orang yang sudah mempertaruhkan jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan negaranya mustahil mengkhianati bangsanya sendiri.
Coba bayangkan, seorang pendekar kemerdekaan saja dengan tidak berperikemanusiaan dipenjarakan oleh Soeharto hanya lantaran Soeharto tersinggung oleh kritikan Bung Tomo. Apalagi kita sebagai rakyat biasa? Hari ini kritik, mungkin besok sudah hilang dan tak pernah kembali lagi. Kalau sudah begitu apa masih mau kembali ke zaman orde baru? Masih mau kembali ke masa Soeharto memimpin? Kalau saya sih, ogah!!!

Jumat, 02 November 2018

Secuil Cerita Reuni SMPN 1 Petir Angkatan 1987. Reuni angkatan 1987 Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Petir dilaksanakan di Pemancingan Jati Farm Komplek Perumahan Serang Hijau Kecamatan Cipocok Kota Serang-Banten, pada hari Minggu, 28 Oktober 2018, jam 08.00 hingga dengan selesai. Hualah...yang untung Jati Farm nih, sanggup endorse gratis dari saya, masuk gosip blog bikin USAHANYA makin gampang dicari di kitabnya K.H. Google. Hehe...


Foto bersama usai Rapat Perdana di rumah Inat Supartini. Di sinilah  cikal bakal terjadinya Reuni 
angkatan 1987 SMPN 1 Petir.

Ya, udah, segitu ceritanya, kan cuman secuil !! Ups, Boong...masih kok, seculi lagi.
Baik, sebelum kepada intinya, saya ingin juga mengungkapkan bagaimana sih, bisa terwujudnya Reuni atau Temu Kangen ini. Begini : awalnya salah satu sahabat yang berjulukan Jubaeti alias Utit yang kini sudah berkembang menjadi Hajah Jubaeti, tinggal di Jakarta, mengajak reunian kecil-kecilan di rumah ortunya di Panunggulan. Singkat kisah hal tersebut terlaksana walaupun yang hadir gk sampe 10 orang. Namun rupanya beberapa bulan kemudian, program tersebut tercium oleh indra ke-6 Kang Oom Nurkomar yang juga sahabat karibku jaman SMP. Maklum, Kang Oom ini peka, lantaran berdasarkan selentingan (selentingan ya, bukan selangkangan) dia pernah terjun ke dunia metafisika alias dunia goib-goiban. Berawal dari situlah kemudian Kang Oom Nurkomar ini menggagas program Reuni yang lebih serius. Reuni khusus untuk angkatan 1987 dari kelas A hingga kelas C. Untuk itu beliaunya menciptakan Grup WA dibantu dengan medsos lainnya, yaitu facebook. Singkat cerita, berjibaku bersama Kang H. Encep dan Inat Supartini, rapat pembentukan Panitia Reuni pun terjadi di rumah Inat Supartini, dan saya didaulat sebagai Ketuanya dengan alasan paling tua, sontoloyooo... !!.
Udah ya, kata Pak Yayat juga kisah yang itu mah gk rame, lanjutkan ke kisah yang lain aja, heheh...
Apa kira-kira ceritanya? Ayo, siapa yang bisa nebak, hadiahnya ager satu, ambil di koperasi sekolah ! Sudah pasti, yang sering dapet hadiah ager ya, saya. Heheh....
PERNAK-PERNIK REUNI Sekolah Menengah Pertama NEGERI 1 PETIR 1987
Tagline dalam Bedrof Reuni yang dibentuk sepihak oleh Seksi Acara, Kang Oom yaitu “Best Friend Forever”. Sebenarnya disebut sepihak ya enggk juga sih, sebabnya beliaunya juga konfirmasi ke saya (sebagai Ketua) melalui WA. Namun oleh saya selalu di-ACC mengingat kini dia jauh lebih berpengalaman dibanding saya. Padahal, tuh bedrof isinya agak janggal alias jomplang dengan acaranya. Acaranya gk diseut tapi yang dicantumkan temanya doang. Sehingga saya inget ketika dia bercerita wacana kuliahnya dulu, selalu berpindah jurusan dan gonta-ganti universitas tapi gk pernah sampe kelar kayanya alias bantut. Entah sarjana apa yang dia sandang, saya juga gk berani menanyakannya. Tapi jelas, kebantutan dan ketidakkelaran tersebut rupanya berimplikasi pada daya kreativitasnya ketika bikin bedrof, bantut juga ! Hahahah.....
Kembali ke “Best Friend Forever”. Kang Oom Nurkomar ini sahabat terbaik saya, dan dia selalu rangking 1 di kelasnya (kalau gk salah). Tapi saya tahu, nilai ulangan harian pelajaran bahasa Inggrisnya gk beranjak dari enam (istilah Pak Agus Saparudin, sa-ongkoseun). Namun sekarang, jangan ditanya deh wacana kemampuan bahasa Inggrisnya dia. Oleh lantaran itu secara langsung saya tak mengherani kalau sahabat yang satu ini karirnya relative cepat ketika bekerja di perusahaan hingga puncaknya menjadi personalia. Joy...ini kisah reuni, apa kisah mantan personalia..??? Sabar sobat, orang sabar disayang istri (serba salah, nyebut disayang istri...ada temen Haerani lagi gk punya istri, mau nyebut disayang suami, ada Liz* dan E*m lagi gk punya suami).
Kembali ke Laptop ! Gk mau kalah dengan Oom Nurkomar, saya juga bisa menggunakan bahasa Inggris:
Walking with a friend in the dark is truly better than walking alone in the place full of light. (Menapaki jalan gelap bersama sabahat akan terasa lebih baik dibanding sendirian di jalan terang benderang).
Wuduuw...lebih mantep kan? Para gais niscaya ngarti maksudnya. Kalau saya sih, nggak ! Secara instingtif saya ngarti, tapi kalau suruh ngedetilin panjang lebar ya, mikir dulu !
Nah, Dulur, ini wacana reuni atau temu kangen. Sumpah, bekerjsama niscaya semuanya ada rasa kangen itu walaupun pada Reuni tsb. sebagian besar tidak hadir. Banyak faktor tentunya. Sudah tidak usah dibahas, nanti ceritanya gk habis-habis.
Kita semua tentu sudah gk absurd lagi dengan istilah Reuni bukan?  Temu kangen sesama sahabat sekolah. Mengadakan Reuni ternyata ada yang setuju, ada yang gk setuju.
Jadikanlah Temu Kangen atau Reuni setiap momentumnya untuk menyebarkan dan menebar energi positif. Kita harus meluruskan niat baik, tiap kali reuni. Reuni tentu saja bukan hanya kumpul-kumpul kebo doang, tapi reuni harus memberi kebaikan. Reuni itu bukan ajang pamer, bukan ajang indulgence in arrogance, juga bukan untuk bikin sakit hati teman. Apalagi bikin sahabat kita stress berat hingga gk mau lagi tiba ke Reuni. Kata orang, Reuni yaitu suatu upaya mempertemukan kembali yang dulu pernah bersama, upaya mencari eksistensi diri yang mulai pupus dari memori lantaran dimakan usia (jadi jangan macem-macem sobat, usiamu juga perlu makan, gk dikasih makan matilah kamu !).
Lebih ekstrim lagi, ternyata reuni dapat memperbaiki fungsi nucleus accumbens, cuilan otak yang mengurus kesenangan (termasuk kesenangan yang itu lho, yang kalau Kang Nurdin mau itu, dia minum rebusan ciplukan dulu). Dan memutar kembali memori yaitu satu upaya mencegah penyakit DEMENSIA ALZHEIMER yang memang satu ketika kelak akan menghampiri tiap orang, cepat atau lambat (menurut penemunya sih, Si Alois Alzheimer, penyakit Alzheimer ini secara umum artinya pikun). Cung siapa yang gk mau pikun? Ya, mati muda ! Iih...ngeri...!!

Juga manfaat Reuni itu adalah kenangan. Dengan Reuni kita dapat melihat kembali diri kita beberapa tahun yang lampau. Dengan melihat masa lalu, seseorang akan mengerti dan atau paham betul bahwa kehidupan yang dia jalani selama ini merupakan suatu hal yang sangat penting. Sekali lagi, sangat penting ! Setiap orang melalui kenangannya niscaya sadar bahwa dirinya berkembang ke arah yang lebih matang. Ingin bukti ? Cukuplah buktinya apa yang diungkapkan secara luar biasa oleh Kang H. Encep Mulyananahrowi itu. Ketika dia mewakili kita ia menyampaikan bahwa semua bentuk perlakuan guru kepada kita ketika di Sekolah Menengah Pertama paham arti, kebenaran dan keuntungannya gres bisa disadari kini (ketika sudah dewasa). Apapun yang dikatakan guru wacana masa depan, oleh kita ketika itu tak didengar, lantaran kita belum mengalami. Dunia kita denga dunia guru beda, begitu kira-kira. Sehingga siswa (kita semua) bersikap skeptis dan menganggap guru itu galak atau killer. Siswa nakal, bandel, tak hirau dan sontoloyo (sampe kini juga masih sontoloyo, seumur kok, saya dianggap paling tua) dikarenakan gagal paham. Lalu, bagaimana dengan kondisi sekarang? Ya, itu tadi, untuk gagal paham kita sudah ilang. Kalau gagal fokus, belum tentu ilang, nyatanya Atoilah mengakui jujur gagal fokus ketika menonton video Liza Krisnawati si bagus itu, bernyanyi dengan improvisasi greget pake banget. “Bukan lautan hanya kolam susu....” Duh, Liz, kenapa deklamasinya bukan pake bekas kaleng susu, malah pake aba-aba jemari lentikmu meremas.... aakh....paham kale ya..!!
Nah, ini lagi, ini bukan dalih, tapi patut direnungkan. Manfaat Reuni yaitu salah satu jalan menyambung dan memelihara tali silaturahim yang sangat dianjurkan oleh agama.
Reuni akan bermanfaat, Reuni akan sehat dan positif bila kita tidak EGOIS. Gk usah mikir yang macama-macam wacana reuni. Gk usah pakai “jaket” kekinian untuk mengenang masa lampau. Gk usah bawa-bawa pangkat, jabatan, harta atau status sosial. Sepakatilah, reuni atau temu kangen seharusnya “melepas” jaket KEAKUAN dalam pertemanan. Berteman yaitu Kita, Kamu dan Aku bersama-sama. Itu saja. Kita oke kan nasehat Pak Raden Prie Rahmatullah Yudo itu?
Tapi kalo mau agak jelas, untuk apa sih kita reuni atau temu kangen?
Mungkin beberapa alasan ini bisa jadi acuan, biar reuni kita sehat dan positif. Bukan malah sebaliknya. Apa aja manfaat reuni:
1. Menjalin kembali tali silaturahim dan saling bertukar informasi,
2. Mengenang masa lalu yang sehat dan positif, lantaran ini terapi hati dan pikiran yang positif. Bisa terbebas dari sakit, makin rileks dan bikin ketawa. Asal hati-hati aja, gk usah pengen “kembali” ke masa lalu. Apalagi urusan mantan pacar, CLBK dan sebagainya lantaran itu mengganggu keharmonisan semuanya. Ingat kisah Pak Yudo !!
3. Mengembalikan eksistensi dan kembali belajar, lantaran tiap orang punya eksistensi dan potensi dalam diri. Kita bisa berguru dari teman, dari pertemanan yang sebegitu lama. Termasuk berguru tidak kawin lagi, kecuali Haerani plus Liza, heheh...
4. Memperpanjang usia, lantaran kita bisa mengurangi stress atau depresi. Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa seseorang yang banyak dikelilingi sahabat dan saudara, kemungkinan meninggalnya berkurang 50 persen dibandingkan mereka yang tidak mempunyai kehidupan sosial. Kehidupan sosial yang lebih baik menciptakan kita rata-rata hidup 3,7 tahun lebih lama. Dan ingat soal umur, penentunya bukan kita tapi Allah, kita mah hanya nyare’at aja Lur, hakikat mah Allah.
5. Bekerjasama untuk amal, lantaran menjadi tujuan yang sangat positif dari pertemanan. Amal dan berbuat untuk sesame inilah tujuan utam reuni atau temu kangen, dimanapun dan kapanpun. Sejauh amal ini belum dilakukan, maka reuni dan temu kangen agak sulit berkembang. Karena reuni, bukan sekedar kumpul kemudian bubar. Oleh lantaran itu proposal Dosen Ahmad Bukhari untuk megadakan arisan, baik untuk dipertimbangkan.
Ingat, kita bukan siapa-siapa. Kita juga bukan apa-apa. Maka peliharalah teman dan pertemanan kita. Karena kita adalah HOMO HOMINI SOCIUS, manusia yaitu mitra bagi sesama (makhluk sosial). Itu kata Pak Yayat, penguasa Koperasi Sekolah itu !
Teman itu layaknya bintang, sobat memang tidak selalu bisa melihatnya tapi percayalah mereka selalu ada.
BAGIAN-BAGIAN YANG LUCU DAN SERU SAAT REUNI
Berhubung tangan sudah keriting dan hari sudah larut malam, maka denga segala hormat, cuilan ini ditunda dulu. Insya Allah menyusul. Untuk sementara kalau ingin yang lucu klik aja link ungu ini. Atau lihat foto-foto momen aja yuk ! Seadanyya.
Foto bersama sesudah Rapat Perdana di rumah Inat Supartini, tampaknya sudah ada yang botak ya?
Mahyudi menggunakan beling tarang, sebelahnya sapa ya, gk jelas
Abdul Hamid bersama siapa ayo? Tulis di kolom komentar ! Abdul Hamid ini Ustadz Milenial
Bapak Raden Prie Rahmatullah Yudo, S.Pd. mewakili dewan guru pada program Reuni SMPN 1 Petir angkatan 1987

Kang Kamil, cs sedang ngembat catering isi jengkol

Batik : Kang Haerani Duren (Duda Keren) sedang nyantap semur jengkol

Jilbab item : Waitres - Suparti

Nah, ini dia si kumis Rasmana-Guru Sekolah Menengah kejuruan 4 Kota Serang bersama Abdul Hamid

Mahyudi lagi bersama Ma'ruf Amin

Ini Dia, Liza (depan kanan) yang kubilang bagus itu

Karena tidak ada yang moto, moto sendiri ajalah. Oh, ya kenalkan, batik Banten itu ya !

Jumriah lagi dagang petis, ampun !

Daku bersama guruku Siti Aminah, di rumahnya ketika daku menyerahkan cenderamata


Lucunya Aksi 211, JK Tolak Tuntutan FPI . Aksi 211 ternyata punya tujuan yang tidak masuk nalar jika tidak mau dikatakan gila. Mereka menuntut semoga pemerintah mengakui bahwa bendera yang dibakar oknum Banser di Garut ialah bendera tauhid.
"Sampai dikala ini belum ada dari pemerintah maupun PBNU menyatakan hal itu. Kita akan menuntut itu, adanya ratifikasi dari pemerintah, negara, bahwa betul bendera yang dibakar bendera tauhid." (Slamet, CNNIndonesia).



Padahal sebelumnya pembakar bendera itu meyakini bahwa bendera yang ia bakar ialah bendera HTI. Ketika memberi keterangan kepada kepolisian ia tetap meyakini bahwa bendera itu bendera HTI. Pembawa bendera itu pun mengakui bahwa mendera yang dibawanya diakuinya sebagai bendera HTI.
Lalu kenapa justru orang lain yang memaksa pembakar, PBNU dan pemerintah mengakui bahwa bendera itu sebagai bendera tauhid? Apa mereka mau memaksa pembakar, PBNU dan pemerintah melaksanakan menyerupai apa yang mereka inginkan? Emang kau Siapa maksa-maksa. Maunya mau dihargai haknya, tetapi kau tidak mengakui hak kebebasan orang lain.
Tidak perlu Anda berpikir Panjang untuk menilai bahwa tuntutan agresi 211 tidak masuk akal. Bagaimana mungkin pemerintah mengakui bendera yang bukan benderanya? Itu sama saja pemerintah mengakui berdirinya HTI di negara ini dengan mengakui benderanya. Atau setidaknya memaksa pembakar mengakui apa yang ia sendiri tidak mengakuinya.
Makanya JK menolak mentah-mentah tuntutan FPI dan penerima agresi 211. Menurut JK pemerintah tidak pernah membuat hukum mengenai penentuan bendera. Pun pemerintah tidak mengatur ketentuan bendera apa pun kecuali bendera negara, sang saka Merah Putih.
JK juga menjelaskan bahwa apakah bendera yang dibakar itu ialah bendera HTI atau bendera tauhid yang tergantung Siapa yang mengakuinya. Kalau dipercaya sebagai bendera tauhid, ya itu kepentingan masing-masing individu bukan kepentingan pemerintah.
"Tidak perlu (bendera tauhid diakui pemerintah), ya pemerintah kan tidak pernah bikin hukum menyerupai itu. Tentu pemerintah tidak pernah tetapkan bendera ini harus begini, bendera ini harus begini. Tidak, tidak. Bahwa masing-masing menganggap itu (bendera tauhid), silakan. Bahwa bendera tauhid sesuai kepercayaan, silakan." (JK, Detik)
Mereka pikir JK akan tunduk pada tekanan massa. Sorry bro, JK itu bukan orang sembarangan. Jangan menerka JK gampang kau permainkan. JK itu sudah kenyang makan garam politik dan pemerintahan di Indonesia ini. Maka jangan harap dengan gampang mau mengelabuinya.
Logikanya begini. Pembakar itu meyakini bahwa itu ialah bendera HTI. Dia punya hak untuk mengakui itu sebagai bendera HTI alasannya ialah mungkin ia berguru dari fakta-fakta selama ini bahwa HTI selalu memakai bendera itu. Kaprikornus tidak dapat dipaksa semoga ia meyakini itu sebagai bendera tauhid. Kenapa bukan penerima agresi saja yang mengakui bendera itu sebagai bendera HTI, jadi tidak perlu aksi-aksian. Buat macet saja.
Jangan pula kalian berharap PBNU akan tunduk pada tekanan massa. Sebelum kau berdemo, mereka sudah menyatukan hati dengan Muhammadiyah untuk tetap menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI. Mereka tidak sendirian. Muhammadiyah sendiri tidak menganjurkan warganya untuk ikut dalam aksi. Itu artinya, mereka juga tidak baiklah bahwa bendera yang dibakar itu ialah bendera tauhid.
Jadi PBNU sudah membaca skenario aksi. Hanya ada tiga kemungkinan demo ini. Pertama, untuk membuat kegaduhan. Dengan adanya tuntutan tak masuk akal, maka demo akan dapat berlanjut terus menerus. Awalnya tuntutannya ialah untuk menegakkan keadilan. Padahal kepolisian sudah bertindak dengan cepat. Lalu apa lagi yang mau mereka tuntut kecuali mau membuat kegaduhan?
Kedua, untuk mendukung HTI. Bendera itu sudah jelas-jelas selalu dipakai HTI. Eks HTI pun mengakui bahwa bendera itu ialah bendera HTI. Maka ketika agresi 211 membela bendera itu maka mereka sedang mendukung HTI.
Ketiga, ditunggangi kepentingan politik. Terbukti bahwa Prabowo menunggangi agresi ini. Peserta agresi mengenakan baju kampanye Prabowo-Sandi. Peserta agresi mengampanyekan gerakan makar ganti presiden dan mendukung Prabowo serta mengacungkan salam loser (dua jari ala salam LGBT China).
Kalau ternyata agresi ini hanya mau membuat kegaduhan, mendukung HTI, dan demi kepentingan politik Prabowo-Sandi, maka lagi-lagi agama dipermainkan, hanya sebagai alat politik.

Kamis, 01 November 2018

Para Buruh Mendukung Jokowi-Amin, Ini Alasannya . Sejak peringatan Hari Buruh pada bulan Mei 2018 lalu, atau yang biasa disebut dengan May Day, banyak sekali organisasi buruh sudah menegaskan dukungannya terhadap Jokowi kembali menjadi Presiden RI di periode kedua. Misalnya Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). "Kami hargai dari teman-temabndi KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) ingin ganti presiden. Tapi dari kami tak ingin ganti presiden," kata Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea. Sebagai tanda bukti dukungannya terhadap Jokowi, KSPSI turut membawa banyak sekali atribut berupa poster-poster yang bertuliskan '2019 ogah ganti presiden' dengan gambar siluet wajah Jokowi pada peringatan May Day waktu itu.


Alasan mereka memperlihatkan sumbangan terhadap Jokowi ialah hasil dari pertimbangan beberapa hal yang fundamental. 
Pertama, Jokowi dinilai sebagai pemimpin yang bersih, merakyat dan sederhana. 
Kedua, Jokowi ialah pemimpin yang tidak mendirikan dinasti keluarga dalam pemerintahan, dinasti kekuasaan ataupun dinasti ekonomi. 
Ketiga, Jokowi telah melaksanakan kerja yang positif dalam pembangunan di segala lini, khususnya pemerataan pembangunan infrastruktur terutama di tempat tertinggal di timur Indonesia. 
Keempat, Jokowi tidak tersandera dengan dosa-dosa masa kemudian serta mempunyai track record yang jelas. 
Kelima, Jokowi telah berhasil membuat perekonomian dan keamanan Indonesia yang cukup stabil, sehingga iklim investasi setiap tahunnya semakin meningkat.
Pastinya, perilaku buruh ini bikin kubu sebelah kepanasan. Gak tahu, akh !!

Sumber : viva.co.id