Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Selasa, 12 September 2017

Asal-Usul Makam Kapal Bosok Versi 1. Cerita tentang asal-usul makam Kapal Bosok memang ada beberapa versi. Sebelumnya saya juga pernah menulis di blog ini ihwal dongeng Makam Kapal Bosok versi lain klik DI SINI. Nah, kali ini saya menemukan lagi versi lain dongeng tersebut dari sobat yang pernah menulis dongeng makam kapal bosok ini dalam skripsinya. Saya namai saja versi 1 (satu). Chekidot !

Kapal Bosok
Kota Serang ialah salah satu kota yang bangkit semenjak 9(*) tahun lalu, kota Serang merupakan pemekaran dari Kabupaten Serang Provinsi Banten. Adapun  kecamatan yang termasuk ke dalam wilayah Kota Serang salah satunya Kecamatan Curug, kecamatan yang terletak di sebelah selatan Kota Serang. Kalau kita melaksanakan perjalanan ke Kecamatan Curug di sebelah timur dari kecamatan tersebut akan menemukan sebuah bukit kecil yang berbentuk kapal (perahu), kapal tersebut berada di kampung Kragilan Desa Curugmanis kecamatan Curug Kota Serang.
Diceritakan pada zaman dahulu ketika Sultan Hasanudin ( Putra dari Syarif Hidayatullah ) melaksanakan perjalanan untuk membuatkan agama Islam, ketika itu Sultan Hasanudin berada di tempat Cirebon bersama ayahandanya, namun ayahanda Sultan Hasanudin memerintahkan anaknya untuk membuatkan agama Islam, akhirnya Sultan Hasanudin membuatkan Agama Islam bersama 5 pengawal pribadinya, salah satunya yaitu Ki Angga Derepa, Ki Angga Derepa merupakan pengawal yang sangat setia dan taat terhadap perintah-perintah sang Sultan, setiap sultan memerintahkan dia, beliau selalu menjalankannya dengan baik dan benar, ada keistimewaan dari Ki Angga Derepa yaitu mempunyai kesaktian yang luar biasa jikalau dibandingkan dengan pengawal-pengawal lainnya. Ki Angga Derepa merupakan pengawal yang paling sakti.
Dalam penyebaran agama Islam berbagai rintangan-rintangan yang dihadapi oleh sang Sultan, namun dengan kesaktian Ki Angga Derepa semua problem yang menghambat perjalanan sang sultan selalu teratasi dengan proteksi Ki Angga Derepa.
Ki Angga Derepa mempunyai tenaga yang sangat besar lengan berkuasa melebihi insan biasa,  lebih dari itu Ki Angga Derepa juga mempunyai senjata ampuh yang tidak dipunyai oleh pengawal-pengawal lainnya, senjata tersebut selalu dipakai apabila ada musuh yang mengganggu. Adapun  senjata yang dimiliki Ki Angga Derepa yaitu keris dan payung, keris dipakai ketika ada musuh baik insan maupun binatang, konon keris ini jikalau dikeluarkan dari sarungnya akan mengeluarkan sinar kebiru-biruan sehingga musuhpun akan merasa silau ketika melihat keris tersebut. Sedangkan payung dipakai untuk melindungi sang sultan dari kehujanan dan kepanasan, ada satu keunikan yang dimiliki payung Ki Angga Derepa  salah satunya payung tersebut sanggup membawa Sultan serta yang lainnya melewati sungai dengan memegang payung tersebut.
Pada suatu hari ketika Sang Sultan akan melaksanakan perjalanan membuatkan agama Islam ke tempat Banten, tiba-tiba Sang Sultan serta pengawalnya tidak bisa melewati sungai Cisaat ( tempat Labuan-Pandeglang Banten ) sungai tersebut sangat lebar dan tidak mempunyai jembatan untuk menyeberang, dengan kesaktian payung Ki Angga Derepa  Sultan dan pengawalnya sanggup menyebrang dengan payung tersebut ( terbang ). Sang Sultan serta pengawalnya akhirnya bisa melewati sungai untuk melanjutkan perjalanan membuatkan agama Islam di Banten.
Tidak banyak yang diketahui mengenai sejarah dari kepingan terbarat pulau Jawa ini, terutama pada masa sebelum masuknya Islam. Keberadaannya sedikit dihubungkan dengan masa kejayaan maritim Kerajaan Sriwijaya, yang menguasai Selat Sunda, yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera. Dan juga dikaitkan dengan keberadaan Kerajaan Sunda Pajajaran, yang bangkit pada periode ke 14 dengan ibukotanya Pakuan yang berlokasi di erat kota Bogor kini ini. Berdasarkan catatan, Kerajaan ini mempunyai dua pelabuhan utama, Pelabuhan Kalapa, yang kini dikenal sebagai Jakarta, dan Pelabuhan Banten (Pelabuhan Karangantu)
Dari beberapa data mengenai Banten yang tersisa, sanggup diketahui, lokasi awal dari Banten tidak berada di pesisir pantai, melainkan sekitar 10 Kilometer masuk ke daratan, di tepi sungai Cibanten, di kepingan selatan dari Kota Serang kini ini. Wilayah ini dikenal dengan nama “Banten Girang” atau Banten di atas sungai, nama ini diberikan menurut posisi geografisnya. Kemungkinan besar, kurangnya dokumentasi mengenai Banten, disebabkan oleh posisi Banten sebagai pelabuhan yang penting dan strategis di Nusantara, gres berlangsung sehabis masuknya Dinasti Islam pada permulaan periode ke 16.
Ketika Hasanudin dan pengawal-pengawalnya memimpin operasi militer di Banten. Islam mengambil alih kekuasaan pada tahun 1527 M bertepatan dengan datangnya armada Portugis. Sadar akan adanya perjanjian antara Portugis dengan penguasa sebelumnya, Islam mencegah siapa pun untuk merapat ke Banten. Kelihatannya Kaum Muslim menguasai secara serempak kedua pelabuhan utama Sunda, yaitu Kalapa dan Banten, penguasaan yang tidak lagi sanggup ditolak oleh Pakuan.
Suatu ketika salah satu dari pengawal Hasanudin yaitu Angkawijaya  menginginkan wilayah pelabuhan yang berada di sebelah selatan ingin di kuasainya, namun hal tersebut dibantah oleh Ki Angga Derepa, yang mana Ki Angga Derepa pun menginginkan Wilayah Pelabuhan tersebut, dengan budi Hasanudin akhirnya kedua Pengawal tersebut diperbolehkan menguasai pelabuhan sebelah selatan Pelabuhan Karangantu dengan syarat memindahkan kapal yang ada di pelabuhan Karangantu  agar dipindahkan ke Wilayah Selatan Pelabuhan Karangantu, dengan syarat dilarang dibantu oleh pengawal-pengawal lainnya, melainkan kapal-kapal tersebut harus ditarik dengan seutas tali/benang. Akhirnya kesepakatan tersebut disetujui oleh Ki Angga Derepa dan Angkawijaya.
Hari demi hari telah berlalu, perintah yang diberikan Sultan Hasanudin dijalankan oleh Angkawijaya, namun Angkawijaya tidak berhasil menarik kapal tersebut, setiap akan ditarik benang yang digunakannya selalu putus. Kejadian  tersebut berulang-ulang, hingga ketika Angkawijaya mengalah tidak bisa memindahkan kapal tersebut. Hari berikutnya pengawal Hasanudin lainnya yaitu Ki Angga Derepa mulai menarik kapal yang berada di Pelabuhan Karangantu.
Dengan kekuatan yang dimilikinya kapal tersebut sanggup ditarik olehnya hingga melewati batas yang telah ditentukan, namun ada satu keajaiban lain kapal yang ditarik oleh Ki Angga Derepa menyebabkan arus maritim dan Ki Angga Derepa terbawa hingga ke tempat Kragilan Desa Curugmanis Kecamatan Curug, dan anehnya sehabis Ki Angga Derepa dan kapal tersebut berada di Kragilan, arus maritim yang tadinya menggenangi tempat tersebut tiba-tiba surut, sehingga kapal dan Ki Angga Derepa tidak bisa berlabuh ke Pelabuhan Karangantu.
Tahun  demi tahun kapal yang ditarik oleh Ki Angga Derepa menjadi ringkih sehingga tidak bisa dipakai lagi, bahkan sudah banyak ditumbuhi oleh ilalang dan flora lainnya, tanah-tanah yang berada di sekitar kapal memenuhi kapal tersebut, hingga sudah tidak terlihat lagi bentuk orisinil kapalnya. Seiring dengan hilangnya kapal, Ki Angga Derepa meninggal tanpa ada yang tahu lantaran akibatnya.
Yang dulu terlihat menyerupai bukit kecil yang di dalamnya terdapat kapal yang ditarik oleh Ki Angga Derepa, masyarakat sekitar menyebut bukit tersebut bukit Kapal Bosok, kini sudah berupa total menjadi sebuah objek wisata religi, sebagaimana gambar di atas.
*Sumber Cerita diambil dari Skripsi Bapak Encun Sunardi dengan judul : ANALISIS UNSUR INTRINSIK DONGENG KAPAL BOSOK DAN  MODEL  RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS IX Sekolah Menengah Pertama PGRI CURUG TAHUN PELAJARAN 2009-2010.
*Naskah telah mengalami sedikit pembiasaan tanpa menambah dan atau mengurangi inti konten.

Senin, 04 September 2017

Pantesan, Allah Membolehkan Poligami . Jadi begini maksud saya, gosip di bawah ini saya ambil dari merdekdotcom dengan judul orisinil : Keseringan Masturbasi Turunkan Resiko Kanker Prostat? Hubungannya dengan poligami berdasarkan opini saya ialah supaya laki-laki sesering mungkin melaksanakan ejakulasi lewat istri-istrinya bukan dengan cara masturbasi. Tuntutan sesering mungkin melaksanakan korelasi intim ini sangat terbatas sanggup dilakukan dengan hanya satu istri. Karena seorang istri tidak selalu dalam keadaan fit untuk melayani suami, sementara ejakulasi suami untuk terhindar dari kanker prostat harus menjangkau frekuensi 20 kali ejakulasi dalam 1 bulan. Bukan begitu kaum Ibu? Heheh...ada hubungannya kan? Soklah baca artikel hasil penelitian di bawah ini.

sumber gambar ilustrasi dari google

Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa frekuensi tinggi seseorang mengalami ejakulasi berbanding terbalik dengan risiko kanker prostat. Benar kah?

Penelitian ini dimulai lebih dari 18 tahun yang kemudian dan para periset kesannya menemukan beberapa jawaban terkait pencegahan kanker prostat.

Nah, berikut ini ialah fakta penting yang terkait dengan penelitian yang dilakukan pada korelasi antara kesehatan prostat dengan frekuensi ejakulasi yang sanggup saja dipicu oleh kebiasaan masturbasi.

Menurut lansiran Boldsky (2/9), studi tersebut mengklaim bahwa laki-laki yang sanggup mengalami ejakulasi hampir 20 kali per bulan sanggup mengurangi risiko menderita kanker prostat.

Tak main-main, para peneliti juga mengungkapkan bahwa penurunan risiko tersebut hampir sebesar 33 persen. Bagaimana bisa? Sebenarnya bagaimana studi tersebut dilakukan hingga mengemukakan klaim menyerupai itu?

Menurut sumber yang sama, lebih dari 30.000 laki-laki diperiksa sebagai bab dari penelitian tersebut. Setelah penelitian dilakukan, para periset memilih jumlah orgasme pria. Dengan adanya data-data tersebut diolah sehingga menyimpulkan hasil sedemikian rupa.

Pertanyaannya, seberapa besar kanker prostat membahayakan bagi manusia? Mampukah hingga menjadikan kematian? Ini ialah salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan beberapa pihak. Yang perlu Anda tahu ialah setiap tahun ada ribuan kematian yang terjadi jawaban kanker prostat. Yang mana sebagian besar kematian cenderung terjadi pada orang bau tanah yang berada di atas usia 65 tahun. Sehingga, seiring bertambahnya usia, risikonya cenderung meningkat.

Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?
Mengingat hal tersebut para peneliti disarankan menemukan cara mencegah kanker prostat. Dan masturbasi nampaknya menjadi salah satu metode yang sanggup membantu menurunkan risiko penyakit kanker prostat.

Lantas apakah hanya dengan cara itu kanker prostat sanggup dicegah? Tentu saja tidak. Masih ada cara lain untuk mencegah terjadinya kanker prostat, beberapa di antaranya ialah menjaga teladan makan. Selain masturbasi, makan makanan sehat dan olahraga teratur juga berperan penting dalam meminimalkan risiko kanker prostat.

Semoga bermanfaat. [ega]
Kepengurusan Kapal Bosok . Saya termasuk orang yang sering memantau perkembangan Makam Kapal Bosok ini. Pada hari Minggu tanggal 30 Juli 2017 aku ke sana belum terpampang susunan kepengurusan Kapal Bosok ini, namun dikala aku berkunjung lagi pada tanggal 2 September 2017 Kepengurusan Makam Kapal Bosok sudah terpampang dalam bentuk baleho yang cukup besar. 


Adapun susunan kepengurusan Kapal Bosok ini menurut hasil musyawarah bersama Muspika Kecamatan Curug, sebagai berikut.

KEPENGURUSAN KAPAL BOSOK
HASIL MUSYAWARAH BERSAMA MUSPIKA KEC. CURUG

I. PELINDUNG

II. PEMBINA

III. PENGURUS HARIAN

1.
Wali Kota Serang

1.
M. Baehaki

Ketua Umum
:
Ust. Muhamad Nur

2.
Kemenag Kota Serang

2.
M. Namin, S.H.

Wakil Ketua
:
Indra Jaya

3.
Camat Kec. Curug

3.
Ir. H. Suharyadi, M.Si.

Sekretaris
:  
Ceiyik, S.Pd., M.Si.

4.
Kapolsek Curug

4.
Dr. H. Mahfudin, M.Si.

Wk. Sekretaris
:
Ajid

5.
Danramil Curug

5.
K. H. Sarkuni

Bendahara
:
M. Taufik, SE.

6.
Kemenag KUA Curug

6.
H. Arja (Jakarta)

Wk. Bendahara
:
Syarif

7.
Lurah Curugmanis

7.
Sarbini








8.
Durahman








9.
K. H. Jamal (Cipocok)





IV. BIDANG KEAMANAN PARKIR DAN PEDAGANG

V. BIDANG KEBERSIHAN

VI. BIDANG HUMAS

1.
Danposmil Curug

1.
Babinkamtibmas Kel. Curugmanis

1.
Ust. Ahmad Almawardi
2.
Binmas Polsek Curug

2.
Babinsa Kel. Curugmanis

2.
Ust. Entus
3.
Kasi Trantib Kec. Curug

3.
Kasi Trantib Kel. Curugmanis

3.
Ust. Abu Bakar
4.
Madlani

4.
Sardi

4.
Ust. Mujidi (Jengkol)






5.
Halimi Lurah Pabuaran






6.
Jumri RT Purut






7.
Arif (Nyapah)






8.
H. Lili
VII. BIDANG MUJAWIR

VIII. BIDANG PERLENGKAPAN

IX. BIDANG PEMBANGUNAN

1.
Jainudin

1.
Sanjana

1.
Ahmad Saehu

2.
Kari

2.
Wahyudin

2.
Tirta

3.
Dudung

3.
A’ad

3.
Afifi





















Demikian, supaya bermanfaat.

Selasa, 15 Agustus 2017

Pernak-Pernik Makam Angga Derepa Kapal Bosok . Terlepas dari problem magnet supranatural apa yang terkandung di dalamnya, yang terang Makam Kapal Bosok ini tengah booming di Kota Serang bahkan hingga keluar Kota Serang. Entah apa motivasi mereka yang tiba ke sana, yang terang pengunjung tak surut-surutnya ramai di sana. Dan, sesudah berada di sana sangat sanggup dipastikan mereka dari golongan mana pun, tak akan terpikirkan lagi yang namanya sengkarut apa yang terjadi di negeri ini. Tentang mega korupsi e-KTP, wacana Prabowo akur-akuran dengan SBY, kasus beras oplosan, impor garam, pinjaman banyak partai ke Jokowi, pembakaran pencuri ampli, PKS tak memandang lagi Prabowo, semuanya terlupakan. Atau malah mereka berada pada rasa terasing dari kemungkinan partisipasi apa pun di negeri ini karena banyaomong melihat teladan pikir, teladan ucap dan teladan tindak para politisi anjrit di sana.
Namun saya sendiri tak sanggup memprediksi secara akurat, seberapa usang keramaian pengunjung itu akan bertahan. Tapi bahwa akan lebih usang bertahan ketimbang kesolidan Koalisi Merah Putih di DPR RI, saya hakul yakin. Makam Kapal Bosok jauh akan lebih lama, atau mungkin saja ramai pengunjung selama-lamanya. Maka tak berlebihan jikalau Wali Kota Serang Tb. Haerul Jaman pada pelantikan Makam Kapal Bosok ini menyampaikan bahwa Makam Kapal Bosok akan menjadi salah satu Destinasi Wisata gres di Kota Serang, khususnya wisata religi.
Agar diketahui, bahwa di Lingkungan Darangong Kelurahan Curugmanis Kecamatan Curug Kota Serang, Provinsi Banten, terdapat sebuah makam yang populer dengan sebutan Makam Kapal Bosok. Sebelumnya makam ini berupa hutan gambut, tak satupun ada bangunan. Kini, makam itu disulap menjadi sebuah makam yang unik. Sesuai sebutan yang disandang semenjak dulu, kapal bososk, di areal makam ini juga telah didirikan bangunan cukup besar berbentuk kapal laut. Kapal atau makam ini dikelilingi pagar sederhana dan di dalamnya juga terdapat mushala, menara dan gazebo-gazebo tempat pengunjung nonob dan lesehan. Tidak jauh dari letak kapal, kuburan Abdullah Angga Derepa pun dilindungi dengan pondasi permanen setinggi lebih kurang 1,5 meter dengan dibungkus kain bendera merah putih. Letaknya sempurna di bawah pohon serut yang besar dan rindang dengan dikelilingi kamar-kamar penziarahan. Konon katanya, pemugaran ini dilakukan atas dasar isyarah dari Ki Angga Derepa (sebutan Syekh Abdullah Angga Derepa) kepada Ustadz Muhamad Nur.
Infrastruktur Butuh Perhatian Pemerintah
Kini, munculnya fenomena Makam Kapal Bosok telah menyedot perhatian banyak orang. Dari sebelum diresmikan hingga dikala ini, Makam Kapal Bosok selalu ramai dikunjungi orang dari aneka macam daerah. Sehingga susukan jalan di beberapa penjuru menuju lokasi ini kerap dibentuk macet. Tentu saja hal ini perlu menerima perhatian yang serius dari pihak pemerintah khususnya Pemkot Serang untuk membenahi infrastruktur yang menunjang kelancaran dan kenyamanan susukan menuju ke sana. Apa pentingnya sehingga perhatian Pemkot mesti serius? Ya, terang penting ! Menciptakan masyarakat sejahtera dan gampang berusaha demi sesuap nasi ialah kewajiban pemerintah. Sementara di sana telah tercipta acara ekonomi masyarakat cukup signifikan. Wasilah Makam Kapal Bosok ini menciptakan warga sekitar bahkan luar warga sekitar berkesempatan untuk berdagang, yang tidak tertutup kemungkinan dari sinilah kesejahteraan masyarakat sekitar akan terangkat. Dan, dari para pedagang dan parkiran itu ternyata ada salaran rutin untuk santunan anak yatim yang akan disalurkan setahun sekali oleh Pengelola.
Para Pedagang Terus Bermunculan
Seperti yang dikatakan di atas, destinasi wisata gres makam kapal bosok ini telah menyedot banyak pengunjung. Kondisi itu tentu tak disia-siakan oleh warga setempat. Mereka secara mendadak menciptakan warung-warung atau kios sederhana untuk berjualan. Berbagai macam dagangan ada di sana, dari minuman, makanan hingga pada barang cinderamata. Kebanyakan dari mereka menciptakan kios bukan di tanah sendiri, akan tetapi menyewa dari tanah wakaf dan tanah orang lain. Awalnya para pedagang terbatas berasal dari warga sekitar, namun selanjutnya banyak bermunculan pedagang dari luar warga sekitar bahkan ada juga pedagang yang sudah mangkal di Penziarahan Banten (makam Sultan Banten) pindah ke situ sebab berdasarkan mereka di situ lebih ramai.
Tempat Parkiran Merajalela
Saya menulis ini bukan cuma ngarang, tapi kasatmata hasil uji mata dulu alias penjelasan sebagaimana kata metroTivu, ups, MetroTv. Makara pribadi melihat sendiri betapa macetnya kendaraan kendaraan beroda empat dan motor di titik-titik  dekat lokasi. Dari aneka macam arah yang ditempuh pengunjung semuanya mengalami macet. Hal ini bukan saja sebab saking padatnya pengunjung, namun juga sebab susukan jalan yang dilalui kurang memadai. Pun, tempat parkir yang disediakan pihak pengelola sangat terbatas bahkan sangat tidak memadai dibandingkan dengan banyaknya kendaraan pengunjung. Dampak daripada ini, maka parkiran-parkiran liar banyak bermunculan jauh dari lokasi makam. Ada yang memakai lahan lapangan, pinggir rumah dan halaman rumah. Dikatakan liar, sebab parkiran mereka bukan mutlak resmi punya pengelola, tetapi milik pribadi. Tetapi mereka memperlihatkan bantuan dari hasil jasa parkirnya 30% masuk ke kas Pengelola. Luar biasa !
Maslahat Makam Kapal Bosok ternyata tidak hanya buat warga setempat. Akan tetapi menular hingga kepada warga di beberapa kampung yang lain khususnya kampung di luar kelurahan Curugmanis yang dilalui kendaraan pengunjung. Seperti tempat Ciwiru, Cigoong, Gadaraha, Prapatan dan Pasar Tinggar. Setiap titik pertigaan atau perempatan jalan, kendaraan mengalami macet. Dan di situlah butuh pengaturan kemudian lintas. Sehingga para warga setempat ikut mengatur kemudian lintas dengan cara tidak gratis walaupun tidak juga memaksa. Biasa, Indonesia menyerupai itu. Menurut kisah salah satu orang yang berasal dari Cigoong, penghasilan tukang parkir di Cigoong hingga menghasilkan 700 ribu rupiah sehari (hari minggu). Satu oranggg...? Ya, bukanlah...itu  jumlahnya yang dibagi-bagi.
Aji Mumpung Para Pedagang
Saya ingat waktu jaman Sekolah Menengah Pertama ada pelajaran EKOP (ekonomi koperasi). Hukum ekonomi menyampaikan bahwa konsumen banyak, maka harga barang naik. Atau barang sedikit konsumen banyak, maka harga naik. Maka pedagang meraup untung jauh lebih besar.
Saya yakin para pedagang di Makam Kapal Bosok itu 90 % tak mengenyam EKOP. Beberapa dari mereka saya kenal kok. Tapi kok, ngono ya ! Saya yang tahu teorinya tak pernah mengimplementasikannya, mereka malah mengaplikasikannya. Wah, ini bukti bahwa teori ditulis berdasarkan hasil pengalaman di lapangan, walaupun nyatanya tidak semua teori sesuai dengan prakteknya. Aji mumpung memang bukan dituntun oleh teori, akan tetapi ditentukan oleh situasi pasar di mana daripada pasar itu telah menciptakan konsumen mau tak mau harus membeli walaupun dengan harga melambung. Namanya terjebak !
Di Makam Kapal Bosok ini juga para pedagang memanfaatkan elmu aji mumpung. Mumpung laris, mumpung payu, mumpung wong sing tukune wakeh. Kopi kapal api racikan saja dibandrol satu gelas Rp5000,-. Air mineral brand Aqua dijual Rp6000,- Jadi, saya harus mengeluarkan kocek Rp16.000 untuk membayar 2 gelas kopi dan 1 botol aqua. Pikirku : “Caah...sira mah kebina-bina, kaya ning Betawi bae !” Padahal, mungkin mereka termasuk orang yang pernah menggerutu ketika berkunjung ke obyek serupa ketika jajan harganya mahal. Tapi, kok, niru ya ! Padahal, (padahal melulu - ini imbas ngarang waktu SD) saya yakin para pengunjung itu sebagian besar dari kalangan menengah ke bawah, artinya bukan orang-orang berduit. Tapi ya, gk papa, itu hak pedagang, kita gk usah ikut campur, suka beli gk suka ya jangan beli. Dan, mereka juga mungkin gk bakalan kena UU KPPU kok, sebab mereka bukan pelaku kartel. Begitu aja kok, repot ! Lah, bagaimana kalau para pembeli pada kapok semua?  Ya, paling gulung tikar ! Itu juga urusan mereka, salimaha gk konsisten hidupnya. Suka menggerutu ketika belum kebagian aja! Giliran ada kesempatan tabe’atnya sama saja ! Banyak kan, orang yang menghujat mati-matian koruptor, tapi pas ada giliran mengurus proyek PMPN aja sibuk berpikir bagaimana caranya sanggup untung? Berarti Ente belum teruji, Tong !! Yang sudah teruji itu ya, saya !. Pernah saya disogok 1 miliar untuk menjatuhkan diri dari pohon kelapa, saya tolak ! Kalau Anda saya yakin nerima, 500 juta masuk saku, 500 jutanya lagi buat nyogok yang nyuruh semoga boleh pake payung parasut.
Pokoknya berkunjunglah ke Makam Kapal Bosok pada hari Minggu atau malam Jum’at apabila ingin mengalami macet dan ramai pengunjung.
Sekian, permisi mau ngabisin kopi dulu. Terima kasih atas kunjungannya.

Kamis, 03 Agustus 2017

Pendiri Makam Abdullah Angga Derepa Kapal Bosok. Makam Kapal Bosok sudah ada jauh sebelum kakek dan buyut saya pun lahir. Maka bersama-sama tidaklah sempurna apabila saya menciptakan judul goresan pena ini menyerupai di atas. Makam kok, didirikan ! Tapi tak apalah, yang terpenting Anda dikala ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Makam itu daerah dikuburnya orang yang telah meninggal. Jadi, jikalau ada nama Makam Abdullah Angga Derepa, berarti di situ ada kuburan seseorang yang namanya Abdullah Angga Derepa. Lalu, emebel-embel “Kapal Bosok” itu artinya apa? Kapal Bosok itu artinya kapal busuk atau kapal yang telah membusuk dan tertimbun di dalam tanah di mana di situ juga terdapat kuburan Abdullah Angga Derepa.
Gambar ketika Penulis bincang-bincang dengan Ustadz Nur (kaos hitam)

Pendiri Bangunan Berbentuk Kapal di Makam Kapal Bosok
Sejak tahun 2010 makam kapal bosok ini dipugar menjadi sedemikian rupa oleh seseorang yang konon katanya inisiatifnya itu atas dasar isyarah dari Ki Angga Derepa lewat mimpi atau apalah namanya saya sendiri belum begitu paham secara detail. Tapi isu ini saya sanggup eksklusif dari yang bersangkutan. Beliau yakni Ustadz Madnur, akrab disapa dengan panggilan Ustadz Nur. Alamat Ustadz Nur yakni di Kampung Purut, Kelurahan Sukawana Kecamatan Curug Kota Serang – Banten. Ustadz Nur bekerja dan berpikir tidak sendirian, dia dibantu oleh kolega-koleganya yang sekampung, menyerupai Ustadz Entus, Ustadz Wardi, dan kakaknya Sardi. Sementara yang dikerahkan untuk bekerja menjadi petukang yakni para santrinya dan saudara-saudaranya serta orang-orang yang siap membantu secara sukarela (tanpa dibayar selama 7 tahun).
Biaya Pemugaran Makam Kapal Bosok
Menurut penuturan Ustadz Nur dan teman-temannya, biaya untuk membangun atau memugar makam kapal bosok ini berasal dari uang pribadi dan para donator (teman-temannya dan peziarah yang tiba ke situ). Sama sekali tidak ada dana yang berasal dari pemerintah atau institusi lainnya baik eksklusif maupun melalui proposal. Oleh karean itu waktu yang diharapkan begitu usang untuk menuntaskan proyek ini ( 7 tahun ), bukan sebab proyek ini glamor dan luas, namun sebab dilakukan sedikit demi sedikit.
Menurut pantauan Penulis ketika berkunjung pada tanggal 30 Juli 2017, daerah ini masih membutuhkan ekspansi daerah untuk duduk peziarah. Satu daerah ruang inti ziarah ditambah 2 lorong samping kanan dan belakang makam, belum bisa menampung peziarah yang begitu banyak terutama pada hari ahad dan malam Jum’at. Sehingga cukup memakan waktu untuk antree menunggu giliran. Memang ada alternatif dari mujawir, yakni menggelar karpet di alam terbuka biar mereka tidak terlalu usang mengantree. Namun hal ini berdasarkan saya kurang nyaman, apalagi dalam keadaan hujan atau habis turun hujan.
Demikian semoga bermanfaat.
Alamat Makam Kapal Bosok Angga Derepa . Seperti kita ketahui, khususnya untuk warga Kota Serang dan sekitarnya, bahwa fenomena kapal bosok sedang booming. Fenomena Kapal Bosok ini menjadi viral di sosmed khususnya di facebook dan WA. Oleh sebab itu tak heran apabila Penziarahan Syekh Abdullah Angga Derepa ini semenjak selesainya pemugaran tak surut-surutnya siang malam dikunjungi orang dari banyak sekali daerah. Dan banyak di antaranya teman-teman facebook pun inbox kepada saya menanyakan alamat tempat tersebut. Tujuan mereka bergotong-royong beragam, ada yang khusuk sebab ingin ziarah, ada yang hanya sekedar ingin tahu, dan ada juga yang hanya sebab ingin tau menyerupai apa bentuknya kapal buatan yang fenomenal tersebut. Untuk itu, saya berinisiatif di blog ini menuliskan Alamat Makam Kapal Bosok Angga Derepa secara lengkap. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Namun sebelum saya tulis alamatnya, ada baiknya saya sedikit jelaskan apa sih bergotong-royong Makam Kapal Bosok itu?
Bangunan Berbentuk Kapal di Makam Kapal Bosok
Makam Kapal Bosok, nama inilah bergotong-royong yang sangat bersahabat di pendengaran orang-orang yang ada di sekitarnya. Makam artinya, ya makam sebagaimana makam lainnya, tempat dikuburnya orang yang meninggal. Sedangkan Kapal Bosok artinya kapal yang telah membusuk dan tertimbun di dalam tanah. Mengapa ada kapal yang tertimbun dan membusuk di situ? Riwayatnya sementara ini penulis belum dapat menawarkan mana dongeng yang benar secara ilmiah dari versi-versi yang ada. Namun untuk sementara, Anda dapat baca klik di SINI.
Baik, daripada saya ngelamun namun rokok tetap habis, lebih baik saya menuliskan alamat lengkapnya berikut ini. Oh, ya, apabila Anda belum terang juga, dapat bertanya lewat akun facebook saya : Joy Johari. Ingat, nama Joy Johari mungkin ada saingannya, pokoknya Anda pilih yang fotonya ganteng aja. Ciri-cirinya menggunakan jas almamater merah hati berdasi. Jelas?
MAKAM ABDULLAH ANGGA DEREPA KAPAL BOSOK, alamat :
Kampung/Link.
:
Darangong
Kelurahan
:
Curugmanis
Kecamatan
:
Curug
Kota
:
Serang
Provinsi
:
Banten

Alamat di atas gampang dicari sebab arah menuju ke lokasi dekat dengan jalan raya kecamatan Curug. Siapa pun yang akan mengunjungi destinasi wisata gres ini, dapat tiba saja dulu ke dekat kantor kecamatan Curug atau Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Kota Serang (dulu SMPN Curug). Tanya di situ, maka Anda akan diberi petunjuk kecuali Anda bertanyanya kepada Patung Kasmin, hingga tamat zaman lewat seminggu juga patung Kasmin tidak akan menjawab, hehe.
Untuk pengunjung yang berasal dari arah Jakarta, dapat lewat jalan Ciruas – Nyapah. Dari perempatan Ciruas (lampu merah) belok kiri lanjut hingga mentok kampung Nyapah. Batasnya Nyapah yaitu Alfamaret. Dari samping Alamaret ini Anda belok kanan menuju kampung Serdang (tanya sajalah ke orang, jangan ke patung). Atau dapat juga Anda tidak lewat Serdang tapi lurus saja menuju kantor kecamatan Curug, maksudnya bukan masuk kantor kecamatannya loh, kecuali Anda mau bikin akte tanah.
Demikian, supaya membantu.