Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Jumat, 27 Juni 2014

Pohon Pisang Berbuah Kembar 2 Tandan . Seumur hidup aku belum pernah melihat pohon pisang berbuah dua tandan alias kembar. Jika aku pernah mendengar gosip bahwa ada pisang kembar tandannya, namun secara aktual belum pernah membuktikannya. Kali ini, aku benar-benar terkejut melihat adanya pohon pisang yang buahnya ada 2 tandan dalam satu batang pohon pisang. Ternyata bagi masyarakat setempat hal ini tidak gila lagi, alasannya yaitu insiden itu sudah berlangsung semenjak belasan tahun yang lalu. Saya juga bahwasanya warga kampung ini, tetapi gres tinggal sekitar 10 tahun di situ, dan gres kali ini mengetahuinya.

Pisang kembar
Tanpa sengaja, dalam program ta-jiah di rumah tetangga yang anaknya meninggal dunia akhir kanker payudara, aku melihat pohon pisang tersebut di samping rumah sekhibul musibah. Sontak aku bangkit dan mendekatinya diikuti sejumlah tamu-tamu jauh yang sama-sama gres melihatnya.
Cerita pemiliknya menjelaskan bahwa bibit pisang tersebut diperoleh dari seorang anggota Tentara Nasional Indonesia yang gres pulang dari Timor Timur. Oleh alasannya yaitu itu disebutnya pisang timtim. Setelah ditanam, pisang itu tumbuh subur dan bertunas banyak (beranak pinak). Dan, selalu menghasilkan pisang yang kembar juga sama dengan bibitnya, bahkan pernah terjadi satu pohon berbuah 3 tandan.
Pisang kembar ini terdapat di Kampung Lembur Jati RT 11/03 Desa Mekar Baru Kecamatan Petir Kabupaten Serang, Banten Indonesia, Pemiliknya yaitu Bapak M. Juhri HS.





Tidak aneh, tapi aktual !

Rabu, 25 Juni 2014

Capres Prabowo Terganjal Lagi Oleh GP Ansor . Bagai menepuk air di dulang memercik muka sendiri. Tepatnya, semua perbuatan baik positif maupun negative akan kembali kepada pembuatnya cepat ataupun lambat. Inilah yang digambarkan oleh Prabowo dikala ini tatkala ia sedang berusaha menarik simpati semua rakyat Indonesia dalam pertarungan Pilpres 2014-2019. Pasalnya, Prabowo dulu pernah menghina Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyerupai dilansir merdeka.com berikut ini. 

K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Merdeka.com - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Nusron Wahid , meminta warga Nahdlatul Ulama (NU) tak melupakan orang-orang yang telah menghina mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Hal itu diungkapkan Nusron terkait pernyataan Prabowo Subianto pada 2001 silam kepada jurnalis investigatif asal Amerika Serikat, Allan Nairn, yang menghina Gus Dur .
"Gus dur memang banyak dihina orang. Warga NU jangan lupakan itu. Kita memaafkan iya, tapi tidak melupakan. Kita memaafkan Prabowo , tapi tidak melupakan Prabowo ," kata Nusron kepada merdeka.com, Rabu (25/6).
Meski mengaku memaafkan, Nusron menyatakan tak akan melupakan pernyataan Prabowo tersebut. Dia juga menegaskan reaksi yang diambil atas hinaan itu tidak akan menentukan Prabowo di Pilpres 9 Juli nanti.
"Reaksi kita cuma satu, kita tidak pilih Prabowo alasannya ialah pernah menghina Gus Dur , titik," tegasnya.
Sebelumnya, Allan Nairn, jurnalis investigatif asal Amerika Serikat, mengaku tergugah untuk memperlihatkan testimoni kepada publik Indonesia perihal sosok Letjen (Purn) Prabowo Subianto yang kini ialah calon presiden. Pewarta yang pernah ditahan rezim Soeharto dikala meliput di Timor Timur ini menilai banyak pernyataan Prabowo kini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan ia dulu.
Nairn mengaku wawancara yang ia lakukan di kantor Prabowo , daerah Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Juni dan Juli 2001 ialah off the record dan bersifat anonim.
Salah satu yang disorot Nairn dari Prabowo kini ialah perilaku mantan menantu Soeharto itu yang memanfaatkan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam kampanye pilpres dikala ini. Dalam sebuah video yang lalu dijadikan iklan oleh kubu Prabowo , tampak Gus Dur mengatakan, "Orang yang paling lapang dada kepada rakyat Indonesia itu ialah Prabowo ."
Namun, kata Nairn, perilaku Prabowo dulu terhadap Gus Dur sangatlah kontras. "Di hadapan saya Prabowo tak henti-hentinya mengecam Gus Dur dan demokrasi," tulis Nairn.
"Indonesia belum siap untuk demokrasi. Di negara kami ini masih ada kanibal, masih ada kerumunan yang bikin rusuh," demikian ucapan Prabowo yang dicatat Nairn.
Indonesia perlu, lanjut Prabowo , "rezim adikara yang jinak". Prabowo , kata Nairn, juga menyampaikan bahwa keragaman etnis dan agama ialah penghalang demokrasi.
Bahkan, kata Nairn, Prabowo pernah menghina fisik Gus Dur . "Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin aib saja!" demikian Prabowo menyerupai dikutip Nairn.
"Lihat Tony Blair, Bush, Putin. Mereka muda, ganteng dan kini presiden kita buta!" kata Prabowo lagi dalam catatan Nairn lagi.
Prabowo, kata Nairn, menginginkan sosok yang berbeda untuk menjadi presiden. Dia menyebut sosok Jenderal Pervez Musharraf dari Pakistan.
Untuk diketahui, Musharraf telah menangkap perdana menterinya yang sipil dan mendirikan kediktatoran. Prabowo menyatakan kekagumannya pada Musharraf.
Prabowo kelihatan berpikir keras apakah dirinya sesuai dengan sosok yang ia bayangkan. Apakah ia bisa menjadi Musharraf-nya Indonesia.
"Apa saya cukup punya nyali," tanya Prabowo , "apa saya siap kalau disebut 'diktator fasis'?"
"Musharraf punya nyali," kata Prabowo . Terkait dirinya sendiri, kata Nairn, Prabowo membiarkan pertanyaan tersebut tak terjawab.
Terkait testimoni Nairn ini, Prabowo maupun tim suksesnya belum sanggup dikonfirmasi.***
Demikian, mari kita salurkan pilihan kita pada 9 Juli 2014 nanti.

Kamis, 19 Juni 2014

12 Alasan Mengapa Saya Memilih Jokowi . Tepat jam 21.00 tanggal 19 Juni 2014 sebelum saya berangkat kiprah ronda malam di kampong, saya membuka internet. Langganan saya memang dari dulu yaitu Merdeka.com. Tanpa sadar saya melihat judul gosip menyerupai yang saya jadikan judul artikel di atas. Saya baca hingga tuntas. Isinya persis apa yang sedang bersarang di benak saya yang akan saya tulis juga di blog ini. Namun alasannya yaitu saya sudah 3 bulan lebih tidak pernah update di blog ini selama hari-hari ini sibuk (membangun rumah pribadi, dan kini ngungsi di rumah saudara), maka ide itu tak kunjung sempat saya tulis. Heheh…!!
Joko Widodo (Jokowi) Capres RI 2014
Tulisan tersebut bisa anda anggap kurang greget, namun justru itulah hal yang apa adanya dan bukan alasan yang diada-adakan demi meraih sobat yang bersimpatik. Saya tidak menambah atau mengurangi isi goresan pena tersebut. Siapakah penulisnya?
Peneliti muda yang juga Direktur Yayasan Denny JA, Novrianto Kahar menulis alasannya menentukan Jokowi. Novri merupakan alumni Pondok Modern Gontor tahun 1996 dan meneruskan kuliahnya di Universitas Al Azhar Kairo hingga tahun 2001. Selanjutnya, Novrianto mengambil jenjang Magister Sosiologi di Universitas Indonesia. Pandangan Novri ini ditulisakan dalam artikel panjang yang Anda bisa nikmati tulisannya di bawah ini:
Ketika berlibur di rumah mertua di Malang pekan lalu, saya menemukan sebagian keluarga bersahabat istri masih cukup terpesona dengan tampilan dan retorika capres nomor urut satu. Saya bisa memaklumi keterpesonaan mereka. Namun begitu, saya merasa terpanggil untuk mengingatkan mereka bahwa capres nomor urut dua akan lebih baik dan maslahat bagi mereka dan bagi Indonesia di lima tahun ke depan. Karena cuma berdialog santai, saya waktu itu belum sempat mengemukakan alasan secara runtut dan rinci. Lewat goresan pena ini, saya ingin menyebarkan alasan kenapa saya, anda, dan rakyat Indonesia perlu mendukung dan menyoblos pasangan capres dan cawapres Jokowi-Jusuf Kalla di Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Berikut 12 alasan saya.
Pertama, Jokowi berprestasi. Anda sanggup periksa ini baik ketika beliau memimpin Solo maupun Jakarta. Saya bertanya ke Pakde saya yang cukup berwawasan dan bermukim di Solo wacana pendapat beliau soal prestasi Jokowi di Solo. Pandaangannya konkret semua, tidak jauh dari apa yang dikata atau dustakan Fadli Zon di layar kaca. Saya tidak tahu prestasi Gubernur Jakarta sebelum Jokowi, tapi dalam waktu singkat 2 tahun, di mata saya Jakarta banyak berubah. Kemacetan memang belum sirna, tapi upaya untuk mengatasinya dengan banyak sekali cara tampak sedang bekerja. Kebanjiran memang masih ada, tapi sungai-sungai daerah air mengadu dan berlalu pun tampak sudah genah. Prestasi yang lebih niscaya sanggup anda tanyakan kepada mereka-mereka yang tersentuh eksklusif oleh kebijakan Jokowi-Ahok di Jakarta.
Kedua, Jokowi itu manusiawi. Jokowi tidak menakutkan dan bukan sosok pemarah. Dia bukan tipe pemimpin yang asal sikat kalau sedang merencanakan sebuah planning kerja. Bila beliau ingin merelokasi pedagang kaki lima, beliau akan ajak mereka bicara. Dia siapkan alternatif-alternatif lahan penghidupan bagi mereka. Jokowi tahu, semua insan sekecil apapun harus dimanusiakan, bukan diperlakukan dengan pura-pura dan semena-mena. Kita sudah usang menyaksikan pemimpin besar kepala yang eksklusif kirim preman atau pentungan demi menggusur rakyat jelata yang ingin mereka tata. Jokowi bukan tipe pemimpin yang menang-mentang menyerupai itu. Dia tipe pemimpin yang mengerti betapa beratnya usaha hidup di kalangan rakyat jelata.
Ketiga, Jokowi tidak atau belum korupsi. Dilihat dari gaya hidup pribadinya, Jokowi tampak akan lebih lapang dada mengabdi dan berbakti. Dia hidup sederhana, dan tidak punya kuda yang kelak harus diurus negara. Mobil dinasnya pun cuma Innova. Apakah ongkos politik kelak mengharuskannya untuk korupsi? Mungkin saja! Tapi kemungkinan itu jauh lebih kecil pada Jokowi dibanding rivalnya. Rivalnya telah usang mengeluarkan ongkos miliaran rupiah untuk beriklan di layar kaca. Mau tahu ongkosnya, coba hitung saja! Satu slot iklan 30 detik di televisi itu minimal harus keluar 20 juta. Anda tinggal kalikan berapa slot sehari dan berapa tahun usang rivalnya mencitrakan diri di layar kaca.
Apakah bukannya Jokowi yang sibuk mencitrakan diri dengan agresi blusukannya? Anda harus ingat, Jokowi memang sempat usang ngiklan gratis di layar kaca, alasannya yaitu dulu beliau memang kekasih media. Sebelum separtisan kini ini, sehari tanpa gosip Jokowi bagi media kita bagaikan belum bersantap dan mandi pagi. Itu alasannya yaitu sang maha rating sangat berkuasa di bisnis media, terutama tivi. Tatkala pertarungan politik dimulai, media-media yang partisan tadi gres sadar betapa bahayanya mempromosikan Jokowi di media mereka. Kini kita melihat, beberapa media yang dulu menjual Jokowi, sedang sibuk membujuk pemirsa untuk tidak membelinya.
Keempat, Jokowi produk reformasi. Bagi pemilih pemula yang tidak mengerti pentingnya reformasi, cobalah bayangkan ini! Anda masih muda, penuh gelora, ingin bebas bersuara. Tapi saban kali menyuarakan keluhan-keluhan hidup anda, anda sangat mungkin ditangkap dan diculik oleh rezim yang berkuasa. Anda tidak bisa sebebas kini menyuarakan kepahitan, kegalauan, kemuakan, dan keputusasaan anda menghadapi keadaan dan sistem politik yang ada. Itulah kurun Orde Baru yang kini kembali dipuja rival Jokowi. Anda perlu mengerti, Jokowi bukan bab dan produk rezim yang anti-kebebasan itu, dan kalau jadi Presiden, jauh kemungkinan beliau akan mengembalikan anda ke kurun jahiliyah itu.
Kelima, Jokowi tegas menjalankan Konstitusi. Ini saya saksikan tatkala beliau mempertahankan kesetaraan kesempatan seluruh warga negara untuk menjadi pejabat publik. Lebih spesifik tatkala beliau tidak sekadar mencari kondusif dan tegas mempertahankan posisi Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli tatkala dipersoalkan pihak-pihak yang tak bahagia dengan status agama dan gendernya. Bersama Jokowi, saya tidak kuatir akan ada warga negara yang disingkirkan dari posisi atau jabatannya alasannya yaitu alasan sentimen-sentimen primordial menyerupai kesukuan maupun agama menyerupai disinyalir Hashim Jayadiningrat terjadi di Kementerian Pertanian baru-baru ini. Saya yakin pada komitmen Jokowi dalam soal ini, lebih yakin dari komitmen abang Hashim sendiri.
Keenam, Jokowi lebih sedikit berjanji. Saya menentukan presiden yang lebih sedikit berjanji alasannya yaitu saya akan lebih sedikit dikecewakan. Lebih dari itu, janji-janji masa kampanye bagi saya tak lebih dari gombal-gombal ketika pacaran. Saya tentu menaruh impian semoga presiden mendatang bisa menciptakan ekonomi kita lebih baik, keamanan lebih terjaga, kebebasan tetap terpelihara. Tapi kalau ada yang berjanji akan mentigakalilipatkan pendapatan saya, saya akan anggap itu angin-angin nirwana dan tipudaya belaka. Seingat saya, Jokowi tidak terlalu banyak menjanjikan hal yang muluk-muluk. Ini berbeda dengan rivalnya yang sangat berani berjanji semoga memikat hati pemilih.
Ketujuh, Jokowi menciptakan anda peduli dan berpartisipasi. Jokowi tidak memberi anda instruksi, tapi anda justru peduli dan tergerak untuk berpartisipasi, bahkan dengan mengorbankan waktu dan materi. Itulah tipikal pemimpin yang bisa memberi inspirasi. Bersama Jokowi, anda peduli bahwa negeri ini perlu berbenah, perlu berubah. Anda suka rela ikut serta berkontribusi demi merawat mimpi perubahan itu. Dengan kepedulian dan partisipasi semacam ini, Jokowi akan berhutang budi kepada anda, bukan kepada penyumbang antah-berantah yang kelak akan akan menggerogoti anggaran negara demi mengembalikan investasi mereka. Jokowi lebih banyak berhutang kepada ketulusan Anda, bukan kepada uang muka proyek yang dijanjikan kepada pengusaha.
Kedelapan, Jokowi anti-diskriminasi. Ini sudah terbukti baik di Solo maupun Jakarta. Bersama Jokowi, anda tak perlu khawatir akan diperlakukan berbeda dan teraniaya alasannya yaitu suku, ras, agama, dan antar-golongan (SARA) anda. Para pendukung diskiriminasi SARA memang tidak akan suka pada Jokowi. Itu bukan dongeng gres dalam peradaban umat manusia. Berada dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan pihak yang banyak memang gampang dan itulah tuntutan demokrasi. Tapi menghargai dan memastikan pihak minoritas tidak terdiskriminasi juga pertanda kematangan dan anti-mentang-mentang dalam iklim demokrasi.
Kesembilan, Jokowi tidak bagi-bagi kursi. Yang ini anda boleh percaya boleh tidak. Soalnya dalam koalisi partai-partai, sangat tidak mungkin tidak terjadi power sharing atau pembagian kekuasaan. Namun, kalau anda buat perbandingan, Jokowi tidak sevulgar rivalnya dalam mengumbar pengkavlingan kekuasaan. Bersama Jokowi, pos-pos kementerian negara lebih mungkin tidak dijadikan lahan bagi-bagi hadiah kepada rekan koalisi. Bersama Jokowi, kita lebih mungkin mendapat Menteri Agama yang tidak mengorupsi dana haji, Menteri Komunikasi dan Informasi yang lebih mengerti urusan informasi-teknologi, Menkoekuin yang tak menciptakan bocor Anggaran Pendapatan Belanja Negara hingga ribuan triliun rupiah. Saya tidak terlalu yakin, tapi lebih mungkin daripada rivalnya.
Kesepuluh, Jokowi belum bernoda. Setahu saya, Jokowi belum punya rekam jejak suram di masa silam. Dia tidak pernah dipecat dari jabatan, atau melarikan diri ke luar negeri demi lepas dari jerat hukum, atau pun memperkaya diri alasannya yaitu berkuasa. Kini ada yang menuduh Jokowi terlibat masalah korupsi bis Transjakarta. Menurut mitra yang andal bidang kajian korupsi, dalam masalah ini, Jokowi bersih! Tapi bagaimana dengan munculnya sosok-sosok yang diduga besar lengan berkuasa punya rekam jejak jelek masa kemudian yang kini menggelendoti Jokowi? Ya, Jokowi sebagaimana kita semua, mungkin saja ternoda. Dalam bahasa fikih, Jokowi mungkin saja ternodai (mutanajjas), tapi dirinya sendiri belumlah bernoda (najis). Ini lebih baik dari beliau yang pada dirinya sendiri yaitu noda dan dikelilingi orang-orang atau kelompok yang memang bernoda.
Kesebelas, Jokowi tidak akan merecoki. Jika anda anak muda yang kreatif dan sedikit usil, yakinlah bahwa Jokowi yang berjiwa rocker tak akan merecoki urusan anda. Sekalipun anda menciptakan parodi wacana dirinya, mencemooh tampang ndeso-nya, atau mungkin ingin mengumpatnya. Saya yakin, Jokowi tak akan gundah, rapopo, dan woles saja. Kebebasan dan kreativitas anda tak akan beliau hambat dan haling-halangi. Karena tidak berkoalisi dengan pihak-pihak yang suka merecoki urusan orang lain, beliau pun lebih mungkin tidak memakai pihak ketiga untuk menggebuk anda. Jika Jokowi menjadi Presiden, Anda tak perlu kuatir berekspresi dengan facebook, twitter, atau media umum lain yang menyinggung-nyinggung dirinya. Saya hakul yakin akan tabiat Jokowi dalam soal ini dibanding rivalnya.
Keduabelas, Jokowi realistis soal ekonomi. Sepanjang yang saya simak dari debat capres putaran kedua 15 Juni lalu, Jokowi tampak tak akan gegabah mengurusi ekonomi. Dia sangat peduli dengan ekonomi sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan pemberdayaan wong cilik, tapi beliau juga tidak akan membuai anda dengan retorika-retorika kosong wacana nasionalisasi. Saya merasa iklim investasi kita akan lebih baik dan higienis bersama sosok yang kurang mencemaskan bagi pelaku ekonomi. Saya pun yakin, kebocoran uang negara akan lebih mungkin disumbat oleh Jokowi. Rasanya, beliau bukan tukang tambal ban yang sudah bersekongkol dengan para penebar paku jalananan. Keyakinan saya pada Jokowi dalam aspek ini melebihi keyakinan saya pada retorika rivalnya!
Inilah 12 alasan saya mendukung Jokowi. Semoga ini juga menjadi alasan anda hadirat pembaca. Pendek kata, bagi saya memberi alasan kenapa menentukan ini dan bukan itu yaitu yang pertama, sedangkan siapa sosok presidennya yaitu nomor dua. Sekian dan silakan disiarkan. (skj).
Demikian posting malam sebelum ronda ini, semoga Anda sependapat. Kalau pun tidak sependapat, tetap 1 Indonesia !