Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Sabtu, 04 Oktober 2014

Tidak Ada Jatah Menteri Untuk Koalisi Merah Putih, Berbahaya . "Tidak ada jatah-jatahan menteri untuk Koalisi Merah Putih. Siapa yang bilang ada jatah menteri," tegas Jokowi singkat. Pernyataan itu diucapkan usai meresmikan patung dan Boulevard Soekarno di Pemerintah Kabupaten Boyolali, Sabtu (4 Oktober 2014).

Seperti kita ketahui bahwa pada 26 September 2014, dewan perwakilan rakyat RI telah mensahkan RUU Pilkada tak eksklusif menjadi UU Pilkada. Dengan disahkannya UU ini maka ke depan Kepala Daerah, Gubernur, Bupati atau Walikota akan dipilih oleh DPRD, bukan lagi eksklusif dipilih oleh rakyat. Sedangkan sebelumnya juga dewan perwakilan rakyat RI telah mensahkan UUMD3. Konsekwensi dari UUMD3 ini yakni Ketua dewan perwakilan rakyat tidak otomatis diraih oleh Partai pemenang Pemilu (PDI-P). Namun Ketua dewan perwakilan rakyat dipilih melalui voting, yang sudah barang tentu yang akan terpilih terang dari anggota yang diajukan Partai Koalisi Merah Putih pimpinan Prabowo. Karena bunyi Koalisi Merah Putih jumlahnya akan mendominasi seluruh anggota DPR.
Intinya, mereka selalu berupaya untuk menjegal kubu sebelah (Kubu Jokowi). Rakyat is nothing.
Di Senayan sana, mereka telah menghunuskan pedangnya yang terasah tajam. Mereka saling menebas dan menyingkirkan satu sama lain. Mereka saling mengklaim bahwa apa yang dilakukannya yakni demi rakyat banyak, demi sesuap nasi bagi jutaan rakyat Indonesia yang sedang kelaparan. Tapi yang saya lihat di sana hakikatnya yakni pertarungan demi gengsi yang terkoyak oleh sebuah kekalahan yang mereka rasakan teramat getir. Duel mereka yakni duel berbalut DENDAM sesudah saling tebar fitnah di arena Pilpres. Mereka inilah penebar kebencian di antara penggalan rakyat yang berhasil dicuci otaknya. Mereka yakni badut-badut yang sedang menggila, yang menyingkirkan semua kemurnian hati dan hati nurani rakyat. Yang penting bagi Koalisi Merah Putih yakni kepuasan. Semuanya rame-rame membodohi, dan menganggap rendah intelektualitas rakyat. SBY dengan Demokratnya apalagi, menyebalkan stadium lanjut.
Lantas di manakah posisi rakyat di tengah duel para badut ini? Sekali lagi, rakyat is nothing. Mereka hanya disebut dikala kampanye. Keluguan mereka yakni alasan besar lengan berkuasa untuk dibawa-bawa dalam duel yang saling menyingkirkan itu. Rakyat hanyalah target empuk yang dilempari isu, dijejali banyak sekali gosip ihwal kondisi terbaru, dijadikan supporter setia untuk bersorak, sesudah itu saling tebang dengan mereka yang berbeda pendapat. Mereka semua badut, bedebah pula !
Kegilaan Koalisi Merah Putih itu, alhasil juga menular pada hati terdalam saya. Pikiran absurd saya berkata: “Jangan-jangan dalam waktu hanya tinggal menghitung hari ini dewan perwakilan rakyat yang tergabung dalam kelompok Koalisi Merah Putih itu, menciptakan UU Baru yang isinya Menteri Dipilih oleh DPR. Berbahaya ! Mungkinkah? Wkwkwkwkwk.......tidak ada yang mustahil bagi para badut ! Wakwakwakwak.......wkwkwkwk.....!!
Banten, 4/10/2014

0 komentar:

Posting Komentar