Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Selasa, 12 September 2017

Asal-Usul Makam Kapal Bosok Versi 1. Cerita tentang asal-usul makam Kapal Bosok memang ada beberapa versi. Sebelumnya saya juga pernah menulis di blog ini ihwal dongeng Makam Kapal Bosok versi lain klik DI SINI. Nah, kali ini saya menemukan lagi versi lain dongeng tersebut dari sobat yang pernah menulis dongeng makam kapal bosok ini dalam skripsinya. Saya namai saja versi 1 (satu). Chekidot !

Kapal Bosok
Kota Serang ialah salah satu kota yang bangkit semenjak 9(*) tahun lalu, kota Serang merupakan pemekaran dari Kabupaten Serang Provinsi Banten. Adapun  kecamatan yang termasuk ke dalam wilayah Kota Serang salah satunya Kecamatan Curug, kecamatan yang terletak di sebelah selatan Kota Serang. Kalau kita melaksanakan perjalanan ke Kecamatan Curug di sebelah timur dari kecamatan tersebut akan menemukan sebuah bukit kecil yang berbentuk kapal (perahu), kapal tersebut berada di kampung Kragilan Desa Curugmanis kecamatan Curug Kota Serang.
Diceritakan pada zaman dahulu ketika Sultan Hasanudin ( Putra dari Syarif Hidayatullah ) melaksanakan perjalanan untuk membuatkan agama Islam, ketika itu Sultan Hasanudin berada di tempat Cirebon bersama ayahandanya, namun ayahanda Sultan Hasanudin memerintahkan anaknya untuk membuatkan agama Islam, akhirnya Sultan Hasanudin membuatkan Agama Islam bersama 5 pengawal pribadinya, salah satunya yaitu Ki Angga Derepa, Ki Angga Derepa merupakan pengawal yang sangat setia dan taat terhadap perintah-perintah sang Sultan, setiap sultan memerintahkan dia, beliau selalu menjalankannya dengan baik dan benar, ada keistimewaan dari Ki Angga Derepa yaitu mempunyai kesaktian yang luar biasa jikalau dibandingkan dengan pengawal-pengawal lainnya. Ki Angga Derepa merupakan pengawal yang paling sakti.
Dalam penyebaran agama Islam berbagai rintangan-rintangan yang dihadapi oleh sang Sultan, namun dengan kesaktian Ki Angga Derepa semua problem yang menghambat perjalanan sang sultan selalu teratasi dengan proteksi Ki Angga Derepa.
Ki Angga Derepa mempunyai tenaga yang sangat besar lengan berkuasa melebihi insan biasa,  lebih dari itu Ki Angga Derepa juga mempunyai senjata ampuh yang tidak dipunyai oleh pengawal-pengawal lainnya, senjata tersebut selalu dipakai apabila ada musuh yang mengganggu. Adapun  senjata yang dimiliki Ki Angga Derepa yaitu keris dan payung, keris dipakai ketika ada musuh baik insan maupun binatang, konon keris ini jikalau dikeluarkan dari sarungnya akan mengeluarkan sinar kebiru-biruan sehingga musuhpun akan merasa silau ketika melihat keris tersebut. Sedangkan payung dipakai untuk melindungi sang sultan dari kehujanan dan kepanasan, ada satu keunikan yang dimiliki payung Ki Angga Derepa  salah satunya payung tersebut sanggup membawa Sultan serta yang lainnya melewati sungai dengan memegang payung tersebut.
Pada suatu hari ketika Sang Sultan akan melaksanakan perjalanan membuatkan agama Islam ke tempat Banten, tiba-tiba Sang Sultan serta pengawalnya tidak bisa melewati sungai Cisaat ( tempat Labuan-Pandeglang Banten ) sungai tersebut sangat lebar dan tidak mempunyai jembatan untuk menyeberang, dengan kesaktian payung Ki Angga Derepa  Sultan dan pengawalnya sanggup menyebrang dengan payung tersebut ( terbang ). Sang Sultan serta pengawalnya akhirnya bisa melewati sungai untuk melanjutkan perjalanan membuatkan agama Islam di Banten.
Tidak banyak yang diketahui mengenai sejarah dari kepingan terbarat pulau Jawa ini, terutama pada masa sebelum masuknya Islam. Keberadaannya sedikit dihubungkan dengan masa kejayaan maritim Kerajaan Sriwijaya, yang menguasai Selat Sunda, yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera. Dan juga dikaitkan dengan keberadaan Kerajaan Sunda Pajajaran, yang bangkit pada periode ke 14 dengan ibukotanya Pakuan yang berlokasi di erat kota Bogor kini ini. Berdasarkan catatan, Kerajaan ini mempunyai dua pelabuhan utama, Pelabuhan Kalapa, yang kini dikenal sebagai Jakarta, dan Pelabuhan Banten (Pelabuhan Karangantu)
Dari beberapa data mengenai Banten yang tersisa, sanggup diketahui, lokasi awal dari Banten tidak berada di pesisir pantai, melainkan sekitar 10 Kilometer masuk ke daratan, di tepi sungai Cibanten, di kepingan selatan dari Kota Serang kini ini. Wilayah ini dikenal dengan nama “Banten Girang” atau Banten di atas sungai, nama ini diberikan menurut posisi geografisnya. Kemungkinan besar, kurangnya dokumentasi mengenai Banten, disebabkan oleh posisi Banten sebagai pelabuhan yang penting dan strategis di Nusantara, gres berlangsung sehabis masuknya Dinasti Islam pada permulaan periode ke 16.
Ketika Hasanudin dan pengawal-pengawalnya memimpin operasi militer di Banten. Islam mengambil alih kekuasaan pada tahun 1527 M bertepatan dengan datangnya armada Portugis. Sadar akan adanya perjanjian antara Portugis dengan penguasa sebelumnya, Islam mencegah siapa pun untuk merapat ke Banten. Kelihatannya Kaum Muslim menguasai secara serempak kedua pelabuhan utama Sunda, yaitu Kalapa dan Banten, penguasaan yang tidak lagi sanggup ditolak oleh Pakuan.
Suatu ketika salah satu dari pengawal Hasanudin yaitu Angkawijaya  menginginkan wilayah pelabuhan yang berada di sebelah selatan ingin di kuasainya, namun hal tersebut dibantah oleh Ki Angga Derepa, yang mana Ki Angga Derepa pun menginginkan Wilayah Pelabuhan tersebut, dengan budi Hasanudin akhirnya kedua Pengawal tersebut diperbolehkan menguasai pelabuhan sebelah selatan Pelabuhan Karangantu dengan syarat memindahkan kapal yang ada di pelabuhan Karangantu  agar dipindahkan ke Wilayah Selatan Pelabuhan Karangantu, dengan syarat dilarang dibantu oleh pengawal-pengawal lainnya, melainkan kapal-kapal tersebut harus ditarik dengan seutas tali/benang. Akhirnya kesepakatan tersebut disetujui oleh Ki Angga Derepa dan Angkawijaya.
Hari demi hari telah berlalu, perintah yang diberikan Sultan Hasanudin dijalankan oleh Angkawijaya, namun Angkawijaya tidak berhasil menarik kapal tersebut, setiap akan ditarik benang yang digunakannya selalu putus. Kejadian  tersebut berulang-ulang, hingga ketika Angkawijaya mengalah tidak bisa memindahkan kapal tersebut. Hari berikutnya pengawal Hasanudin lainnya yaitu Ki Angga Derepa mulai menarik kapal yang berada di Pelabuhan Karangantu.
Dengan kekuatan yang dimilikinya kapal tersebut sanggup ditarik olehnya hingga melewati batas yang telah ditentukan, namun ada satu keajaiban lain kapal yang ditarik oleh Ki Angga Derepa menyebabkan arus maritim dan Ki Angga Derepa terbawa hingga ke tempat Kragilan Desa Curugmanis Kecamatan Curug, dan anehnya sehabis Ki Angga Derepa dan kapal tersebut berada di Kragilan, arus maritim yang tadinya menggenangi tempat tersebut tiba-tiba surut, sehingga kapal dan Ki Angga Derepa tidak bisa berlabuh ke Pelabuhan Karangantu.
Tahun  demi tahun kapal yang ditarik oleh Ki Angga Derepa menjadi ringkih sehingga tidak bisa dipakai lagi, bahkan sudah banyak ditumbuhi oleh ilalang dan flora lainnya, tanah-tanah yang berada di sekitar kapal memenuhi kapal tersebut, hingga sudah tidak terlihat lagi bentuk orisinil kapalnya. Seiring dengan hilangnya kapal, Ki Angga Derepa meninggal tanpa ada yang tahu lantaran akibatnya.
Yang dulu terlihat menyerupai bukit kecil yang di dalamnya terdapat kapal yang ditarik oleh Ki Angga Derepa, masyarakat sekitar menyebut bukit tersebut bukit Kapal Bosok, kini sudah berupa total menjadi sebuah objek wisata religi, sebagaimana gambar di atas.
*Sumber Cerita diambil dari Skripsi Bapak Encun Sunardi dengan judul : ANALISIS UNSUR INTRINSIK DONGENG KAPAL BOSOK DAN  MODEL  RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS IX Sekolah Menengah Pertama PGRI CURUG TAHUN PELAJARAN 2009-2010.
*Naskah telah mengalami sedikit pembiasaan tanpa menambah dan atau mengurangi inti konten.

Senin, 04 September 2017

Pantesan, Allah Membolehkan Poligami . Jadi begini maksud saya, gosip di bawah ini saya ambil dari merdekdotcom dengan judul orisinil : Keseringan Masturbasi Turunkan Resiko Kanker Prostat? Hubungannya dengan poligami berdasarkan opini saya ialah supaya laki-laki sesering mungkin melaksanakan ejakulasi lewat istri-istrinya bukan dengan cara masturbasi. Tuntutan sesering mungkin melaksanakan korelasi intim ini sangat terbatas sanggup dilakukan dengan hanya satu istri. Karena seorang istri tidak selalu dalam keadaan fit untuk melayani suami, sementara ejakulasi suami untuk terhindar dari kanker prostat harus menjangkau frekuensi 20 kali ejakulasi dalam 1 bulan. Bukan begitu kaum Ibu? Heheh...ada hubungannya kan? Soklah baca artikel hasil penelitian di bawah ini.

sumber gambar ilustrasi dari google

Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa frekuensi tinggi seseorang mengalami ejakulasi berbanding terbalik dengan risiko kanker prostat. Benar kah?

Penelitian ini dimulai lebih dari 18 tahun yang kemudian dan para periset kesannya menemukan beberapa jawaban terkait pencegahan kanker prostat.

Nah, berikut ini ialah fakta penting yang terkait dengan penelitian yang dilakukan pada korelasi antara kesehatan prostat dengan frekuensi ejakulasi yang sanggup saja dipicu oleh kebiasaan masturbasi.

Menurut lansiran Boldsky (2/9), studi tersebut mengklaim bahwa laki-laki yang sanggup mengalami ejakulasi hampir 20 kali per bulan sanggup mengurangi risiko menderita kanker prostat.

Tak main-main, para peneliti juga mengungkapkan bahwa penurunan risiko tersebut hampir sebesar 33 persen. Bagaimana bisa? Sebenarnya bagaimana studi tersebut dilakukan hingga mengemukakan klaim menyerupai itu?

Menurut sumber yang sama, lebih dari 30.000 laki-laki diperiksa sebagai bab dari penelitian tersebut. Setelah penelitian dilakukan, para periset memilih jumlah orgasme pria. Dengan adanya data-data tersebut diolah sehingga menyimpulkan hasil sedemikian rupa.

Pertanyaannya, seberapa besar kanker prostat membahayakan bagi manusia? Mampukah hingga menjadikan kematian? Ini ialah salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan beberapa pihak. Yang perlu Anda tahu ialah setiap tahun ada ribuan kematian yang terjadi jawaban kanker prostat. Yang mana sebagian besar kematian cenderung terjadi pada orang bau tanah yang berada di atas usia 65 tahun. Sehingga, seiring bertambahnya usia, risikonya cenderung meningkat.

Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?
Mengingat hal tersebut para peneliti disarankan menemukan cara mencegah kanker prostat. Dan masturbasi nampaknya menjadi salah satu metode yang sanggup membantu menurunkan risiko penyakit kanker prostat.

Lantas apakah hanya dengan cara itu kanker prostat sanggup dicegah? Tentu saja tidak. Masih ada cara lain untuk mencegah terjadinya kanker prostat, beberapa di antaranya ialah menjaga teladan makan. Selain masturbasi, makan makanan sehat dan olahraga teratur juga berperan penting dalam meminimalkan risiko kanker prostat.

Semoga bermanfaat. [ega]
Kepengurusan Kapal Bosok . Saya termasuk orang yang sering memantau perkembangan Makam Kapal Bosok ini. Pada hari Minggu tanggal 30 Juli 2017 aku ke sana belum terpampang susunan kepengurusan Kapal Bosok ini, namun dikala aku berkunjung lagi pada tanggal 2 September 2017 Kepengurusan Makam Kapal Bosok sudah terpampang dalam bentuk baleho yang cukup besar. 


Adapun susunan kepengurusan Kapal Bosok ini menurut hasil musyawarah bersama Muspika Kecamatan Curug, sebagai berikut.

KEPENGURUSAN KAPAL BOSOK
HASIL MUSYAWARAH BERSAMA MUSPIKA KEC. CURUG

I. PELINDUNG

II. PEMBINA

III. PENGURUS HARIAN

1.
Wali Kota Serang

1.
M. Baehaki

Ketua Umum
:
Ust. Muhamad Nur

2.
Kemenag Kota Serang

2.
M. Namin, S.H.

Wakil Ketua
:
Indra Jaya

3.
Camat Kec. Curug

3.
Ir. H. Suharyadi, M.Si.

Sekretaris
:  
Ceiyik, S.Pd., M.Si.

4.
Kapolsek Curug

4.
Dr. H. Mahfudin, M.Si.

Wk. Sekretaris
:
Ajid

5.
Danramil Curug

5.
K. H. Sarkuni

Bendahara
:
M. Taufik, SE.

6.
Kemenag KUA Curug

6.
H. Arja (Jakarta)

Wk. Bendahara
:
Syarif

7.
Lurah Curugmanis

7.
Sarbini








8.
Durahman








9.
K. H. Jamal (Cipocok)





IV. BIDANG KEAMANAN PARKIR DAN PEDAGANG

V. BIDANG KEBERSIHAN

VI. BIDANG HUMAS

1.
Danposmil Curug

1.
Babinkamtibmas Kel. Curugmanis

1.
Ust. Ahmad Almawardi
2.
Binmas Polsek Curug

2.
Babinsa Kel. Curugmanis

2.
Ust. Entus
3.
Kasi Trantib Kec. Curug

3.
Kasi Trantib Kel. Curugmanis

3.
Ust. Abu Bakar
4.
Madlani

4.
Sardi

4.
Ust. Mujidi (Jengkol)






5.
Halimi Lurah Pabuaran






6.
Jumri RT Purut






7.
Arif (Nyapah)






8.
H. Lili
VII. BIDANG MUJAWIR

VIII. BIDANG PERLENGKAPAN

IX. BIDANG PEMBANGUNAN

1.
Jainudin

1.
Sanjana

1.
Ahmad Saehu

2.
Kari

2.
Wahyudin

2.
Tirta

3.
Dudung

3.
A’ad

3.
Afifi





















Demikian, supaya bermanfaat.